Yeay happy 10k viewers Backstreet. Gak nyangka lapak ini bakal se-pesat ini majunya. Author bener bener speechless gak tau harus ngomong apa. Pokoknya happy reading buat kalian!!!
Edgar membuka helm fullfacenya, sedikit menyugar rambutnya ke belakang lalu menoleh dan menerima helm dari Keesha.
Mereka baru tiba di sekolah saat 5 menit lagi bel masuk akan berbunyi. Keduanya berjalan bersisian dengan wajah tenang seakan telah melupakan pertikaian yang terjadi antara keduanya malam tadi.
Edgar mendengus saat sesekali Keesha menoleh, membalas bahkan tersenyum kecil pada beberapa siswa yang menyapanya dengan sopan.
Dengan gerakan cepat ia merangkul sambil menutup mata Keesha. "Harus banget aku ingetin kalo kamu punya cowok yang cemburuan?" bisiknya pelan.
Keesha berusaha melepaskan bekapan tangan Edgar pada matanya. "Gar ih," decaknya malas.
Tanpa mendengarkan ocehan Keesha, Edgar terus menarik Keesha secara paksa kearah tangga menuju kelasnya. Begitu mereka sampai dilorong, Edgar mendatarkan wajahnya saat ia melihat Adrian berjalan berlawanan arah dengannya.
Dengan Keesha yang masih berusaha keluar dari kungkungannya, Edgar terus berjalan dengan santai tanpa mempedulikan tatapan beberapa murid yang menatap adegan tersebut.
Saat mereka berhadapan, Adrian menghentikan langkahnya tepat di depan Keesha membuat Edgar mau tak mau ikut berhenti.
"Sha?" Keesha mendongak saat mengenal suara itu. "Lo kenapa?"
"Ah itu gue gue lagi-"
"Lagi gue didik biar jadi cewek yang baik," potong Edgar dengan cepat. "Minggir." ia berlalu begitu saja dengan tangan yang masih setia menutupi pandangan Keesha.
Adrian mengerutkan keningnya bingung. "Mereka baik baik aja?" gumamnya pada diri sendiri.
Keesha masih berontak, berusaha melepaskan tangan Edgar dengan tenaga sebisanya. Bisa ia dengar sorak sorai seisi kelas tengah meneriaki dirinya dan Edgar.
"Yeuuu pagi pagi udah uwu aja."
"Info ke planet yang ongkosnya murah."
"Gue tendang mau?"
"Apaan dah pagi pagi udah rusuh aja," celetuk Ana sambil berjalan kearah bangkunya.
Mendengar itu Levin menoleh. "Sirik aja non. Sini abang pacarin biar bisa uwu kayak mereka."
Kelas kembali heboh oleh siulan cowok cowok mendengar gocekan Levin.
"Anjing bisa banget tai," umpat Rafa sambil menoyor Levin dari samping karna mereka sedang mabar.
"Gar ih!" sentak Keesha membuat Edgar melepaskan tangannya dan berlalu begitu saja membuat Keesha berdecak keras.
Kelas yang selalu gaduh pagi ini lebih gaduh dari hari hari biasanya. Ada yang bersorak keras setiap kali mendapat hasil yang memuaskan saat mabar, ada yang berteriak nyaring saat cacingnya berhasil menginjak ranking 1, ada yang berlari sana sini sambil berkoar memamerkan apa yang ia dapat dari aplikasi tindernya, ada pula yang adem adem bikin dosa kayak Edgar sama Keesha, Resha sama Reagan.
Alena si manusia galon hanya bisa menghela nafas melihat betapa uwunya anak anak kelas.
"Sa."
"Hm."
Alena diam sejenak. "Jomblo kok hampa gini ya."
Shalsa yang tengah mencatat materi minggu lalu hanya merespon, "Balikan sono." tanpa menoleh.
Mendengar itu sontak Alena mendecak. "Masa gue kudu jilat ludah sendiri?"
Kali ini Shalsa menoleh. "Balikan sama mantan bukan berarti lo jilat ludah lo sendiri. Justru karna lo konsisten sama partner lo jadi lo lebih milih memperbaiki daripada nyari yang baru."
KAMU SEDANG MEMBACA
Backstreet
Teen Fiction(Cover by pinterest) (Sedang tahap revisi) Saat dirasa nafas keduanya hampir habis, Edgar pun melepas tautannya. Dengan kening yang masih menempel satu sama lain, Edgar berbisik pelan. "Janji mau nurutin perintah gue?" Keesha yang tengah berusaha me...