vote dulu yaa brow <3
Follow instagram :
@cutajafbryntari
@wattpadmums
@ragapramudhitaa
@jiwabirdellaa
@aksa.laksmana
@bryan.adinata
@ubayrajana***
"Mau kemana, Ji?" Raga mengerutkan keningnya saat melihat Jiwa sudah rapi dengan cardigan hitam yang menutupi piyama biru muda bermotif Doraemon yang dikenakannya.
Jiwa sibuk membenarkan posisi cardigannya seakan ucapan Raga hanya angin lalu. Hal itu membuat Raga mendengus kesal sambil berjalan kearah Jiwa yang sedang berdiri di depan pintu kamarnya.
"Mau kemana, cantik?" Tanya Raga lemah lembut. Lelaki itu menompang kepalanya di kosen pintu kamar Jiwa sambil terus menatap wajah serius Jiwa yang tiba-tiba menoleh padanya.
Jiwa pastinya sangat terkejut dengan penuturan "cantik" yang diucapkan Raga untuknya. Ah, rasanya perut Jiwa seperti ada ternak kupu-kupu yang sedang berkembang biak.
"Hei, gue ngomong loh dari tadi." Raga melambaikan tangannya di depan wajah Jiwa. Sontak gadis itu mengerjap dan tersadar. Dengan tergesa-gesa Jiwa pura-pura merapikan rambutnya yang padahal sudah rapi.
"Kamu ngomong apa?" Tanya Jiwa pura-pura terlihat biasa saja.
"Mau kemana?" Raga menaikkan kedua alisnya.
"Mau ke bawah sebentar."
"Bawah? Ngapain?" Raga membenarkan posisinya, berdiri dengan tegak.
"Mau ke minimarket, Raga. Mau beli susu hamil." Jiwa memperjelas dengan merotasi kan kedua bola matanya.
"Sendiri?" Raga memastikan.
"Iya ih, emang mau sama siapa lagi coba?"
Raga diam sejenak seperti menimbang sesuatu. "Gak." Ucapnya cepat.
"Hah? Maksudnya?" Bingung Jiwa.
Raga tidak menjawab pertanyaan Jiwa. Lelaki yang wajahnya masih terlihat lembam itu berjalan tertatih kearah kamarnya. Hal itu membuat Jiwa bingung setengah mati dengan sikap Raga. Jiwa mengomel karena merasa ditinggal begitu saja.
"Eh, mau kemana kamu?" Kaget Jiwa saat melihat Raga yang baru saja keluar dari kamarnya, lelaki itu sudah menggunakan hoodie hitam. Lelaki itu tersenyum lebar kepada Jiwa sambil membenarkan posisi tangan hoodie nya.
"Biar gue aja yang ke bawah. Lo tunggu disini aja, ya?" Raga menepuk puncak kepala Jiwa dengan pelan.
Jiwa meraih tangan Raga yang ada di kepalanya. "Apaan sih? Kok tiba-tiba?"
"Gue gak mau lo capek, Ji. Perut lo udah makin besar. Ngap gue liatnya kalau lo jalan jauh."
"Aku gak apa-apa kok. Udah biasa juga. Terus kan aku naik lift, bukan tangga."
"Sama aja, Ji. Gue gak mau lo kecapean. Udah mending lo istirahat disini aja biar gue yang beli." Raga menepuk kedua pundak Jiwa seakan meyakinkan gadis itu pada ucapannya.
"Gak ah, aku bosen tau disini terus. Lagian aku masih bisa jalan, kamu itu kakinya masih belum sembuh!" Tunjuk Jiwa pada kaki Raga yang masih terluka.
"Denger kata suami bisa gak sih, Ji?" Kesal Raga.
Dam! Hati Jiwa seperti diketuk kencang saat mendengar kata "suami" yang diucapkan Raga. Apa Raga sudah mulai menerima Jiwa sebagai istrinya? Jiwa mati-matian menahan senyumnya yang ingin mengembang lebar.
KAMU SEDANG MEMBACA
JIWA DAN RAGA
Teen Fiction❝𝐤𝐢𝐭𝐚 𝐝𝐮𝐚 𝐩𝐞𝐫𝐚𝐬𝐚𝐚𝐧 𝐛𝐞𝐫𝐛𝐞𝐝𝐚 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐭𝐞𝐫𝐩𝐚𝐤𝐬𝐚 𝐦𝐞𝐧𝐲𝐚𝐭𝐮.❞ Raga Pramudhita, dikenal sebagai ketua komplotan NAKOPRA paling dihindari dan disegani. Nakal, kejam, susah diatur dan pergaulan bebas sudah melekat padanya...