3000 kata nih guysssss wow lebih panjang dari chapter kemarin wkwkwk author kelepasan pas nulisnya. Panjang gak papa kan ya?
Happy reading guyssss!!!
"Assalamu'alaikum!"
Semua langsung menoleh ke arah pintu mendengar ucapan salam dari banyak suara yang terdengar tidak biasa.
Tanpa disuruh, manusia-manusia itu masuk berbondong-bondong membuat ruangan Dhita seketika langsung ramai.
"Assalamu'alaikum kak Dhita," ujar Levin sembari memimpin mencium tangan Dhita, diikuti yang lainnya secara bergantian.
"Eh wa'alaikumsalam," jawab Dhita sembari sedikit bingung, belum bisa membaca situasi.
Edgar dan Keesha mendelik. "Ngapain lo semua kesini?" tanya Keesha.
Levin dan Rafa yang membawa buah-buahan serta Alena yang membawa kado berukuran besar itu lantas maju ke dekat ranjang.
"Kita sih mau ketemu ponakan. Awas lo ngalangin aja," usir Levin sembari mendorong bahu Edgar dengan bahunya sendiri. Lalu ia tersenyum tengil. "Gimana nih cara kenalan sama calon kakak ipar?"
Edgar menjitak Levin tanpa rasa kasihan. "Ngomong apa lo?"
"Apa sih? Lo tuh gak diajak udah sono."
Alena, Ana dan Shalsa tidak mempedulikan keributan. Mereka sudah sibuk dengan bayi Dhita.
Keesha mencebik. "Kakak gue belum tau nama lo pada, udah random aja." Mendengar itu Dhita sontak tertawa renyah.
"Kalo gue mah sorry sorry nih udah deket banget sama keluarga lo, Sha. Secara kan cowok gentle, ngambil hati keluarganya dulu baru rebut anaknya," ceplos Levin dengan so membuat semua yang ada disana menoleh sarkas.
Btw pagi ini yang jaga dikamar Dhita itu Keesha dan Edgar. Arka dan Alvin kebagian shift malam. Kalo Sandra dan Andreas, mereka belum tiba karna ini masih terlalu pagi.
Dasar aja manusia random itu datang jenguk bayi sepagi ini.
Tanpa ekspresi Edgar langsung menjitak Levin yang masih memamerkan wajah tak berdosanya. "Gue doain cewek lo ditikung si Nichole."
"Enggak dong. Ana kan cuma sayang sama gue. Ya gak?"
Ana bergidik jijik melihat tampang tengilnya Levin. "Nyesel gue gak ninggalin lo dijalan."
Rio mengusap pipi bayi Dhita. "Lucu banget kak. Cewek cowok?"
Dhita ikut menunduk melihat bayinya. "Jagoan mas Andi ini. Nanti mau nyoba lagi bikin jagoan kakak."
Mendengar itu Rio tergelak. "Coba terus sampe dapet princess," candanya membuat Dhita ikut tertawa.
Oh iya Andi lagi keluar. Katanya mandi sekalian sarapan.
Melihat Rio tengah asik bercanda. Shalsa pun ikut mendekat. "Ih lucunyaaaa. Udah dikasih nama kak?"
"Udah. Namanya Algava Jeffry Yohannes," ungkap Dhita. Kini semua pandangan terfokus pada bayinya.
Mendengar nama itu, semua yang disana langsung ngelag. Kecuali Keesha dan Edgar yang memang sudah mendengar itu semalam.
Ana mengerutkan kening. "Yohannes?"
Tiba-tiba Keesha tertawa lepas membuat semuanya menoleh heran. Dengan sigap Edgar menutup wajah gadisnya agar berhenti tertawa.
Dhita juga ikut tertawa. "Itu nama panjang bapaknya. Gak usah aneh."
Rafa melongo. "Duh kak sorry banget nih. Tapi... Bang Andi?" Tawa Keesha dan Dhita semakin menjadi.
"Enggak anjir, dia islam. Cuma emang nama sama kelakuannya agak meragukan," beritahu Keesha dengan sisa tawanya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Backstreet
Genç Kurgu(Cover by pinterest) (Sedang tahap revisi) Saat dirasa nafas keduanya hampir habis, Edgar pun melepas tautannya. Dengan kening yang masih menempel satu sama lain, Edgar berbisik pelan. "Janji mau nurutin perintah gue?" Keesha yang tengah berusaha me...