Disinilah Taeyong, berdiri di korner mini market sedang memilih toping kue, dia berencana mau bikin kue kering buat cemilan. Tangan nya membawa keranjang yang udah ada beberapa bahan lainnya.
Dia sendiri, jadinya Taeyong lagi lihat-lihat sambil menghitung. Soalnya dia bawa uang cuman 100.000 won, itu juga di kasih Jaehyun tadi.
Taeyong memutuskan untuk mengambil toping chocochips, dan setelahnya dia mau ke kasir langsung bayar. Mungkin karena tidak fokus atau apa, waktu mau ke kasir dia ditabrak seseorang yang mau belok ke koner tempatnya.
Belanjaan Taeyong terjatuh, dia juga hampir jatuh apalagi kakinya yang sakit berpijak keras, orang yang nabrak dia tadi nahan tangan Taeyong alhasil dia gak jadi jatuh.
"Maaf, maafkan saya." Ucapnya, dia melepaskan tangan Taeyong dan langsung berjongkok memungut belanjaan Taeyong dan memberikan nya lagi ke Taeyong.
"Maaf, saya tidak melihat tadi." Ujar orang itu menatap Taeyong."Ah, iya tidak apa-apa. Saya juga tidak lihat." Jawab Taeyong, dia menerima kembali belanjaan miliknya.
"Aduh, saya jadi merasa tidak enak. Mau ke kasir? Nanti saya yang bayarkan sebagai permintaan maaf." Ucapnya, Taeyong langsung menggeleng menolak hal itu. Lagipula baginya itu tidak sengaja.
"Tidak perlu, astaga, itu kan tidak sengaja. Tidak--"
"Ada apa?" Tanya seseorang dari belakang Taeyong yang rupanya Jaehyun. Dia membawa buah potong siap makan di tangan nya.
"Ah tadi tidak sengaja tertabrak." Jelas Taeyong, dia jadi gugup takut Jaehyun salah paham dengan nya.
Jaehyun melihat orang yang tadi menabrak Taeyong. Matanya langsung terbuka lebar memancarkan aura ketidak sukaan.
Choi Minho. Sepupunya yang membuat nya kesal karena selalu di bandingkan dengannya, dan orang yang suka merebut miliknya dari dulu.
"Jaehyun?" Panggil Minho, dia tersenyum enteng memandang Jaehyun. Tapi wajah Jaehyun datar sekali menatapnya.
"Kalian kenal?" Tanya Taeyong, dia terkejut. Ternyata Jaehyun kenal, ketidak sengaja an sekali.
"Tidak, ayo pulang." Jaehyun mengambil keranjang Taeyong dan menggenggam tangan Taeyong menariknya pergi dari sana.
Minho cuman tersenyum penuh makna menatap mereka berdua. Tatapannya lekat, setelahnya dia hanya menyunggingkan senyumannya.
"Betul tidak kenal? Tapi dia tau namamu." Tanya Taeyong lagi, mereka lagi di kasir. Taeyong bertanya tapi di diamkan Jaehyun.
"Betul tidak kenal?""Ck, cerewet sekali. Sudah di bilang tidak." Jawab Jaehyun, dia tidak menatap Taeyong karena sedang menyerahkan belanjaan nya.
"Eh! Aku bayar sendiri saja." Taeyong mengeluarkan 100.000 won nya dan memberikannya untuk kasir. Tapi keduluan sama Jaehyun yang ngasih jpmorgan cardnya buat bayar.
Kasir tadi hanya mengambil card milik Jaehyun, Taeyong menatap Jaehyun. Setelahnya dia tersenyum, ya sudah kalau gitu uangnya dia simpan lagi.
"Habis ini pulang?" Tanya Taeyong, Jaehyun menatap nya.
"Kalau mau jalan, ya jalan saja sendiri." Belanjaan mereka selesai, Jaehyun mengambil kantong belanja nya dan langsung pergi duluan.
Tapi, langkahnya terhenti dia langsung noleh kebelakang. Taeyong berjalan pelan sekali, karena sambil nahan beban agar kakinya tidak tertekan keras.
Tangan Jaehyun langsung menahan lengan Taeyong. Menuntun nya berjalan, disitu Taeyong tidak bisa menahan senyumnya atas perhatian Jaehyun.
"Terimakasih..." Ucapnya, Jaehyun menatapnya sekilas. Senyum Taeyong menghantam hati Jaehyun, rasanya aneh sekali.
KAMU SEDANG MEMBACA
You're My Destiny [Jaeyong]
General FictionJung Jaehyun adalah seorang single Parent yang merawat anak satu-satunya Jung Jeno, yang terlahir tanpa mengenal siapa ibunya. Karena ibunya meninggal saat melahirkan dirinya. Menjadi seorang ayah dan ibu sekaligus untuk anaknya membuat Jaehyun memi...