Kecemburuan Vero (revisi)

882 61 6
                                    

Hallooo sobat dumboo. Udah siap penuhin komentar di setiap paragraf cerita? Kalo udah siap, let's readinggg guysss

"Eh lo Keesha kan?" Suara seseorang itu seakan mengintrupsi pelukan Keesha dan Vero. Secepat kilat Keesha melepas pegangannya bahkan tanpa sadar ia sedikit mendorong Vero saat melihat siapa yang bertanya padanya.

"Bener Keesha kan?" Tanya laki laki itu memastikan.

Sementara itu, di tempatnya berdiri Keesha tengah panas dingin tak karuan. Meskipun Keesha masih ingat betul bahwa ia tidak pernah memperkenalkan Edgar sebagai kekasihnya pada laki laki di depannya ini, tapi tetap saja ia panik. Seakan telah tertangkap sedang berselingkuh.

"Eh iya, gue Keesha." Sebisa mungkin ia bersikap biasa saja. "Lo ngapain disini?" Tanyanya basa basi.

Laki laki di depannya tersenyum. "Lagi nyari angin," sahutnya. "Cowok lo?" Tanyanya dengan mata mengarah pada Vero karna ia merasa pernah melihatnya saat malam ia mengantarkan Keesha waktu itu.

Orang yang ditunjuk justru sedang menunggu Keesha memberitahu dirinya tentang siapa laki laki di depannya.

Dengan kikuk Keesha menggeleng. "Dia abangnya sahabat gue, udah gue anggap abang sendiri."

Deg.

Seperti dihantam ribuan ton besi, seperti diguyur jutaan kilo timah panas. Rasa sakit dan panas menjalar di tubuh Vero saat Keesha memperkenalkannya sebagai abangnya Iyan. Memang tidak ada yang salah. Ia paham posisinya saat ini, fakta itu juga tidak salah toh dirinya memang abangnya Iyan. Hanya saja pernyataan itu kentara sekali bahwa Keesha tidak ingin laki laki di depannya itu tau bahwa ia memiliki hubungan dengan pria lain.

Tentu saja Edgar adalah orang yang akan Keesha perkenalkan sebagai kekasihnya di hadapan dunia, bukan dirinya. Seharusnya ia tahu bahwa sebahagia apapun Keesha saat bersama dirinya itu tidak akan membuat posisinya kembali ke urutan paling atas. Rasanya posisi Edgar saat ini sudah tak bisa ia susul.

"Kenalin kak, dia Jo. Dia atasan di gedung apartemen tempat kakak. Dia juga yang nolongin aku pas kejebak di lift waktu itu," beritahu Keesha sambil menoleh pada Vero dengan wajah tak enak.

Begini rasanya jalan secara sembunyi sembunyi. Sangat tidak enak. Ia harus banyak membuat kebohongan yg tak terduga seperti saat ini.

Jo melemparkan senyum tampannya. "Gue Jovian," ujarnya sambil mengulurkan tangan.

Dengan perasaan tak karuan Vero menerima uluran tangan itu. "Vero."

Acara perkenalan itu tidak berlangsung lama karna keduanya langsung saling melepas.

"Oh iya gue baru inget, di apart gue ada barang cewek. Kayaknya punya lo ketinggalan." Jo menatap Keesha.

Kening Keesha berkerut. "Emang cuma gue cewek yang lo kenal?"

Seketika Jo tertawa renyah. "Cuma lo cewek yang tau apart gue."

Mendengar itu kening Keesha malah semakin mengernyit. Tapi ia tak ambil pusing. "Nanti gue ambil kalo sempet," ujarnya. "Emang barangnya apa?"

Jo sedikit berfikir. "Gue lupa. Kalo gak salah sih gelang."

Keesha pun mengangguk. "Nanti kalo gue kesana lagi gue mampir ke apart lo."

Jo pun mengangguk. "Kalo bisa lo kasih tau gue dulu. Takutnya gue lagi diluar," ujarnya membuat Vero panas dingin ditempat saat paham kemana arah pembicaraan mereka berdua.

