19. PERASAAN APA INI?

42.6K 2.8K 344
                                    

vote and coment yaa brow <3

wajib follow wattpad : cutajafebryantari

follow instagram :

Follow instagram :
@cutajafbryntari
@wattpadmums
@ragapramudhitaa
@jiwabirdellaa
@aksa.laksmana
@bryan.adinata
@ubayrajana

***

"kamu kenapa marah-marah terus, Raga? Salah aku apa?" Teriak Jiwa namun sedikit berbisik. Takut orang tuanya yang sudah tidur mendengarnya.

Sesampainya di apartemen. Raga langsung menarik Jiwa kedalam kamar dan memarahi gadis itu habis-habisan membuat Jiwa tak bisa berkata-kata.

"Murahan lo!" Bentak Raga.

"Kamu bilang aku murahan?" Jiwa melangkah maju mendekat pada Raga. "Kamu sama Zanna yang murahan!" Jiwa mendorong bahu Raga tanpa takut sama sekali.

Raga mengangguk-angguk kecil, membasahi bibirnya yang terasa kering. Menghirup napas dalam-dalam berusaha meredam emosinya. "Lo yang murahan!" Teriak Raga.

"Raga, kecilin suara kamu! Nanti Bunda sama Ayah bisa denger!" Panik Jiwa.

"Biarin! Gue gak peduli. Biar orang tua lo itu tau. Anaknya murahan! Kegenitan sama cowok lain padahal udah punya suami!" Raga melangkah maju membuat Jiwa harus terpaksa mundur. Punggung Jiwa menabrak dinding.

"K-kamu sadar gak sih? Kamu udah keterlaluan Raga! Kamu ciuman sama Zanna, kamu tidur sama Zanna, kamu pacaran sama dia tanpa pikir gimana perasaan aku. Aku istri kamu yang lagi ngandung anak kamu, Raga!" Jiwa mendorong pelan bahu Raga.

Aroma alkohol bercampur rokok melekat pada Raga. Lelaki itu tampak terhuyung seperti setengah sadar. "Gak usah memutar balikkan fakta, Ji! Jelas-jelas lo yang salah disini!"

"Aku salah di mananya Raga? Bilang sama aku, aku salah apa?" Jiwa tak tahu dimana letak kesalahannya. Jelas-jelas ia tak melakukan kesalahan apapun.

"Lo sama Aksa! Itu kesalahan."

"Letak salahnya dimana?" Jiwa tak habis pikir dengan Raga. "Kamu yang salah, Raga. Kamu! Kamu ciuman sama Zanna didepan aku. Kamu gak mikir perasaan aku. Aku sakit hati, Ga!"

"Diam! gak usah cari-cari kesalahan gue deh. Bacot." Raga memegang kepalanya yang terasa pusing.

"Udahlah Raga, mau aku bilang gimana pun kamu tetap batu. Mending kamu tidur. Kamu lagi mabuk."

"Gue belum selesai." Raga menahan Jiwa yang berniat pergi.

"Raga, lepas. Mending kamu tidur, udah malam." Jiwa berusaha melepas genggaman Raga namun kekuatan Raga sangat besar menggenggam pergelangan tangan Jiwa.

"Selesaiin dulu masalah kita!"

"Masalah apa lagi sih? Kamu aneh tau gak!"

"Gue gak suka lo jadi jalang di depan sahabat gue!"

"Maksud kamu apa sih? Gila ya kamu!"

"Lo yang gila."

"Raga udah, kamu lagi mabuk."

Raga menjepit rahang Jiwa dengan kuat. "Jalang." Ucapnya tajam. Menatap nyalang pada Jiwa.

"Lepas." Jiwa menjauhkan tangan Raga dari rahangnya. "Kamu gak tau diri! Pacaran sama Zanna padahal udah punya istri! Kamu gak mikir apa ini anak kamu! Katanya sayang tapi tega kamu nyakitin dia bahkan dia belum lahir Raga!" Teriak Jiwa tertahan.

JIWA DAN RAGA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang