Haii sobat dumbo. Author balik lagi nih hihi.
Udah siap menuhin kolom komentar di setiap paragrafnya? Support author terus yaa biar makin semangat lanjutin ceritanyaa.Happy reading!!!
"Apa maksudnya, Sha?"
Keesha sedikit kaget melihat respon Arka diluar dugaannya. "Apa?"
"Mau main api lo? Udah tau cowok lo cemburuan parah, lo malah main main sama Vero dibelakang dia kayak gini." Arka tak habis pikir pada adiknya itu. "Lo kira kalo Edgar tau dia bakal cekikikan?"
Keesha mendelik. Ditengah interogasinya yang genting ini pun abangnya itu masih sempat melemparkan candaan tak bermutu. "Gak jelas lo." Ia menghela nafasnya. "Gue gak selingkuh. Gue cuma mau ngasih dia memori terakhir sebelum kita bener bener over."
"Dengan mainin dua hati?" Hardik Arka cepat dan tepat sasaran. "Lo sadar apa yang lo lakuin sekarang, Sha? Lo lagi gali lubang buat lo sendiri."
"Gue cuma nganggep dia ngelindungin gue dari belakang sebagai abang gue. Sama kayak lo."
"Tapi Vero gak nganggep kayak gitu. Gue yakin dia nganggep lebih," sahut Arka.
Keesha sudah menebak pasti ia akan ada di situasi ini. Jujur, meski hati kecilnya masih bertanya tanya apakah yang ia lakukan sekarang adalah tindakan yang benar atau salah, egonya tetap mengiyakan pemikirannya bahwa jalan ini tidak terlalu buruk selama ia bisa menjaga rahasia dari orang luar.
Toh ia juga tidak merasa sedang mengkhianati Edgar karna ia memang tidak berselingkuh atau menjalin hubungan yang lebih dengan Vero.
"Gue tau langkah gue salah. Tapi cuma ini yang bisa gue lakuin buat nebus kesalahan gue sama kak Vero. Seenggaknya kenangan terakhir gue sama dia gak terlalu mengenaskan seperti kejadian tiga taun lalu." Dan setelah itu Keesha turun ke bawah, menemui Vero yang ikut bangkit.
"Ayo," ajak Keesha membuat Vero kaget.
"Gak pamit dulu sama om sama tante?" Tanya Vero sambil celingak celinguk.
Keesha menggeleng. Matanya melihat kearah Arka yang baru saja turun. "Mereka gak dirumah." Ia langsung menarik lengan Vero tanpa mempedulikan tatapan abang dan adiknya. Vero dengan kebingungannya hanya bisa mengikuti langkah Keesha.
"Gak izin dulu sama bang Arka?" Tanya Vero saat mereka sudah duduk dimobil.
Keesha memasang safetybeltnya. "Udah tadi diatas."
Vero merasa tak enak. Tapi ia tak mau membuat mood gadisnya memburuk. Ia pun mulai menjalankan mobilnya. "Kamu dandan?"
Keesha menoleh. "Angin malem juga gak baik buat kulit muka."
"Tapi kan gak perlu pake lipstick, Sha." Vero mendesah. Ia membelokkan mobilnya, mulai memasuki jalan besar setelah keluar dari gerbang komplek.
Kening Keesha mengerut. Ia mengeluarkan ponselnya untuk melihat warna bibirnya. "Emang keliatan? Padahal cuma pake lipbalm biar gak terlalu kering," ujarnya sambil memainkan bibirnya membuat Vero mengerang.
"Bibir kamu udah bagus. Kamu tambah lipbalm jadi makin pink."
"Yaudah gak papa. Seenggaknya bibir aku gak merah kayak tante tante," sahut Keesha tak mengerti kemana arah ucapan Vero.
Melihat Keesha mulai sibuk menjelajahi berbagai filter di instagramnya membuat Vero mendesah pasrah.
***
Tempat pertama yang menjadi tujuan Keesha dan Vero adalah restoran di salah satu mall yang cukup jauh dari jangkauan orang orang yang Keesha kenal. Mereka berdua sedang duduk sembari menunggu pesanan mereka datang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Backstreet
Teen Fiction(Cover by pinterest) (Sedang tahap revisi) Saat dirasa nafas keduanya hampir habis, Edgar pun melepas tautannya. Dengan kening yang masih menempel satu sama lain, Edgar berbisik pelan. "Janji mau nurutin perintah gue?" Keesha yang tengah berusaha me...