"Taeyong Hyung, kita kehabisan Tepung dan Mentega." Lapor Jungwoo, Taeyong yang tengah memberikan pesanan pelanggan langsung noleh dirinya.
"Oh? Sudah habis kah?" Tanyanya lagi, soalnya semalam dia membeli 70kg tepung dan baru dua hari sudah habis.
"Iya Hyung, nanti biar saya yang belikan." Kata Jungwoo, soalnya di dapurkan masih ada Winwin.
"Terimakasih sudah berkunjung..." Ujar Taeyong saat pelanggan tadi selesai membayar.
"Tidak usah, kamu disini saja. Nanti saya yang belanja." Taeyong mengambil dompetnya. Sekalian dia mau belanja juga buat bulanan.Taeyong memesan taksi, supaya nanti bawa barangnya mudah.
"Hati-hati Hyung..." Ujar Jungwoo, Taeyong tersenyum lalu mengangguk. Setelahnya dia pergi karena taksinya sudah datang.
***
"Jaehyun, kau langsung pulang?" Tanya Johnny yang duduk di sofa ruangan Jaehyun, hari ini pekerjaan mereka tidak banyak, hanya mengurusi berkas saja.
"Iya, kasian Jeno di rumah sendiri." Jawab Jaehyun, biasanya Jeno sama bibi Ahn tapi kan beliau lagi pulang kampung.
"Kapan kau akan mencarikan Jeno pengganti Doyoung?" Tanya Johnny, Jaehyun diam dia tidak menjawab, dia milih untuk merapikan berkasnya.
"Jaehyun, apa kau pernah berpikir kalau Jeno itu kesepian? Lihat, kau selalu bekerja, pulang malam, dan bahkan tidak sempat bertemu dengannya. Ku tanya, ulang tahunnya tahun lalu kau ada? Tidak kan? Setidaknya dia dapat sosok ibu, Jae.""Aku bekerja untuknya, dia sudah besar. Harusnya dia paham." Sahut Jaehyun, Johnny menghela napas nya. Menegur Jaehyun sama dengan menegur tembok.
"Terserah kau saja, kau memang keras kepala. Aku pulang duluan." Johnny pamit meninggalkan Jaehyun sendiri. Jaehyun mengecek jam di tangannya. Sudah pukul 16:00.
Dia berdiri, mengambil jasnya dan pergi untuk pulang ke rumah. Jaehyun melewati supermarket, dia baru ingat kulkas di rumahnya sudah kosong. Mungkin dia akan belanja saja.
Jaehyun pun membelokkan mobilnya ke arah supermarket itu, dia turun setelah memarkirkan mobilnya.
Di ambilnya kereta troli yang ada di depan supermarket itu, setelahnya dia langsung masuk. Jaehyun langsung pergi ke tempat buah-buahan dulu yang pertama.
Dia memilih buah apel untuk Jeno, biasanya Jeno akan memakan itu kalau lapar.
Jaehyun memilih dengan seksama buah-buah apel itu, tapi mungkin karena tangannya licin atau apa Jaehyun menjatuhkan satu buah apel. Buah itu menggelinding di lantai dan berhenti di dekat kaki seorang pembeli. Jaehyun pun berniat untuk mengambil apel itu, tapi si pembeli tadi malah berjalan mundur dan tidak sengaja menginjak buah apel tadi.
Alhasil dia hilang keseimbangan, Jaehyun yang tadi hendak mengambil buahnya langsung dengan sigap menangkap tubuh pembeli yang mau jatuh tadi.
Mata keduanya saling bertemu, Jaehyun ingat. Ini orang yang hampir dia tabrak semalam. Dia kaget dong, orang itu juga sama kagetnya dengan dirinya. Anehnya, Jaehyun masih menahan tubuh orang tadi dalam pelukannya, bahkan tangannya masih bertengger di pinggang orang itu. Dia bahkan seperti terkunci ke dalam mata orang tadi.
(Mirip-mirip lah kaya waktu perform mad city terus Taeyong mundur gak sengaja kena Jaehyun.)
Jaehyun yang sadar sama apa yang di lakukan nya langsung melepaskan tangannya. Jadilah pembeli tadi terjatuh.
"Aaaa!" Ringisnya, dia langsung menatap tajam ke Jaehyun.
"Aaaah, kenapa harus bertemu anda lagi sih??" Tanya Taeyong geram."Anda pikir saya mau bertemu anda kembali? Lihat, anda menginjak buah saya." Protes Jaehyun, orang tadi langsung berdiri dan menatap marah Jaehyun.
KAMU SEDANG MEMBACA
You're My Destiny [Jaeyong]
General FictionJung Jaehyun adalah seorang single Parent yang merawat anak satu-satunya Jung Jeno, yang terlahir tanpa mengenal siapa ibunya. Karena ibunya meninggal saat melahirkan dirinya. Menjadi seorang ayah dan ibu sekaligus untuk anaknya membuat Jaehyun memi...