"Baik anak-anak. Semua barang sudah masuk ke dalam mobil. Selama diperjalanan kalian tidak boleh melakukan hal yang tidak pantas. Disana juga kita harus bisa menjadi tamu yang baik karna di Bali masih banyak tradisi yang tidak boleh dilanggar. Mengerti?"
"Mengerti pak!!" Sahut semua murid saat pak Joko selaku wakasek sedang melakukan cuap-cuap pagi.
"Ya sudah. Sekarang kalian masuk ke dalam bis masing-masing sesuai nomor duduk yang sudah kalian ambil kemarin," ucap pak Joko.
Seketika semua murid riuh berdesak-desakan naik ke dalam bus yang berbaris di depan gerbang sekolah.
"Lo duduk sama Ana aja sana. Jangan sama Keesha," ucap Adrian saat melewati kursi yang sudah di duduki Keesha sedangkan Alena baru akan menghempaskan bokong disampingnya.
Jordan yang baru masuk dengan headset di lehernya berdecih. "Banyak omong lo." Lalu tanpa perasaan dia mendorong bahu Adrian agar duduk dikursi sebrang milik Keesha, setelah itu dia menarik tangan Alena membuat gadis itu ikut terhempas ke kursi samping Adrian. "Nah gini baru bener."
Keesha terkikik melihat wajah kaget Alena yang belum mengerti situasi. Sedangkan Adrian, ia malah cuek bebek. Cowok itu justru langsung membenahi posisinya, mencari posisi ternyaman untuk perjalanannya ke bandara.
Jordan berjalan kearah kursi yang sudah di duduki oleh Nichole. "Ngapain lo disini? Sana lo," usirnya sembari menarik Nichole agar berdiri membuat cowok itu menarik rambut belakang Jordan sembari tertawa. Nichole pun berjalan ke depan, mendekati Keesha.
Keesha yang masih terkikik geli melihat Alena merenggut disamping Adrian seketika mendongak melihat kedatangan Nichole. Tawanya berubah jadi senyuman saat melihat wajah teduh milik Nichole.
"Gue diusir sobat lo," beritahu Nichole tanpa basa basi.
Mendengar itu sontak Keesha tertawa renyah. "Jiwa cupidnya emang gak perlu diraguin lagi." Ia menepuk kursi disampingnya, memberi kursi itu pada Nichole secara tidak langsung.
Nichole yang mengerti pun ikut tertawa sembari bersiap untuk duduk disana. Namun belum sempat bokongnya mendarat, seseorang tiba-tiba mendorong tubuhnya hingga terhuyung ke belakang.
Siapa lagi pelakunya jika bukan Edgar possessive Javier.
Cowok itu datang dengan tatapan mautnya. "Mau ngapain lo?"
Sontak Levin, Rio dan Rafa langsung beringsut ke kursi belakang Adrian tidak mau ikut campur.
Nichole mengangkat wajahnya. Ia tersenyum miring melihat Edgar berdiri di depannya dengan wajah sedingin es. "Duduk disini lah. Lo masih nanya?" Jawabnya berani.
Adrian yang sudah memejamkan matanya bahkan kembali terbangun saat mendengar suara disampingnya. Ia melebarkan mata. Tidak menyangka bahwa ide gila Jordan yang ingin membuat Nichole dan Keesha duduk di kursi yang sama itu benar-benar di realisasikan.
"Lo masih gak paham hah? Dia cewek gua anjing."
Keesha menoleh kaget mendengar ucapan Edgar yang terdengar sangat kasar itu. Dengan cepat ia berdiri. "Gar udah. Apaan sih pake ribut segala."
Edgar menoleh mendengar ucapan Keesha. "Kamu berharap apa?
Berharap aku biarin dia?" Tanyanya dengan suara menantang.Keesha mendesah. Sedikit malu melihat banyak orang yang sudah masuk ke dalam bis. "Cuma duduk doang apa salahnya sih. Lagian cuma sebentar kan ke bandara doang."
Edgar menatap Keesha dengan sangat tajam. "Pindah bis atau aku gak akan pernah maafin kamu sampe kapan pun."
Jordan yang menjadi dalang dari kejadian ini pun menyaksikan dari belakang dengan penuh minat. Ia menyilangkan tangannya di dada dengan kaki bertumpu pada kaki yang lain.
Mendengar ancaman itu jelas Keesha mendesah pasrah. Tanpa babibu lagi Edgar menarik tangan Keesha keluar dari bus. Mereka berdua masuk ke bus paling depan yang tak lama dua orang perempuan masuk ke dalam bus sebagai ganti Keesha dan Edgar.
