Hi brow siapa aja nih yang kena prank tadi malam? Angkat jempol 👍🏻 >>
Vote dulu yuk sebelum baca!
Coment yang banyak di setiap paragraf yaa! Mums tau kalian paham gimana caranya menghargai tulisan seseorang.[ 𝔧𝔦𝔴𝔞 𝔡𝔞𝔫 𝔯𝔞𝔤𝔞 ]
"Kacang gak, Ji?" Tanya Raga yang tengah menompang dagunya di troli belanjaan. Menatap sang istri yang sibuk merampas snack dihadapannya.
"Mana?" Jiwa menoleh.
"Itu, sayang. Di sebelah kanan paling bawah." Tunjuk Raga dengan dagunya.
"Oh iya!" Jiwa berniat menunduk untuk mengambil kacang itu, namun ditahan oleh Raga.
"Biar aku aja, Ji. Ntar Baby kejepit. Gepeng deh, aku gak mau punya anak gepeng." Ujarnya lalu berjongkok dan mengambil kacang itu kemudian menaruhnya di dalam troli.
"Mau apa lagi? Beli aja yang banyak,"
"Gak ah,"
"Loh kenapa?"
"Ini aja udah banyak, Ga! Udah hampir penuh troli." Jiwa menunjuk troli yang memang sudah penuh dengan berbagai jenis makanan ringan dan minuman.
"Sini, sayang." Raga merangkul Jiwa. "Mulai sekarang, kamu jangan khawatir lagi masalah uang ataupun masalah ekonomi kita. Iya dulu hidup kita susah, buat beli makan aja susah. Tapi sekarang gak, Ji. Aku udah dapat pekerjaan yang melebihi cukup. Ekonomi kita sekarang udah lebih mencukupi. Bukan sombong bukan apa, kalau aku mau beli supermarket ini juga bisa." Ujarnya dengan senyum yang tulus.
"Iya, Raga. Aku tau kok. Sekarang ekonomi kita udah tercukupi, gak kayak dulu yang serba susah. Tapi, aku mau belajar hemat. Bentar lagi kan kita punya anak. Aku mau coba seimbangin ekonomi kita. Buat tabungan anak kita di masa depan."
"Aku beruntung bisa punya istri kayak kamu, Ji." Raga menarik gemas hidung Jiwa. "Pokoknya sayang banget sama kamu. Gak ada yang bisa gantiin kamu di hati aku!" Ujarnya dengan semangat.
"Raga ih! Malu diliatin orang." Cubit Jiwa di perut keras Raga, lantaran suaminya itu bersuara keras sampai orang-orang melirik pada mereka.
"Biarin wleeee!" Raga menjulurkan lidahnya.
"Di bilangin juga malah ngeledek ya kamu." Jiwa menjauh, berjalan ke kasir diikuti oleh Raga di belakangnya yang tengah mendorong troli belanjaan. Siang ini, mereka belanja keperluan untuk berlibur besok. Ya seperti berbagai makanan ringan dan minuman untuk persiapan saat berlibur besok.
"Ji," bisik Raga sambil mentoel-toel punggung Jiwa.
"Kenapa?" Tanya Jiwa tanpa menoleh sama sekali pada Raga. Jiwa sibuk mengeluarkan uang pecahan seratus dari dompetnya dan memberi kepada kasir.
"Aku cinta kamu banyak-banyak!"
"Raga!" Tegur Jiwa agak pelan.
"Sebanyak ini nihhh!" Raga melentangkan tangannya lebar-lebar sampai semua orang yang tengah mengantri di belakangnya menatapnya aneh. Hal itu juga tak luput dari penglihatan Jiwa yang sudah malu dengan kelakuan suaminya itu.
"Iya Raga iya." Jiwa cepat-cepat menurunkan tangan Raga.
"Liat dulu! Kamu belum liat sebanyak apa aku cinta sama kamu!" Rengek Raga kembali melentangkan tangannya lebar-lebar.
"Udah ya Raga udah. Malu diliatin orang." Bisik Jiwa pelan lalu setelah menerima kembalian dari kasir, Jiwa menarik Raga menjauh dari sana.
"Kak, suaminya gemesin!" Teriak pengunjung lain seraya terkekeh geli.
KAMU SEDANG MEMBACA
JIWA DAN RAGA
Teen Fiction❝𝐤𝐢𝐭𝐚 𝐝𝐮𝐚 𝐩𝐞𝐫𝐚𝐬𝐚𝐚𝐧 𝐛𝐞𝐫𝐛𝐞𝐝𝐚 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐭𝐞𝐫𝐩𝐚𝐤𝐬𝐚 𝐦𝐞𝐧𝐲𝐚𝐭𝐮.❞ Raga Pramudhita, dikenal sebagai ketua komplotan NAKOPRA paling dihindari dan disegani. Nakal, kejam, susah diatur dan pergaulan bebas sudah melekat padanya...