02. DUA MINGGU LALU

67.5K 5K 369
                                    

hi brow! sebelum baca mums mau minta vote nya boleh? hihi maaci <3

Follow instagram :
@cutajafbryntari
@wattpadmums
@ragapramudhitaa
@jiwabirdellaa
@aksa.laksmana
@bryan.adinata
@ubayrajana

***

"Wah mantep tu, kue cokelat. Pas banget lagi laper ni. Jiwa emang penyelamat kehidupan deh pokoknya, lop yu ji!" Ubay langsung menyambar kue cokelat yang dibawa Jiwa.

"Jangan banyak-banyak ih, sisain buat Raga." Jiwa menepuk tangan Ubay yang berada di dalam toples kue cokelatnya.

"Iya, Ji. Gak bakal kita-kita habisin juga." Bryan ikut mengambil sepotong kue cokelat itu.

"Enak ya hidup Raga. Keluarga kaya melintir, tampang oke gak ngotak, punya sahabat plus tetangga kayak Jiwa yang selalu bawain makanan plus bucin banget! Kapan ya gue dibucinin orang kayak Jiwa bucinin Raga?" Rocos Ubay tak henti-henti seraya mengunyah kue cokelat.

"Gak bakal ada yang mau sama mahluk gaib kayak lo." Sambar Bryan.

"Gaib pantat kau! Manis kayak gini dikatain gaib. Jangan salah ye kunti, banyak cewek-cewek SMA Pramudhita yang tergila-gila sama gue!" Kesal Ubay tak terima dengan ucapan Bryan.

Jiwa menggeleng pelan melihat tingkah Ubay dan Bryan yang selalu berdebat bak kucing dan tikus. Selanjutnya Jiwa menatap pada Aksa yang sedang asyik dengan ponselnya.

"Raga mana?" Tanya Jiwa pada Aksa.

"Di kamar." Jawab Aksa dingin. Lelaki pendiam itu tidak menatap Jiwa, ia masih terfokus pada layar ponselnya.

Tanpa pikir panjang Jiwa langsung berjalan menuju kamar Raga. Kamar yang bernuansa hitam itu terlihat gelap dan sepi. Jiwa terus mencari keberadaan Raga sampai pada akhirnya ia mendengar suara desahan tertahan dari kamar mandi dan Jiwa pun langsung membuka pintu kamar mandi. Oh betapa terkejutnya Jiwa saat melihat Raga sedang memejam matanya nikmat dengan desahan yang keluar dari mulutnya dan juga celananya yang setengah terbuka.

"Ngapain lo?!" Raga melempar botol shampo kearah Jiwa dan dengan gerakan cepat ia menaikkan celananya.

"Ma-mau antar kue cokelat." Jiwa terlihat shock.

"Pergi lo sekarang juga! Cepat! Anjing, gue udah gak tahan lagi.." Raga berjalan pelan mendekat pada Jiwa membuat gadis itu mundur karena takut dengan tatapan meminta Raga.

"Jiwa, lo cantik ahh Jiwa.." Raga terus meracau tak jelas. Tangan kekarnya terus mengelus lembut pipi Jiwa menikmati setiap sentuhannya. Tubuh Jiwa bergetar hebat karena ketakutan. Jiwa terus mencari celah agar bisa melarikan diri namun nihil tidak ada ruang lepas sedikit pun yang diberi Raga.

Jarak keduanya sangatlah dekat hanya berkisar lima centimeter saja bahkan deru nafas Raga berhembus hangat di wajah Jiwa. Jiwa dapat dengan jelas mencium aroma alkohol dari mulut Raga.

Apa Raga sedang dalam kendali alkohol?

"Raga! Jangan!" Kue cokelat yang Jiwa bawa terjatuh di lantai. Jiwa terlonjak kaget saat merasa sesuatu yang asing berusaha masuk dengan paksa kedalam celananya dan menembus hingga kewanitaan gadis itu.

JIWA DAN RAGA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang