Taeyong ada di pantai, dia tadi keluar dari rumah setelah terbangun. Waktu dia keluar kamar, dia lihat Jaehyun yang tertidur dan kedinginan.
Dia langsung balik lagi ke kamarnya mencari selimut untuk Jaehyun, dia kembali dan langsung menyelimuti tubuh Jaehyun. Setelahnya dia mengambil jaketnya dan pergi ke pantai.
Cuaca dingin gak menggentarkan Taeyong, dia hanya ingin menenangkan dirinya dengan suara deru ombak, dan kicau burung yang bersahutan.
Sebentar lagi matahari muncul, Taeyong mendudukkan dirinya di sebuah batang pohon kelapa yang roboh.
"Sedang apa?" Taeyong terkejut dia langsung berdiri dan melihat orang yang menegurnya rupanya itu Johnny.
"Hah... Aku kira siapa. Kau ada apa disini?" Dia kembali duduk di pohon itu. Johhny ikut duduk juga tapi dia duduk di pasir dengan sendalnya sebagai alas.
"Nothing, just refreshing. You know i got stress at job because of Jaehyun." Keluh Johnny, Taeyong menumpu kepalanya di lututnya.
"Kalian bertengkar kan?" Tanya Johnny, Taeyong tidak menjawab. Tapi Johnny bisa menyimpulkan nya."I just... I just tell him about Jeno." Ucap Taeyong, Johnny mengangguk dia paham maksud Taeyong.
"Taeyong, you just need to know him more. And then kamu akan memahami nya." Taeyong gak tau, dia merasa tidak bisa lagi paham akan Jaehyun.
"Tapi, aku tau yang di lakukan Jaehyun salah. Dia menciptakan jarak antara dirinya dan anaknya." Ucap Johnny, Taeyong setuju akan itu.Tapi memang dia siapa harus sampai mengerti tentang Jaehyun, bukannya Jaehyun sendiri yang bilang kalau dia bukan siapa-siapa. Untuk apa dia harus mengerti tentang Jaehyun.
"I don't know..."
"Honestly, saat Jaehyun mengatakan kalian berhubungan aku khawatir pada Jeno, anak itu tidak mudah menerima orang masuk begitu saja. Dia bagaikan tameng untuk Jaehyun, dia akan menghalangi siapa saja yang mendekati Jaehyun. Tapi rupanya aku salah, Jeno sangat menerima mu, aku yakin anak itu akan menangis jika kau ancam bahwa kau akan pergi." Johnny tersenyum, Jeno dulu pernah nangis karena makanannya di ambil Haechan waktu kelas 5 SD.
Taeyong mendengar kan ucapan Johnny, tentang Jeno. Tapi hal itulah yang memberatkannya, apa yang akan terjadi jika Jeno tau semuanya hanya kebohongan. Apa Jeno akan membenci nya?
"Jaehyun beruntung memiliki anak seperti Jeno, anak yang tidak banyak meminta dan mengerti akan dirinya. Tapi, si bodoh itu malah menumpahkan traumanya pada Jeno. Karena Jeno sungguh sangat mirip pada Doyoung, walau wajahnya Jaehyun." Kaya Johnny lagi, dia menatap ke depan. Dimana matahari siap menampilkan dirinya.
"Aku bahkan ingin menukar Jeno Dangan Haechan." Canda Johnny, Taeyong tersenyum mendengarnya.Johnny melihat, akhirnya Taeyong bisa tersenyum. Dia pun berdiri membersihkan celananya dan memasang sendalnya. Misi dia tu menyenangkan Taeyong di suruh Ten bangun pagi biar bisa nyusul Taeyong. Soalnya Ten tidak kuat dingin.
"Cobalah untuk memahami nya, pahami daddynya juga ya mommy." Johnny tersenyum pada Taeyong, taeyong mendongak menatap nya.
"Terimakasih..." Ujar Taeyong, Johnny mengangguk. Misi selesai, saatnya minta bayaran dengan Ten.
"Cha, aku duluan ya. Jangan lama-lama dingin." Habis Johnny, pergi duluan balik ke rumah Jong-in. Meninggalkan Taeyong sendiri di sana.
Mungkin memang betul apa kata Johnny, perlahan dia akan memahami Jaehyun. Dulu Jaehyun pernah bilang untuk percaya padanya kan, dan Taeyong dengan hatinya percaya pada Jaehyun.
Walaupun menyakitkan, dia pasti bisa. Karena Taeyong tau, perasaan nya tumbuh untuk Jaehyun.
"Buna benar, seseorang yang kamu cintai adalah orang yang akan menuaikan rasa sakit untuk mu. Bubu merasakannya Buna..."
KAMU SEDANG MEMBACA
You're My Destiny [Jaeyong]
General FictionJung Jaehyun adalah seorang single Parent yang merawat anak satu-satunya Jung Jeno, yang terlahir tanpa mengenal siapa ibunya. Karena ibunya meninggal saat melahirkan dirinya. Menjadi seorang ayah dan ibu sekaligus untuk anaknya membuat Jaehyun memi...