Double up guyssssss hihi seneng gak???
Jangan lupa vote, comment and share yaaa.
Happy reading<3
Edgar, Arka dan Alvin menoleh saat mendengar langkah kaki. Ternyata itu Keesha. Mereka membalalak saat melihat gadis itu tak hanya sendiri.
Keesha membawa anak kecil tadi digendongannya.
"Kak Dhita gimana?" tanya Keesha langsung membuat semua saling menoleh.
"Masih bukaan berapa gitu, tapi katanya bentar lagi harus dikeluarin soalnya air ketubannya udah keluar banyak." Sesekali Arka melirik anak digendongan Keesha.
Kening Keesha mengerut mendengar kata yang cukup ambigu. "Maksudnya harus dikeluarin gimana?"
Arka menghela nafasnya. Jujur ia takut, berharap kelahiran ini terjadi dengan normal saja. "Caesar maybe."
Mata Keesha membelalak. "Gak bisa normal aja? Kasian kak Dhita kalo caesar." Ia sudah sering mendengar semengerikan apa operasi caesar. Apalagi bekasnya tidak akan hilang secepat lahiran normal.
Alvin dan Edgar hanya bisa menunduk lesu mendengarnya. Apalagi Edgar. Ia sudah pernah menyaksikan bagaimana Mamanya melakukan operasi caesar saat melahirkan Anin dulu.
"Keesha!" semua menoleh mendengar suara Sandra. Wanita dari 4 anak itu mengatur nafasnya yang tersenggal. "Ini anaknya Dhita? Kenapa langsung sebesar ini?" ceplosnya begitu saja sembari menunjuk Alif yang berada digendongan Keesha.
Bola mata Keesha membola. "Mama ngaco, mana bisa anak baru lahir langsung gede begini," sahutnya sewot. "Kakak masih di dalem."
Melihat itu dengan cepat Andreas mengusap bahu istrinya.
"Tenang, Ma. Jangan panik."
Sandra tidak menggubris. "Terus gimana keadaan kakak kalian?" tanyanya.
Keesha berusaha tersenyum agar Mamanya tidak terlalu panik. "Masih ditanganin , Ma. Berdo'a aja semoga semua lancar."
Semua mengaminkan dalam hati.
"Mama takut kakak kamu panik karna ini kelahiran pertamanya."
Terdengar hembusan nafas pasrah yang membuat Edgar menoleh pada Arka karna memang keduanya bersampingan. "Air ketuban kakak udah keluar banyak. Dokternya bilang ada kemungkinan kak Dhita lahirnya caesar."
Keesha dan Alvin langsung melempar tatapan nyalang pada abangnya.
"Ya Allah tuhkan Pah Mama bilang juga apa. Jaman sekarang tuh dokternya pada gak sabaran. Dikit-dikit caesar dkikit-dikit operasi."
"Udah, Ma. Jangan dulu mikir macem-macem. Kak Dhita tadi bilangnya kayak udah mau keluar. Kalo bayinya bisa keluar cepet kak Dhita gak perlu operasi," ujar Keesha menenangkan.
Semua diam, berusaha mendo'akan yang terbaik untuk Dhita.
Pandangan Andreas beralih pada anak digendongan Keesha. "Terus ini anak siapa?"
Sejenak Keesha mengusap pelan kepala Alif yang juga tengah menatap kearahnya seakan takut pada orang-orang disana.
"Dia pasien disini. Tadi hampir ketabrak brankarnya kak Dhita." Semua mendengarkan.
"Ngapain lo bawa kesini? Dia pasien harusnya bawa ke kamarnya," ujar Alvin yang sejak tadi diam.
Keesha mengedikkan bahunya. ''Gue gak tau kamarnya dimana. Gue tanya orang tuanya mana juga dia bilang bapanya pergi. Yaudah gue bawa aja soalnya panik sama kondisi kak Dhita. Gak keburu kalo harus nanya dulu resepsionis."
KAMU SEDANG MEMBACA
Backstreet
Teen Fiction(Cover by pinterest) (Sedang tahap revisi) Saat dirasa nafas keduanya hampir habis, Edgar pun melepas tautannya. Dengan kening yang masih menempel satu sama lain, Edgar berbisik pelan. "Janji mau nurutin perintah gue?" Keesha yang tengah berusaha me...