Lost Control (revisi)

3.5K 118 5
                                        

Disaat kedua anak mereka tengah melewati masa tegang yang luar biasa diatas motor, disini justru kedua ibu ibu ini tengah berbincang ria membahas sesuatu yang tidak pantas dibahas untuk kalangan seumuran mereka.

Sandra dan Wilda kini sedang bergosip ala anak muda dirumah Wilda sendiri.

Jangan salah.

Meski umur sudah tak lagi remaja. Namun apa yang kini mereka lakukan justru sebanding dengan anak seusia putra putrinya.

Mengobrol, bergibah, menghabiskan berbagai makanan dari mulai roti bakar, martabak asin, snack dengan berbagai varian, jus alpukat, jus mangga serta sop buah sudah bertengger manis diatas meja sejak tiga jam yang lalu.

Hingga kini hanya tersisa ampasnya saja.

"Kayaknya Keesha sama Edgar udah mulai deket. Kita gak perlu susah susah lagi bujuk mereka pasal perjodohan ini." ujar Wilda.

"Akhirnya apa yang kita cita citain bisa kejadian ya, Wil." ucap Sandra penuh haru.

Wilda mengangguk. "Kita besanan."

"Tapi kayaknya kita tetep harus bantu mereka dibelakang layar."

Wilda mengerutkan keningnya tanda tak paham. "Maksudnya gimana?"

"Kita harus siapin sesuatu buat mereka. Semacam dinner romantis atau nge-date ala ala anak jaman sekarang gitu."

Wilda mulai membayangkan berbagai macam rencana serta rancangan untuk membuat suatu momen romantis diantara keduanya.

Tentu saja peran orang tua pun sama pentingnya bagi kelangsungan hubungan perbesanan yang mereka ciptakan untuk anak anaknya.

Tiba tiba saja Sandra dan Wilda saling pandang dengan mata berbinar.

"Project kantor."

"Voucher."

"Dinner!" pekiknya bersamaan.

Dan detik selanjutnya, mereka mulai mengatur siasat beserta alibi yang akan mereka mainkan saat pulang nanti.

***

"Lo bener bener bukan cewek. Gila anjir jantung gue berasa ilang dijalan." gerutu Edgar pada manusia disebelahnya.

Objek yang disindir justru malah bersikap santai seolah tak terjadi apapun. Ia sedang mengotak atik laptopnya, mencoba log in salah satu media sosialnya untuk menghubungi mamanya karna saat tiba dirumah tadi mamanya tidak terlihat disegala penjuru rumah.

"Lo dengerin gue gak sih?" kesal Edgar saat Keesha tak menggubrisnya sama sekali.

Keesha menghela nafasnya gusar. "Pulang aja gih. Mulut lo berisik kayak cewek." lalu fokus lagi pada benda didepannya.

Edgar mendengus.

Merasa diabaikan, ia pun menutup laptop silver berlogo apel tergigit milik Keesha lalu merebutnya dari hadapan sang pemilik.

Keesha memberikan tatapan nyalang pada orang yang sedari siang tadi selalu mengganggu dan merusak segalanya. "Mau lo apa sih?! Dari pagi sampe sekarang udah malem lo terus terusan ganggu gue tau gak? Capek gue ngadepin manusia jenis kayak lo."

Edgar melongo.

Sebesar itukah pengaruh masa PMS bagi seorang wanita? Sampai sampai Keesha yang tak pernah berbicara setinggi itu pada siapapun meski kesabarannya sudah mencapai ubun ubun kini berteriak nyalang padanya.

BackstreetTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang