Dimasakin Ayang

608 47 8
                                    

Guyssss kalo ada typo atau salah keterangan boleh bantu koreksi author yaa, soalnya pas proses writing author sambil diganggu ponakan wkwk

Happy reading guyssss

Sore ini Keesha dan Edgar pulang setelah Arka dan Alvin datang. Tadinya Keesha menolak pulang karna katanya sore ini anak-anak basket mau jenguk bayi, tapi karna Adrian juga ikut jenguk lagi akhirnya Keesha menuruti perintah Edgar setelah sebelumnya ia menemui Alif terlebih dulu untuk karna semalam ia sudah janji pada anak itu untuk menemaninya main game tapi sayangnya untuk hari ini Alif belum bisa. Katanya ia ada jadwal check up membuat Keesha hanya bisa menemuinya sebentar untuk berpamitan.

Motor hitam Edgar berhenti di depan rumahnya sendiri. Ia memang meminta Keesha untuk ikut ke rumahnya karna tadi Wilda dan Rios bilangnya mau ada rapat diluar kota. Rapatnya besok tapi mereka berangkat dari sekarang katanya mau jenguk Dhita dulu sembari memberikan Anin pada anak dan calon menantunya.

"Kenapa gak gofood aja sih?" Berulang kali Keesha mengeluh pada Edgar yang terus saja memaksanya untuk memasakkan dirinya makan siang karna mereka belum sempat makan ssiang tadi.

Edgar membukakan helm Keesha yang kemarin dipakai Alvin, kemudian menentengnya sembari berjalan masuk ke dalam. Dikuti oleh Keesha yang berjalan disampingnya dengan tangan yang mengusap punggung Anin.

"Pertanyaan kamu daritadi itu mulu. Gak mau masakin aku atau pengen ketemu sama anak basket yang jenguk kak Dhita?"

Keesha melongo. "Kok malah nuduh? Kamu sendiri yang nyuruh aku istirahat makanya ngajak pulang."

"Istirahat disini juga bisa."

Keesha mendelik mendengar ucapan Edgar yang tak mau kalah. "Mana ada istirahat. Kamu aja mau nyuruh aku masak."

Edgar tertawa lepas. Ia menutup pintu setelah Keesha masuk ke dalam. "Latihan yang. Bentar lagi kan nikah, kamu bakal masakin aku tiap hari."

Mata Keesha mengikuti pergerakan Edgar yang menaruh helmnya di rak, kemudian menoleh pada si kecil saat anak itu tiba-tiba menelusupkan wajahnya dileher Keesha. "Yang bentar lagi itu tunangan, bukan nikah."

Edgar menoleh cepat. "Abis tunangan kita langsung nikah," ucap Edgar nyeleneh tapi Keesha yakin cowok itu gak main-main sama ucapannya.

"Apa sih? Aku mau kuliah dulu kerja dulu. Masa lulus sekolah langsung nikah." Keesha menggerutu tak terima. "Kayak orang yang hamil duluan aja."

Bukannya nurut Edgar malah ngangguk-ngangguk. "Kalo hamil duluan bisa bikin kita nikah cepet kenapa enggak?"

PLAK!

"Heh gila sakit, yang." Edgar mengusap-usap lengan atas yang digeplak oleh Keesha tanpa berperasaan. "Galak banget sih jadi cewek."

"Bodo amat ya," sahutnya sembari melotot. Ia membenarkan posisi Anin digendongannya kemudian berjalan kearah tangga mendului Edgar. Tapi saat kakinya baru menginjak anak tangga pertama, langkahnya langsung terhenti melihat seorang gadis yang baru saja keluar dari kamar Edgar berjalan ke arah tangga yang sama seperti yang dirinya injak.

Matanya terfokus, menelaah situasa yang tengah terjadi.

Siapa cewek itu? Kenapa keluar dari kamar Edgar?

Edgar yang juga berniat menyusul langkah kekasihnya ikut terhenti dan melihat kearah yang sama. Responnya sama seperti Keesha. Ia melotot kaget melihat cewek dengan baju dan kaos pendek itu keluar dari dalam kamarnya.

"Lo ngapain disini?" tanya Edgar membuat cewek tadi menoleh kaget.

"Sialan lo. Basa-basi dulu kek biar gak ngagetin," ujarnya sembari mengusap dadanya. Cewek itu akhirnya turun ke bawah, menghampiri Edgar dan Keesha.

BackstreetTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang