Dia duda anaknya dua (revisi)

2.9K 127 3
                                    

Keesha nangis meraung raung dikamarnya. Ia tidak keluar, tidak makan, tidak menjawab siapapun yang bertanya keadaanya dari luar kamar, juga tidak paham dengan alasan kenapa dia sampai sesedih ini.

Apa dia mulai membuka hati untuk Edgar?

Atau rasa sedih ini hanya ada karna ia merasa bersalah?

Entahlah. Yang pasti saat ini dirinya benar benar kecewa pada dirinya sendiri.

"Kenapa harus out control sih?"

"Lo bego, Sha. Bego. Kenapa lo harus marah marah sama dia coba? Astaga Edgar kenapa lo pake marah segala sih? Kayak cewek aja anjir."

Orang gila.

Tok tok tok.

"Keesha ini mama sayang. Coba buka pintunya, mama mau bicara." bujuk Sandra dari depan pintu.

Bukannya menjawab, Keesha justru menelusupkan wajahnya kedalam bantal.

Tok tok tok.

"Keshaaaa. Buka ih kayak anak perawan deh kamu marahnya." teriak sang mama dengan intonasi naik setengah oktaf.

Keesha masih tidak menjawab.

Tiba tiba.

DOR DOR DOR.

"KEESHAAAA BUKA PINTUNYAAA!!!"

DOR DOR DOR.

"KALO GAK DIBUKAAA GUE SUMPAHIN LO JOMBLO SEUMUR HIDUP!!!"

DOR DOR DOR.

"KESHAAA BUKAAAA!!!"

Suara stereo pun menyambut gendang telinganya dari luar.

Gila. Tuh anak cowok apa cewek sih?!

DOR DOR DOR.

"KEESHAAAA BUKAAA PINTUNYAAA!!"

Merasa kesal dengan teriakan sang abang, Keesha pun bangkit dari tidurnya.

Ia membuka kunci dengan gerakan kesal.

Saat pintu terbuka, munculah dua raut wajah yang berbeda.

Sandra dengan wajah panik sedangkan Arka dengan wajah kesalnya.

Bahkan Sandra masih mengenakan baju tidur dan Arka pun dengan kaos hijau serta boxer andalannya, dibubuhi dengan rambut kusut khas manusia bangun tidur.

Tidur apaan dia jam sembilan malem gini?

"Ya ampun Keesha liat muka kamu astaga jelek banget." sambut sang mama dengan gaya hebohnya.

"Muka dia mah emang udah jelek dari lahir." decih Arka.

"Kamu ngatain mama jelek?!" semprot Sandra.

Mendengar itu sontak nyali Arka menciut. "Enggak Ma ya Allah mana berani abang."

Keesha mendelik. "Kalo kalian gak punya kepentingan mending aku masuk." ujarnya kesal sambil berbalik dan hampir menutup pintunya.

Buru buru Arka dan Sandra menahan pergerakannya.

"Jangan ditutup bege. Susah susah gue bujuk lo." protes Arka.

"Ya terus mau apa? Gak jelas deh."

"Mama mau bicara sama kamu." ujar Sandra kemudian.

Keesha menatap Sandra dengan sorot yang berbeda seperti saat ia menatap Arka tadi.

"Masalah apa?"

Sandra menggeleng. "Bukan masalah. Kita ngobrol didalem aja ya." ajaknya lalu masuk kedalam duluan.

BackstreetTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang