Saat ini teman-teman Keesha dan 2 saudaranya sedang berkumpul diruang tamu. Sedangkan Sandra selaku tuan rumah tengah menjadi chef yang akan memanjakan lidah mereka dengan jamuan jamuan yang lezat. Dan Andreas? Ia sudah berangkat ke kantor. Meski ini hari minggu, ia terpaksa harus meninggalkan rumah hangatnya karna meeting dadakan yang dikabarkan oleh sekretarisnya melalui e-mail tadi malam.
Jam baru menunjukan pukul 07.56. Maka dari itu teman Keesha belum pulang. Toh Keesha juga masih menunggu sampai pukul 09.00 nanti untuk pergi kerumah Levin.
Saat sedang asik bersenda gurau, tiba tiba Keesha dikejutkan oleh kedatangan Edgar. Bahkan bukan hanya Keesha, tapi semua yang ada disana pun sama kagetnya.
Jika sahabatnya kaget karna pertanyaan 'Ngapain Edgar pagi pagi buta kesini?' Maka Arka dan Alvin kaget karna pertanyaan 'Sejak kapan tuh anak punya cowok?'
Disana Edgar berdiri sambil menatap tajam pada paha Keesha yang saling menempel dengan paha Arka dan Alvin karna mereka memang duduk dempetan. Ditambah lagi pakaian kaduanya yang hanya menggunakan celana boxer dengan kaos oblong.
Keesha sendiri hanya mengenakan baju kodok berbahan jeans satu jengkal diatas lutut dengan dalaman sweater panjang berwarna pink, membuat paha satu sama lain menempel tanpa ada penghalang.
"Eh ada nak Edgar. Sini duduk. Tante baru bikin resep baru loh." sapa Sandra saat keluar dari dapur dengan piring brownies ditangannya membuat semua menoleh ke belakang kursi saat mendengar suaranya.
Edgar hanya tersenyum sambil mengangguk. Ia pun menyalami calon mertuanya itu.
"Ngapain lo kesini?" tanya Keesha dengan nada tak santai.
Alvin mengangkat wajahnya mendengar suara ketus kakak perempuannya itu.
"Jemput lo," jawab Edgar datar. Tatapannya tertuju pada Keesha, Alvin dan Arka secara bergantian. Terlebih pada posisi duduk mereka yang tak ada perubahan sama sekali.
"Ini masih pagi kalo lo lupa."
"Gak masalah."
Keesha berdecak malas. "Gue berangkat bareng Alvin." ujar Keesha sambil melirik Alvin yang juga tengah mengangkat wajahnya, menghadap kearah Keesha.
Alvin melayangkan tatapan seakan berkata 'Apa maksud lo?'
Cemburu. Jelas Edgar sadar kalau saat ini dirinya tengah dilanda api cemburu. Hanya saja ia bingung harus bagaimana. Ia masih waras jika harus mencak mencak kepada Keesha dihadapan semua orang. Terlebih dirumah calon mertuanya sendiri. Akhirnya ia hanya bisa menyalurkan amarahnya lewat tatapan mata.
Dan hal itu tak luput dari pandangan ke lima orang yang ada disana. Sandra sendiri sudah kembali ke dapur karna belum beres berkutat dengan menu yang lain.
Arka menegakan posisi duduknya. Ia menonton pertunjukan di depannya ini dengan penuh minat. "Ini asik nih," bisiknya pada Alvin.
"Perang aja udah." celetuk Alena.
Ana dan Shalsa terkekeh saat objek yang disindir menatap tajam pada mereka.
"Gue mau ngomong sama lo." ucap Edgar tiba tiba.
"Lo daritadi udah ngomong."
Edgar mendengus kasar. "Ikut gue." ucapnya sambil menarik tangan Keesha keluar.
Keesha memberontak. "Apaan sih lo! Lepas gak?" namun apalah daya tenaga seorang wanita pecinta hello kitty disandingkan dengan pria penyuka basket dan taekwondo, jelas Keesha kalah telak.
Di taman halaman depan, Edgar melepaskan cekalannya dari tangan Keesha. Ia menatap Keesha dalam.
"Apa?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Backstreet
Teen Fiction(Cover by pinterest) (Sedang tahap revisi) Saat dirasa nafas keduanya hampir habis, Edgar pun melepas tautannya. Dengan kening yang masih menempel satu sama lain, Edgar berbisik pelan. "Janji mau nurutin perintah gue?" Keesha yang tengah berusaha me...