08. RAGA CEMBURU

56.2K 3.9K 197
                                    

vote and coment ya brow <3

wajib follow wattpad : cutajafebryantari

follow instagram :
@cutajafbryntari
@wattpadmums
@ragapramudhitaa
@jiwabirdellaa
@aksa.laksmana
@bryan.adinata
@ubayrajana

***

Raga melangkah dengan tergesa-gesa. Tangannya menggepal kuat menahan amarah. Raga tak tahu apa yang membuatnya jadi semarah ini saat melihat Jiwa berduaan dengan Aksa, padahal dirinya lah yang menyuruh Aksa untuk menjaga Jiwa selagi ia menuntaskan tugasnya bersama geng VAGAKAS.

"Ra-Raga?" Jiwa gelagapan, tampangnya sudah seperti orang yang ketahuan selingkuh. Ia sontak menjauhkan tangan Aksa yang sedang menyentuh bibirnya.

"Ngapain kalian?" Pertanyaan dingin dan tajam terdengar dari mulut Raga, mampu membuat Jiwa dan Aksa saling bertatapan bingung untuk menjawab apa. Padahal keduanya sedang tidak melakukan hal yang salah tapi rasanya sekarang mereka seperti sedang diintrogasi karena sebuah kesalahan.

"Santai, Ga." Ujar Aksa.

Raga menganguk beberapa kali. Dari tadi tatapannya tak berpindah pada Jiwa. "Bisa tinggalin gue berdua sama Jiwa?" Ucap Raga pada Aksa lebih terdengar sebagai sebuah perintah.

Aksa mengiyakan dengan cepat. Ia langsung keluar dari UKS.

"Jelasin sama gue."

Jiwa meneguk ludahnya dengan susah payah. Matanya menatap pada Raga dengan ketakutan yang mendalam. Sedangkan Raga terus memberinya tatapan yang terus mengintrogasi tajam.

"Bisa ngomong gak lo? Kenapa jadi bisu tiba-tiba?" Raga bersuara lagi, terus mendekatkan wajahnya dengan Jiwa. Sontak Jiwa mundur karena perlakuan Raga yang tiba-tiba.

"Aku sama Aksa gak ngapain-ngapain. Ka-kamu salah paham." Jawab Jiwa gugup. Jantungnya terus berpacu hebat kala Raga semakin mendekatkan wajahnya dengan wajah Jiwa. Tangan kanan lelaki itu digunakan untuk menompang kepala Jiwa yang hampir ambruk di atas kasur UKS karena ulahnya.

"Lo kira gue percaya?" Sinis Raga. Lalu lelaki itu mendekatkan bibirnya dengan telinga Jiwa. Jiwa dapat merasakan deru nafas Raga hangat menyapu daun telinganya. Jiwa menutup mata rapat-rapat saat Raga berbisik parau di telinganya.

"Kira-kira ngapain cewek sama cowok berduaan di dalam UKS, pake pegang-pegang bibir segala?"

Jiwa menelan salivanya kala mendengar bisikan parau dari Raga ditelinga nya. Jiwa berusaha menjauhkan diri dari Raga, namun Raga dengan cepat menahan Jiwa.

"Lo, kalau mau ciuman sama gue aja. Udah sah! Gak usah sama cowok lain. Lo itu istri gue. Paham?!" Bentak Raga tertahan.

"Ta-tapi aku sama Aksa gak ciuman kok. Tadi dia cuma-"

"Gue gak mau tau dan gue gak suka liat lo sama dia! Lo itu istri gue, Jiwa! Gak ada hak lo berduaan sama cowok lain di tempat sepi."

"Raga.. kamu cemburu?" Tanya Jiwa dengan sangat hati-hati.

Raga menghela nafas panjang, bahkan deru nafasnya pun masih bertukar dengan deru nafas Jiwa saking dekatnya jarak mereka sekarang. "Gue? Cemburu sama lo? Itu hal yang paling lucu yang pernah ada." Raga terkekeh pelan. Lalu kekehannya itu berhenti saat melihat reaksi Jiwa yang tampak sedih karena ucapannya.

"Iya, aku sadar diri. Kamu sukanya sama Zanna. Dia cantik, punya segalanya gak kayak aku. Aku kan cuma istri di atas kertas, toh nanti anak ini lahir kamu juga bakal ceraiin aku kan? Aku ini cuma sampah di mata kamu.. akunya aja yang terlalu berharap kamu bisa suka balik ke aku." Jiwa menunduk sedih. Matanya berkaca-kaca. Jiwa menarik dalam-dalam napasnya sampai terdengar suara tarikan ingus akibat tangisnya. Ya anggap saja Jiwa cengeng. Tapi, Jiwa jadi lebih sensitif saat ini karena kehamilannya.

JIWA DAN RAGA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang