42. BERAKHIR

44.2K 2.7K 1.3K
                                    

Vote dulu yuk sebelum baca 💖

Spam coment di setiap paragraf yaa💖

Jam berapa kamu baca chapter ini???

🎵Still with you-Jungkook BTS 🎵
dengerin lagu ini waktu scene Jiwa dan Raga ya.

[ 𝔧𝔦𝔴𝔞 𝔡𝔞𝔫 𝔯𝔞𝔤𝔞 ]

"Hubungan kita sampai disini aja."

"Gak lucu ah," Zanna menepuk pelan lengan Raga seraya tertawa lepas.

Namun melihat reaksi Raga yang serius menatapnya membuat Zanna terdiam detik itu juga. Zanna berusaha keras membaca raut wajah Raga yang memang sulit untuk artikan. Gadis itu menggeleng cepat tidak setuju dengan penuturan Raga.

"Bercanda kan kamu?"

"Muka aku keliatan bercanda?" Raga bertanya balik seraya menjauhkan tangan Zanna dari lengannya.

Zanna terus memperhatikan gerak gerik Raga yang seakan menjauh darinya. Tampak jelas dari raut wajah Raga, ia tidak main-main dengan ucapannya. Zanna tidak terima, tidak akan pernah. Bagaimana bisa Raga mencampakkannya begitu saja?

"Aku gak mau!" Zanna menautkan kedua tangannya di depan dada.

"Gue gak butuh pendapat lo." Kata Raga dingin.

"G-gue? Kok kamu pakek Lo-Gue sih?"

Zanna benar-benar tidak mengerti dengan perubahan sikap Raga yang drastis. Sebelumnya Raga sangat mencintainya dan takut kehilangannya bahkan Raga akan melakukan apa saja demi nya. Raga juga lebih mementingkan dirinya dari pada istrinya sendiri, Jiwa. Tapi kenapa detik ini Raga malah bersikap seakan ia sangat membenci Zanna. Bahkan panggilan mereka yang biasanya Aku-Kamu diubah menjadi Lo-Gue.

Raga mendengus. "Kita udah selesai, Zanna."

Uap api seakan keluar dari kepala Zanna. Gadis itu marah dan tidak terima dengan keputusan tiba-tiba dan sepihak Raga itu. Zanna tidak mau melepas Raga, tapi kenapa bisa lelaki yang semula mencintainya itu bisa memutuskan hubungan mereka seperti ini? Otak Zanna terus dipaksa bekerja.

"ENGGAK! AKU. GAK. MAU. PUTUS!" Teriak Zanna dengan penekan di setiap katanya. Hal itu membuat dirinya dan Raga langsung menjadi pusat perhatian semua teman sekelasnya.

"Gak usah teriak-teriak." Kesal Raga.

"Tolong hargai keputusan gue."

"Keputusan apa hah yang kamu maksud? Keputusan sepihak gini? Mana bisa kamu ambil keputusan gini gitu aja tanpa ngomong dulu sama aku?!" Bentak Zanna dengan emosinya yang meluap. Sontak Raga langsung membekap mulutnya dengan tangannya.

"Gak usah teriak, bisa gak?" Tanyanya kesal, lantaran semua teman sekelas Zanna kini terus mengamati keduanya.

"Sekarang gue udah bilang kan kalau gue mau putus. Jadi apa lagi masalahnya?"

Zanna melepaskan tangan Raga dari mulutnya dengan kasar. Gadis itu terus menatap Raga tajam dengan matanya yang memerah penuh amarah.

"Kasih aku alasan kenapa kita harus putus?"

"Hubungan kita ini gak sehat. Lo sadar gak? Gue ini suami orang."

JIWA DAN RAGA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang