EXTRA PART | 5

69K 3K 537
                                    

hai brow! ketemu juga akhirnya di chapter terakhir dari cerita ini hehe

mums minta vote nya boleh ya? sama comentnya juga yg banyak, hihi maaci💓

kalau brow suka sama cerita ini ayo rekomendasikan cerita ini ke teman-teman brow dan akun sosial media seperti Tiktok, Instagram dan WhatsApp !

wajib follow Wattpad : cutajafebryantari

***

3 tahun kemudian.

"Raga!"

"Raga!"

"Raga!"

Jeritan histeris itu menggema seisi rumah mewah serta megah bernuansa putih pekat. Seorang gadis cantik yang menggunakan piyama biru muda itu berlari tergesa-gesa dengan napas menggebu-gebu keluar dari rumah besarnya.

 Seorang gadis cantik yang menggunakan piyama biru muda itu berlari tergesa-gesa dengan napas menggebu-gebu keluar dari rumah besarnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dia langsung menyambar seorang lelaki yang baru saja turun dari mobil Alphard putih yang dikendarai oleh seorang supir pribadi. Dengan sebuah tas kantor di tangannya, lelaki ber-jas formal warna hitam khas seperti seorang pengusaha sukses itu menatap heran sang istri.

"Kenapa, Ji?" Tanya Raga.

"Baby," Jiwa berusaha menetralkan napasnya.

"Baby? Baby kenapa?" Raga semakin bingung.

"Baby, Ga!" Jiwa menunjuk arah dalam rumah megahnya dengan raut panik.

"Iya, sayang. Baby kenapa?"

"Baby hilang!"

"Hilang? Jangan bercanda kamu."

"Aku gak mungkin bercanda masalah baby, Ga! Baby beneran hilang."

"Gimana ceritanya bisa hilang?" Intonasi Raga meninggi. Emosinya kini benar-benar membara.

"Ya mana aku tau, Ga." Jawab Jiwa panik. "Tadi aku ketiduran di kamar habis tidurin baby. Terus bangun-bangun baby udah gak ada di kasurnya. Aku udah coba tanya sama semua pembantu, baby sitter, koki,  satpam, tukang kebun, tukang pembersih kolam, sopir, tapi mereka semua gak liat baby, Ga!" Suara Jiwa terdengar bergetar ingin menangis.

"Yaudah tenang dulu." Raga sebenarnya sama paniknya dengan Jiwa tapi lelaki yang baru saja pulang kantor itu berusaha mengontrol emosinya.

"Gak bisa tenang, Ga. Baby hilang, ini semua salah aku." Jiwa menyalahkan dirinya sendiri.

"Kamu masuk, tenangin diri kamu. Masalah baby jangan dipikirin biar aku yang cari." Raga menciumi kening Jiwa penuh kasih sayang.

"Ayo kita lapor polisi." Saran Jiwa.

"Gak bisa, sayang. Belum dua puluh empat jam. Laporannya pasti di tolak."

"Siapa yang hilang?"

Raga dan Jiwa sontak menoleh pada Nadine yang baru saja datang dan bertanya. Suami istri itu menjawab serentak.

JIWA DAN RAGA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang