Besoknya Edgar sudah mulai masuk sekolah karna ia merasa sudah lebih baik. Setelah malam panjang yang ia lewati bersama dengan kekasih dan keempat dayangnya, akhirnya ia bisa istirahat dengan tenang.
"Si kecil udah sehat ya bund," sapa Alena saat Keesha, Ana, Edgar and the gank baru saja menghempaskan bokongnya dikursi.
Mendengar itu refleks Levin terkekeh. "Si kecil kalo sakit rewelnya ngeselin."
Detik itu juga Ana, Rafa dan Rio terkakak melihat Edgar mendengus. "Bahas aja terus sampe gue sakit lagi."
"Lo berdua harus nyesel gak diajak nginep semalem." Alena dan Salsa menoleh bingung pada Ana. "Dan lo juga harus nyesel lebih mentingin tunangan abang lo dibanding ngasuh cowok si Keesha," lanjutnya sambil menatap Rafa.
"Kenapa emang?" tanya Rafa.
"Ada shooting film 365 days kemaren," sahut Rio yang sudah menyandarkan punggungnya disandaran kursi.
Rafa, Alena dan Salsa sontak melongo. Sedangkan Edgar dan Keesha serempak mengumpat mendengar sindiran itu.
"Kobam lo anjing," dengus Edgar.
Alena menatap Edgar bingung. "Emang apa sih?"
Ana berusaha meredam tawanya. "Tanya aja sama temen lo berdua," jawabnya membuat Rafa, Salsa dan Alena semakin bingung.
"Lo bahas temen yang mana sih? Temen gue banyak gila," sewot Salsa greget sendiri.
Levin mengambil earphonenya, bersiap memutar musik kencang kencang sebelum ia berkata, "Si Edgar sama Keesha semalem kepergok ciuman dikamar."
Detik itu juga mereka bertiga melebarkan matanya kaget. "HAH?"
"Anjing."
***
Sandra sedang mencuci piring sambil memutar lagu blackpink kesukaannya.
Saat sedang mencuci piring piring yang tersisa, terdengar suara pintu diketuk dari depan menandakan ada tamu yang ingin bertemu dengan orang rumah.
Dengan kesal Sandra mematikan musik sambil mendumel berjalan kearah pintu. "Iya sebentar."
Terlebih dahulu ia menaruh celemeknya dipegangan tangga sambil melewatinya. Begitu ia membuka pintu, betapa terkejutnya ia saat melihat siapa yang bertamu.
"Halo tante."
***
Adrian berjalan kearah kelas Keesha dengan perasaan gelisah bukan main. Ia bingung bagaimana caranya menyampaikan apa yang ia ketahui hari ini pada sahabat karibnya itu. "Anjing kenapa si Keesha harus punya cowok sih, kan gua jadi susah ngomongnya."
Adrian terus saja merutuki hubungan sahabatnya tanpa henti. Jika saja Keesha dan Edgar tidak menjalin hubungan, mungkin keadaannya tidak akan sesulit ini.
Saat tanpa sadar ia telah sampai di depan kelas Keesha, ia termenung sejenak sambil berjongkok dibalik pintu. Adrian menjambak rambutnya keras, bingung antara harus memihak pada masa depan Keesha atau masa lalunya.
"Ngapain jongkok disitu? Boker lo?" dengan cepat Adrian mengangkat wajahnya kaget.
Seketika ia mengumpat keras melihat tubuh Edgar menjulang tinggi dihadapannya. "Ck kepo lo. Minggir!" Adrian mendorong Edgar ke samping lalu masuk kedalam kelas.
Edgar mendengus keras. "Modus lo Yan, basi." lalu ia mengikuti langkah Adrian dengan langkah lebarnya.
Keesha sedang mencatat sesuatu di meja Faisal dengan ponsel ditangannya dan buku catatan Faisal di depannya.
![](https://img.wattpad.com/cover/177289374-288-k76295.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Backstreet
Teen Fiction(Cover by pinterest) (Sedang tahap revisi) Saat dirasa nafas keduanya hampir habis, Edgar pun melepas tautannya. Dengan kening yang masih menempel satu sama lain, Edgar berbisik pelan. "Janji mau nurutin perintah gue?" Keesha yang tengah berusaha me...