Edgar merutuki dirinya terus menerus. Niat hati ingin go public, ingin mengumumkan kepemilikan terhadap hubungan dirinya dengan Keesha disekolah hari ini. Namun sekarang matahari sudah merangkak naik sejak satu jam yang lalu tapi ia malah terbaring lemah diatas tempat tidur, masih dengan kaos oblong dan celana pendek selutut bekas semalam.
Sepulang dari makan malam kemarin, setelah melakukan perdebatan tentang sekretaris yang Edgar sebut cantik sexy itu membuatnya lelah. Tanpa pikir panjang Edgar mandi dan payahnya tidak terpikirkan olehnya untuk mandi menggunakan air hangat. Bayangkan saja hampir jam 12 malam ia mandi dengan air dingin. Alhasil sejak dini hari tadi ia mulai menggigil dan barusan ia diperiksa oleh dokter katanya Edgar demam.
Sebenarnya Edgar merasakan pening luar biasa dikepala, tapi rasa pening itu kalah oleh rasa penasaran yang kini melanda pikirannya.
Dengan siapa gadisnya ke sekolah? Bagaimana pulangnya nanti?
Sebenarnya tanpa perlu bertanya Edgar sudah bisa menebak siapa yang menggantikan posisinya mengantarkan Keesha ke sekolah. Tapi tetap saja hatinya tidak tenang membiarkan gadisnya disekolah sendirian.
Levin, Adrian dan semua cowok di SMA Galaxy bisa saja mengincar gadisnya saat ini.
"Ah sial! Kenapa gue jadi paranoid gini sana cewek." Edgar berdecak berkali kali. Ia berusaha memejamkan matanya guna menenangkan pikirannya saat ini.
Tadinya ia ingin mencoba menghubungi Keesha, namun ponselnya semalam dicharger dibawah dan Edgar tidak kuat berjalan ke tempat dimana ponselnya berada. Wilda bilang Keesha sudah diberi tau tadi pagi sebelum Edgar bangun. Dan sekarang dirumahnya tidak ada siapapun yang bisa ia mintai tolong.
Rio sudah berangkat ke kantor setelah memberi uang tunai kepada dokter panggilannya tadi. Mamanya sedang pergi ke pasar, katanya mau beli sayuran dan buah yang sudah mulai terkuras dilemari pendingin.
Dengan rasa panas yang menjalar membuat kepalanya berdenyut terus menerus akhirnya Edgar terlelap dalam tidurnya.
***
Wilda berjalan kearah pintu saat mendengar ada tamu datang mengetuk, dan saat pintu terbuka wajahnya langsung berubah sumringah melihat siapa yang datang.
"Eh Keesha kirain tante siapa," sapanya sambil menyodorkan tangan kanan saat Keesha mencium tangan sambil mengucap salam.
"Ayo masuk sayang." Wilda merangkul pundak Keesha membuat perasaan Keesha menghangat.
"Kok jam segini udah pulang?" tanyanya bingung.
"Iya tante, disekolah ada rapat dadakan jadi sekolah dibubarin," sahut Keesha seadanya.
Wilda pun mengangguk mengerti. "Mau jenguk Edgar atau tante nih?" godanya sambil membimbing Keesha kearah tangga.
Keesha Ikut tertawa. "Jenguk tante aja kali ya, kalo jenguk Edgar yang ada dia besar kepala." lalu keduanya tertawa sambil berjalan keatas.
"Oh iya tante udah rapih gini mau kemana?" tanya Keesha saat menyadari penampilan ibu dari kekasihnya itu yang kini tengah memakai setelan khas kantoran.
"Nah itu dia tadinya tante mau ke rumah kamu sekarang." Keesha mengerutkan keningnya bingung. "Mau minta izin pinjem kamu buat jagain Edgar disini, tante mau nemenin Papahnya keluar kota."
"Oh kirain tante mau main ke rumah kok pake baju kantoran," sahut Keesha terkekeh. "Perginya lama tan?"
"Enggak kok cuma sehari dua hari aja kalo gak ada meeting yang dipending. Kamu kalo bisa nginep disini, ajak temen temen kamu sama temen Edgar yang lain juga gak papa soalnya tante gak tega ninggalin Edgar sendirian. Kalo tante gak ikut juga ada beberapa berkas kantor yang atas nama tante jadi butuh kehadiran sama tanda tangan tante juga disana." celoteh Wilda panjang lebar membuat Keesha tersenyum manis.
KAMU SEDANG MEMBACA
Backstreet
Teen Fiction(Cover by pinterest) (Sedang tahap revisi) Saat dirasa nafas keduanya hampir habis, Edgar pun melepas tautannya. Dengan kening yang masih menempel satu sama lain, Edgar berbisik pelan. "Janji mau nurutin perintah gue?" Keesha yang tengah berusaha me...