Tanpa basa basi Keesha langsung memberikan ponselnya. "Masukin aja nomer lo biar gampang," ujarnya tanpa berfikir apa dampak yang akan ia terima. Yang di pikirannya saat ini hanya satu. Ingin cepat cepat pergi dari sana.

Melihat itu sontak Vero menyenggol lengan Keesha membuatnya menoleh. Namun dengan cepat Keesha memberi kode membuat Vero menahan emosinya. "Kakak tunggu di mobil." Lalu ia pergi tanpa menunggu jawaban siapapun.

Melihat itu sontak Jo tersentak. "Dia beneran bukan cowok lo kan?" Tanyanya ragu saat melihat reaksi Vero yang terlihat emosi.

Keesha menggeleng. "Dia udah nganggap gue adik dia sendiri jadi kadang responnya berlebihan."

Mendengar itu Jo hanya bisa menatap punggung Vero yang semakin jauh dengan ekspresi tak terbaca.

Rasanya tidak asing?

***

"Kakak kenapa pergi tadi?" Tanya Keesha saat dirinya sudah selesai berbicara dengan Jo. Kini keduanya sudah berada di dalam mobil.

"Kamu yang kenapa, Sha? Ngapain kamu minta nomernya dia?" Tanya Vero balik.

Keesha mengernyit. "Aku cuma mau ngambil barang aku aja. Aku males kalo udah ke apart dia tapi dianya gak ada."

"Segampang itu kamu percaya sama orang yang baru kamu kenal? Gimana kalo dia bohong? Cuma mau jebak kamu biar kamu dateng ke tempat dia?" Tuding Vero.

Keesha langsung menoleh. "Kenapa kakak ngomong gitu?" Tanyanya tak terima. "Dia cowok yang udah nyelametin aku pas di lift kalo kakak lupa. Kalo aja dia gak punya empati liat aku sesek nafas disana mungkin aku gak bakal selamat."

Vero meremas rambutnya kuat. "Kamu terlalu naif, Sha. Jaman sekarang itu banyak orang yang pura pura baik karna ada maksud tertentu."

"Tapi bukan berarti orang baik yang bener bener tulus itu gak ada di dunia ini, kak," tukas Keesha tegas.

Mendengar itu sontak Vero memukul stir mobil dengan keras membuat Keesha ikut tersulut.

"Kakak kenapa sih? Aku kira kakak udah berubah, ternyata masih aja emosian. Aku cuma bersikap baik sama dia karna ngerasa punya hutang nyawa. Apa salahnya? Cuma tukeran nomer emang salah?"

"Kakak cuma takut kamu di apa apain sama dia, Sha. Kakak tau isi otak laki laki," tutur Vero dengan suara yang sudah mulai memelan.

"Aku gak kesana sendiri. Aku pasti ajak Edgar kalo itu yang kakak takutin." Bukannya tenang, jawaban Keesha itu justru semakin membuatnya tersulut api emosi.

"Kenapa Edgar? Bukannya kamu bilang apart dia masih satu gedung sama kakak?"

Keesha diam.

"Jawab, Keesha," desak Vero.

"Walau gimana pun aku tetep milik Edgar. Aku gak mau dia salah paham kalo dia tau aku ke apart Jo sama kakak."

Perasaan Vero semakin terhantam batu yang keras.

Keesha kembali melanjutkan ucapannya. "Lagipula gelang yang di apart Jo kayanya gelang pemberian Edgar. Aku harus ambil sebelum Edgar sadar kalo gelangnya gak ada."

Guysss maaf yaa ini cuma fiktif belaka. Sumpah author gak tau menahu tentang apartemen atau apalah itu huhuhu itu author cuma ngasal aja jadiin si Jo sebagai bos kaya atasan paling atas di gedung apartemennya Vero meskipun author gak tau apartemen itu ada bosnya atau enggak. Kalo ada yang ngerti masalah kaya gini tolong di koreksi ya🙏🏽

See you next time guys❤️

BackstreetTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang