Guyssss sebelumnyaa author mau cuap cuap dulu.
Author mau ucapin makasih banyak buat kalian yang selalu ngasih semangat terus doain author jugaaa. Kemarin baca baca komentar dari bab awal rasanyaa senenggg bgt. Berasaa kayak banyak yg sayang sama author hehe.
Sekali lagi makasih banyak yaaa sobat dumbo, semogaa kalian bahagia selaluuu<3
Ok selamat berbaper-baper ria guysss.
"Darimana?" tanya Edgar saat Keesha masuk ke ruangan Dhita.
Bukan hanya Edgar, tapi semua mata langsung tertuju kearahnya saat suara pintu terdengar. Disana sudah ada tante Renata juga, mamanya Vero dan Adrian.
"Keluar sebentar," sahut Keesha sekenanya. Matanya langsung menoleh pada Renata. "Tante kapan dateng?"
Mendengar itu Renata sontak tersenyum. "Baru tadi. Katanya pas tante lagi dijemput Vero kamu juga ikut keluar." Keesha sontak tersenyum tak enak mendengarnya. "Kamu apa kabar sayang?"
"Alhamdulillah baik tante. Cuma lagi kantong kering aja," kekeh Keesha berusaha mengembalikan moodnya. Tidak mempedulikan tatapan kedua kakak dan adiknya. "Tante gimana? Udah lama gak ketemu padahal sengaja Keesha pindah ke Jakarta biar bisa deketan."
Renata ikut tertawa. "Tante juga baik. Adrian tuh bandel gak pernah ajak tante ketemu kamu. Tau sendiri kan Papahnya gak izinin tante bawa mobil sendiri."
Seperti di komando, mendengar itu tatapan Keesha dan Edgar langsung tertuju pada Adrian yang sedang duduk disamping Arka. Mereka mengerti kenapa Adrian melakukan hal itu.
Keadaan mereka sedang tidak memungkinkan untuk bertemu orang-orang yang tidak mengetahui jalan ceritanya. Dan yang dilakukan Adrian sudah sangat tepat.
"Keesha juga sombong, Ma. Dia susah diajak main sekarang," celetuk Adrian dengan entengnya membuat Keesha sontak melotot kaget.
"Lo juga ya. Sibuk tuh balikin kepercayaan Alena," sahut Keesha tak terima.
Tubuh Adrian menegak. "Lah gue mah adil. Mantan ayo sahabat ayo."
Keesha mendelik. "Gue sumpahin Alena nolak lo lagi."
"Enak aja lo," serobot Adrian cepat. "Gue sumpahin balik ketar-ketir."
Mendengar ucapan anak bungsunya membuat Renata menatap Adrian dengan tatapan yang sulit diartikan.
Apa putranya sudah melupakan gadis yang ia cintai sejak bertahun-tahun yang lalu?
Sedangkan Keesha, ia hanya melengos. Matanya langsung berpandangan dengan Edgar yang sedari tadi menatapnya tajam. Seketika tubuh Keesha menegang.
Bisa-bisanya dia lupa kalo disitu ada cowoknya?
Vero hanya terdiam melihat adiknya sedang berusaha kembali berlagak layaknya seorang sahabat, sedangkan dirinya tidak bisa.
Keadaannya sudah berbeda, tak bisa lagi diperbaiki seperti yang adiknya lakukan. Apalagi fakta bahwa Edgar, Arka dan Alvin sudah mengetahui semuanya membuatnya tak lagi bisa bersikap luwes.
Terutama perasaannya. Hatinya belum bisa se-rela Adrian. Ia masih sangat mencintai Keesha, membuatnya sulit untuk melakukan apa yang dilakukan Adrian.
"Sabar, Yan. Cewek emang gitu. Biasanya kalo lagi musuhan sama cowoknya baru balik lagi," celetuk Arka ikut mencairkan suasana. Ia juga merangkul bahu adiknya. Berusaha mengembalikan suasana agar kembali baik.
Alvin yang paham pun menghembuskan nafasnya kasar.
Ia tidak boleh egois. Perkataannya tadi rasanya sudah cukup untuk menampar kakaknya agar ia sadar bahwa apa yang dilakukannya kemarin adalah kesalahan besar. Dirinya tidak perlu sampai berlarut-larut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Backstreet
Teen Fiction(Cover by pinterest) (Sedang tahap revisi) Saat dirasa nafas keduanya hampir habis, Edgar pun melepas tautannya. Dengan kening yang masih menempel satu sama lain, Edgar berbisik pelan. "Janji mau nurutin perintah gue?" Keesha yang tengah berusaha me...