Ana menggelengkan kepalanya takjub. "Bener-bener definisi monyet posesif."
Levin dan yang lainnya sejak tadi hanya menyimak. Ketiganya menggeleng tak percaya melihat sahabat mereka yang bersikap begitu tegas pada gadis miliknya.
"Bener-bener dikurung di sangkar emas tuh cewek," celetuk Rafa.
***
Edgar menarik Keesha agar duduk di kursi barisan ketiga. Ia menyuruh Keesha agar duduk di dekat jendela, dan setelahnya ia duduk disampingnya.
Keesha tidak mengeluarkan suara sedikit pun. Bukan bete. Tapi dia tengah berusaha untuk tidak berteriak senang saat mengingat bahwa Edgar masih meneriakkan kalimat 'Dia cewek gua' dengan tegas dihadapan banyak orang. Itu tandanya hubungan diantara keduanya tidak akan berakhir karna kejadian malam itu.
Mata Edgar melirik ke samping. Rahangnya kembali mengeras melihat baju Keesha semakin terangkat keatas saat gadis itu duduk membuat pahanya kian terekspose. "Ngapain pake baju kurang bahan gini? Mau tebar pesona?"
Keesha menoleh. Secara naluri pandangannya ikut turun kearah pahanya. "Apaan sih. Biasa juga aku pake baju gini."
"Masih inget kan hal apa aja yang aku gak suka?" Tanya Edgar dingin. "Udah dibilangin jangan pake baju kayak gini. Gak denger omongan banget pusing."
Seketika Keesha bungkam.
Melihat itu Edgar kembali berucap. "Ganti baju di bandara nanti," titahnya tak ingin dibantah.
Keesha melotot. Enak saja! Baju ini sengaja ia beli untuk acara study tour ini. Sebenarnya pakaian dirinya hari ini bukan karna semata-mata rencana mereka untuk kembali menarik perhatian Edgar. Jauh sebelum rencana ini dibuat pun dirinya memang sudah membeli baju ini.
"Gak mau. Apaan sih kamu," tolak Keesha langsung. "Lagian ini tuh gak terbuka ya."
"Mau seterbuka gimana lagi?"
Keesha melengos. "Aku gak pake crop top, baju ini masih ada tangannya gak kayak tanktop. Ini tuh masih ke tutup."
"Gak mau nurut?" Selak Edgar. "Mau pamer ke siapa emang? Udah punya cowok sendiri, kalo mau pamerin badan gak usah di depan cowok lain."
ANJIR ANJIR. Tolong kasih Keesha nafas buatan!
"Apaan sih ngomongnya pedes banget," decak Keesha berusaha untuk stay judes. Tapi Edgar sudah tak lagi menjawab. Cowok itu menengadahkan wajahnya dengan mata terpejam membuat Keesha menatapnya dalam diam.
"Semoga cara ini berhasil ngembaliin kamu yang dulu, Gar."
Halo sobat dumbo. Gimana kabar kalian? Semoga kalian baik ya.
Disini ada yang tinggal di Cianjur atau keluarganya orang Cianjur? Kalo ada semoga selalu diberi kesehatan dan diberi perlindungan oleh yang maha Kuasa.
Author turut berduka atas bencana yang terjadi berturut-turut di Cianjur. Semoga semua korban diberi kesabaran dan ketabahan dalam melewati semua ini, Aamiin.
Oh iya, gimana nih part ini? Greget gak? Ikut seneng jingkrak-jingkrak kayak Keesha atau biasa aja pas liat jiwa posesifnya Edgar keluar lagi? Semoga feelnya dapet yaaa.
Jadi sekarang kalian ada di tim mana nih.
Keesha - Edgar
Keesha - Vero
Keesha - Adrian
Atau malah
Keesha - Nichole
Penuhin kolom komentarnya yaa biar author semangat nulisnya! Jangan lupa tinggalkan jejaknya dengan cara vote setiap part dari cerita ini.
Oke see you♡
KAMU SEDANG MEMBACA
Backstreet
Teen Fiction(Cover by pinterest) (Sedang tahap revisi) Saat dirasa nafas keduanya hampir habis, Edgar pun melepas tautannya. Dengan kening yang masih menempel satu sama lain, Edgar berbisik pelan. "Janji mau nurutin perintah gue?" Keesha yang tengah berusaha me...