Vote dulu ya sebelum baca, biar ga kelupaan nanti & coment yang banyak yaa jangan lupa!
follow wattpad : cutajafebryantari
follow instagram :
@cutajafbryntari
@wattpadmums
@ragapramudhitaa
@jiwabirdellaa
@aksa.laksmana
@bryan.adinata
@ubayrajana***
"Ngapain ke sini, Raga?"
"Ya makan lah, ngapain lagi?" Jawab Raga sedikit kesal. Keduanya kini sedang berada di kantin yang tampak sepi karena semua murid SMA Pramudhita sedang berada di dalam kelas mengikuti pelajaran.
Raga berdiri dan pergi. Jiwa yakin lelaki itu sepertinya akan memesan makanan. Dan benar saja, Raga balik dengan dua piring ditangannya.
"Ni, rujak yang lo mau." Raga menaruh sepiring rujak.
"Ini, nasi. Lo harus makan nasi dulu baru boleh makan rujak." Raga menaruh semangkuk nasi putih dengan lauk ayam goreng.
"Kamu bawa aku kesini, buat ini?" Tanya Jiwa tak menyangka. Ia benar-benar senang sekaligus terkejut dengan sikap Raga. Belum pernah sebelumnya Raga se-perhatian ini padanya.
"Iya, pake tanya lagi. Udah makan nasi dulu cepat ntar baru makan rujak."
Jiwa masih terpaku di tempat, menatap wajah tampan Raga dari samping dengan perasaan tak percaya. Lelaki yang ia idam-idamkan ini peduli padanya? Oh seperti mimpi rasanya.
"Jiwa! Cepat makan. Ntar si Sonnah ngamuk."
"Tapi, kenapa kamu lakuin ini semua?"
Raga mengatur posisi duduknya dengan santai. Kaki kanannya berada diatas kaki kirinya. Menatap lurus dengan pandangan yang sulit diartikan. "Lo belum makan dari pagi. Gue khawatir anak gue kenapa-kenapa." Ucapnya pelan.
"Kamu khawatir?"
"Sama anak gue, bukan sama lo!"
Jiwa tersenyum getir. "Enggak apa-apa. Hari ini anak kita yang kamu khawatirkan, besok aku jamin pasti aku." Ucapnya mengambil sesendok nasi dan memakannya dengan pelan. Menahan mati-matian mual nya.
Raga terdiam menatap Jiwa yang berada disampingnya yang sedang melahap sesendok nasi. Tanpa berkedip Raga menatapnya, melihat wajah gadis yang tak berdosa yang harus menanggung beban karena ulahnya. Raga sadar, dirinya sudah membuat banyak masalah kedalam hidup Jiwa.
"Makan pelan-pelan." Raga mengambil posisi duduk nyamannya kembali, menatap lurus ke depan.
"Raga, udah ya. Aku kenyang." Jiwa menaruh sendok, enggan melanjutkan makannya.
"Cepet banget. Gak-gak! Habisin dulu baru boleh makan rujak."
"Tapi, Ga.." melas Jiwa.
Raga melotot penuh memberi peringatan.
Jiwa menghela nafas gusar. "Raga, mual banget. Aku gak tahan.." rengek Jiwa memasang wajah memohon.
Raga masih pada pendiriannya, ia tetap menggeleng mantap lalu kembali menatap lurus. Kemudian lelaki itu kembali menatap pada Jiwa karena seragamnya di tarik pelan oleh Jiwa. Raga menatap datar pada Jiwa yang terus memohon padanya.
"Gak usah bandel. Gue bilang gak, ya enggak. Lo ngerti gak?" Ketus Raga menjauhkan tangan Jiwa dari seragamnya dengan kasar.
"Kamu mah gak ngerti gimana rasanya. Mual banget pengen muntah trus kalau udah muntah rasanya gak enak, mana muntahnya keluar lewat hidung lagi kadang-kadang. Gak enak banget, Raga.." gumam Jiwa menatap bawah pada rok abu-abunya. Matanya berkaca-kaca.
KAMU SEDANG MEMBACA
JIWA DAN RAGA
Teen Fiction❝𝐤𝐢𝐭𝐚 𝐝𝐮𝐚 𝐩𝐞𝐫𝐚𝐬𝐚𝐚𝐧 𝐛𝐞𝐫𝐛𝐞𝐝𝐚 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐭𝐞𝐫𝐩𝐚𝐤𝐬𝐚 𝐦𝐞𝐧𝐲𝐚𝐭𝐮.❞ Raga Pramudhita, dikenal sebagai ketua komplotan NAKOPRA paling dihindari dan disegani. Nakal, kejam, susah diatur dan pergaulan bebas sudah melekat padanya...