Guys kemarin banyak yang protes karna author suka lama up katanya huhuhu maafin yaa guys. Untuk kedepannya author usahain up cepet.
JANGAN LUPA BACA CUAP-CUAP AUTHOR DI AKHIR PART YA!!! Karna ada info -info penting disana.
Oke happy reading guys.
Hari ini Keesha kembali menemui Alif untuk menepati janjinya. Ia datang ke kamar Alif karna kebetulan dikamar Dhita sedang ramai teman-teman Dhita dan Andi membuatnya mudah untuk melipir keluar.
Keesha membuka pintu setelah mengetuknya 2 kali. Kemarin ia sudah meminta izin pada Ares membuatnya tak lagi harus izin dua kali untuk masuk kesana.
Alif yang sedang bercanda dengan Ares pun menoleh ke arah pintu saat mendengar suara ketukan. Dan detik selanjutnya ia tersenyum riang saat melihat siapa yang datang.
"Kakak cancik!" serunya antusias membuat senyum Keesha refleks melebar.
"Pagi Alif!" sapa Keesha sembari menutup pintu. Ia berjalan mendekat kearah tempat tidur anak itu membuat Ares memiringkan tubuhnya. "Kakak ganggu gak nih?"
Alif menggeleng lucu membuat Ares menoleh padanya. "Alif udah nungguin lo dari semalem."
Keesha langsung memasang raut sedih. "Maaf ya harusnya kita main kemarin."
Alif meraih wajah Keesha membuat gadis itu menundukan tubuhnya agar mudah digapai. "Aif kan kemalin gak bica."
Ucapan Alif yang terlampau polos itu justru membuat Keesha dan Ares tersentuh. Andai anak itu tau apa yang tengah dialaminya.
Dengan senyum manis Keesha mengusap rambut Alif. "Janji sama kakak kalo Alif bakal sembuh biar bisa main sepuasnya sama kita semua, ya?"
Alif mengangguk antusias. "Canci," sahutnya sembari menautkan jari kelingkingnya dengan milik Keesha membuat Ares membuang pandangan kearah lain.
"Ini baru anak jagoan." Keesha mengangkat kedua jempolnya. "Yaudah sekarang kita mau main apa nih?" tanya Kesha mengubah suasana agar tidak larut. "Eh tapi Alif udah makan belum?"
"Udah dong. Tadi Aif dicuapin Papa," adunya membuat Keesha berseru.
"Wahh seneng dong disuapin sama Papa. Banyak gak makannya?"
Alif mengangguk. "Papa tadi cium Aif kalna matan banyak."
Keesha ikut tersenyum. Kemarin ia sempat berburuk sangka pada ayah dari anak kecil di depannya ini karna telah tega meninggalkan anak sekecil Alif sendirian dikamar. Ia kira ayah Alif tidak menyayanginya karna kondisi Alif. Ternyata karna keadaan saja mungkin kemarin ada hal yang mendesak membuatnya dengan menyesal harus meninggalkan putra kecilnya.
Buktinya ayah Alif ternyata sangat menyayangi Alif. Hanya dengan mendengar cerita dari Alif saja bisa Keesha bayangkan semanis apa pria itu.
"Yaudah. Gimana kalo kita main mejikuhibiniu?" ajak Keesha.
"Icu apa?" tanya Alif tidak mengerti.
"Mejikuhibiniu itu singkatan dari banyak warna. Diantaranya ada warna merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila dan ungu. Nah Alif pilih mau warna apa buat Alif sendiri. Yang kalah nanti dihukum,' ujar Keesha menjelaskan membuat Alif antusias saat mendengar kata dihukum.
"Cama om Ales ya?" seketika Ares melebarkan matanya membuat Keesha ikut kaget.
***
Teman-teman Andi dan Dhita baru saja pamit 15 menit yang lalu. Sejak tadi ruangan terus saja dipenuhi oleh banyak orang yang datang beramai-ramai. Bahkan partner kerja Andreas dan teman arisan Sandra pun ikut menjenguk cucu pertama keluarga mereka dengan sukacita.
KAMU SEDANG MEMBACA
Backstreet
Teen Fiction(Cover by pinterest) (Sedang tahap revisi) Saat dirasa nafas keduanya hampir habis, Edgar pun melepas tautannya. Dengan kening yang masih menempel satu sama lain, Edgar berbisik pelan. "Janji mau nurutin perintah gue?" Keesha yang tengah berusaha me...