26. Callistemon viminalis

17.4K 2.3K 347
                                    

Malam itu Taeyong terbangun karena mendengar Jeno yang batuk. Terus anak itu juga kesusahan cari napas dalam tidurnya.

Taeyong mendudukkan dirinya, dia lihat Jaehyun dan Mark tertidur pulas beda dengan Jeno yang agak tidak tenang.

Seingatnya dia ada bawa daun sirih, Taeyong pun berdiri mencari tasnya. Untung saja gak terlalu gelap jadi dia bisa menggapai tasnya yang ada di atas sofa.

Dia mengambil selembar daun sirih, juga minyak angin. Terus Taeyong berjalan kembali, dia duduk sambil merobek daun sirih tadi menjadi dua. Kemudian, Taeyong menggulung nya di tangan lalu menyumbatnya di hidung Jeno.

Setelahnya dia mengangkat baju Jeno dan menggosok kan minyak angin tadi di dada Jeno. Mungkin karena merasa terganggu Jeno terbangun.

"Eung??" Jeno bingung sama sesuatu yang ada di hidungnya. Dia mau narik itu tapi langsung di tahan Taeyong.

"Ssshhhtt. Lanjut tidur saja..." Suruh Taeyong, dia sambil memijat pelan dada Jeno biar gak sesak lagi. Jeno nurut, dia kembali memejamkan matanya.

Gak butuh waktu lama sih, Jeno kembali tidur. Sudah agak mendingan gak sesak lagi, tapi napasnya masih berat.

Taeyong kembali menuangkan minyak angin tadi, dia terus menggosok nya sampai Jeno betul-betul tenang.

Dia menutup kembali baju tidur Jeno, setelahnya dia ngelap peluh di dahi Jeno pake tangannya. Kasian Taeyong tuh lihat Jeno, biasanya dia selalu ceria tapi pas tidur kesusahan.

Jeno berbalik tidur menghadap ke arah Mark, kakinya dia bawa menindih paha Mark. Taeyong tersenyum lihatnya, setidaknya Jeno lebih tenang lah.

Karena kantuknya sudah hilang Taeyong memilih keluar ke halaman belakang, mana tau kan dapat kantuk lagi.

Karena kantuknya sudah hilang Taeyong memilih keluar ke halaman belakang, mana tau kan dapat kantuk lagi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Anggap aja malam ya.

Taeyong duduk sendiri sambil natap langit malam yang hanya di temani bulan, gak ada bintang di sana. Cuaca sangat dingin, dia cuma pakai piyama. Tapi udah enak duduk malas masuk.

Waktu lagi asik-asiknya nikmatin malam tiba-tiba ada selimut yang tersampir di belakangnya, di tambah sebuah pelukan.

"Jeno! Astaga..." Taeyong terkejut tadi, sehabis dia langsung senyum lihat Jeno yang meluk dia dari belakang.

"Kenapa di luar?" Tanya Jeno dia mengambil duduk di samping Taeyong. Kan mereka duduk di sofa panjang gitu, habis itu Jeno bersandar di bahu Taeyong.

"Mencari angin saja, kamu kenapa keluar?" Taeyong mengelus Surai Jeno sambil merapikannya.

"Tadi waktu mau peluk eh kosong, Jeno kira cuman mimpi bisa tidur bareng mommy. Eh pas Jeno bangun Mark Hyung ada berati bukan mimpi, jadi Jeno ke sini deh." Cerita Jeno, dia masih mengantuk ngomongnya saja sambil mejam matanya.

Taeyong diam saja, dia gak tau mau bicara apa lagi. Sebenarnya dia masih belum terbiasa di panggil seperti itu sama Jeno. Entah kenapa setiap Jeno memanggilnya begitu rasanya ada sesuatu yang membuat dia merasa menyakiti anak ini.

You're My Destiny [Jaeyong] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang