17. TIDAK MAU BERJAUHAN

41.4K 2.8K 174
                                    

Vote dulu ya sebelum baca! Tinggal pencet tombol bintang di pojok kiri bawah aja kok & coment sebanyak-banyaknya yaa!

Wajib follow wattpad : cutajafebryantari

Follow instagram :
@cutajafbryntari
@wattpadmums
@ragapramudhitaa
@jiwabirdellaa
@aksa.laksmana
@bryan.adinata
@ubayrajana


RAGA

JIWA

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

JIWA

JIWA

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

Lelaki jangkung yang menggunakan kaos hitam serta celana ponggol hitam selutut dengan jam rolex hitam di tangan kirinya itu tampak sedang buru-buru mengangkat telfon.

"Raga, mau kemana?" Bahkan pertanyaan Jiwa pun tak Raga gubris. Lelaki itu tampak sibuk sekali dengan dunianya.

Jiwa dari tadi menatap Raga dengan kening berkerut. Bantal guling yang dipeluk ia buang ke sembarang arah. Jiwa bangun dari tidurnya dan menghampiri Raga yang baru saja keluar dari kamar.

"Shit!" Raga mengumpat saat baru menyadari bahwa kedua orang tua Jiwa masih berada di apartemen. Bisa-bisanya ia lupa. Raga membasahi bibirnya yang terasa kering. Lelaki bermata tajam itu tak mau begitu ambil pusing, ia memberanikan diri melangkah maju. Baru tiga langkah, panggilan dari Jiwa membuat kakinya terpaksa berhenti.

"Kamu mau kemana sih udah malem gini?" Jiwa melangkah tertatih-tatih kearah Raga. Jalan gadis itu sudah tampak berbeda. Sekarang ia harus terbiasa dengan perutnya yang membesar. Menyeimbangkan badannya.

Raga memutar mata malas. Apa lagi ini? Kenapa semua orang seakan tak mengizinkan dirinya untuk bebas? Raga muak semua ini. Sudah beberapa hari Raga merasa terkekang. Raga ingin kebebasannya yang dulu. Bermain dengan teman-temannya dan melakukan apapun sesuka hati.

JIWA DAN RAGA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang