Pagi yang cerah datang menghampiri, salju tidak turun. Tapi cuaca cukup dingin, sang mentari membagikan sinarnya untuk sedikit saja memberikan kehangatan. Hiruk pikuk ramainya kota mulai terdengar.
Para Pekerja dan Siswa tengah bersiap untuk segera memulai hari mereka. Sekolah di mulai, hari yang melelahkan namun di tunggu karena kembali bertemu teman sebaya setelah libur panjang.
Seperti Jeno, dia dengan bersemangat bersiap untuk pergi ke sekolah. Dia dan Mark sudah baikan sebelum pulang dari Busan waktu itu. Dan hari ini, hari yang dia tunggu.
Jaehyun? 3 hari yang lalu dia pergi keluar kota untuk mengurus proyek perusahaan nya dan belum pulang.
Nyanyian kecil terlanjur dari Jeno, menyuarakan kebahagiaan. Semalam dia habis dari rumah Taeyong, dan calon mommynya itu bilang akan mengantarkan nya sekolah seperti janjinya.
"Hari ini, kau akan baik-baik saja. Oke?" Ucap Jeno pada pantulan dirinya, dia mengeluarkan obatnya dan meminumnya.
Setelahnya dia merapikan rambutnya, Jeno tersenyum puas. Rupanya dia cukup tampan juga. Tiba-tiba handphone Jeno berdering, dia tersenyum melihatnya.
Nananya, dengan semangat Jeno mengangkat telpon itu. Mendengar suara Jaemin menyapanya, senyum nya tertampil.
"Jeno? Kau baik?"
"Halo Nana, iya baik."
"Aku kira kenapa, habisnya kau diam saja."
"Ya! Jung Jeno! Sekolah kau yang benar! Jangan bolos, jagain Mark Hyung ya! Kalau dia selingkuh katakan padaku."
Jeno terkekeh mendengar suara Haechan, dia yakin handphone Jaemin di rebut dan Haechan berteriak di mic handphone.
"Bagus dong kalau selingkuh..."
"Ya!!"
"Ish, Haechan! Berisik. Maaf ya Jeno. Jangan lupa minum obatmu ya? Jangan terlalu lelah, kalau lelah istirahat di UKS, jangan lupa makan siang. Aku berangkat dulu ya..."
"Iya Nana, terimakasih. Hati-hati ya di sekolah. Eh lupa kan kamu bawa bodyguard. Si gendut."
"Hahaha, sudah dulu ya. Semangat Jeno..."
Panggilan langsung di matikan oleh Jaemin, sepertinya dia malu. Jeno tersenyum. Ah, Nana nya manis sekali. Jeno selalu senang mendengar Omelan nya.
"Semangat juga cantik, terimakasih."
Jeno menaruh handphone nya di tas, mengambil jaket lalu membawa tasnya keluar menunggu Taeyong datang menjemputnya.
Pas sekali saat Jeno turun tangga, bel rumahnya berbunyi. Dia langsung bergegas turun tangga dengan langkah cepatnya. Jeno berlari dengan semangat membuka pintu. Senyumnya begitu lebar.
"Mom-- Mark Hyung, Mommy mana?" Pintu terbuka, dan ternyata yang datang hanya Mark. Jeno menatap ke belakang Mark, kalau saja ada Taeyong.
"Mommy sakit, tidak apa-apa kan?" Jeno terdiam. Wajahnya langsung berubah jadi khawatir.
"Sakit? Sudah ke rumah sakit? Kenapa sakit, bukannya semalam baik? Mommy sakit apa?" Mark menatap Jeno, sudah dia duga. Jeno akan lebih peduli pada orang lain terlebih dahulu.
KAMU SEDANG MEMBACA
You're My Destiny [Jaeyong]
General FictionJung Jaehyun adalah seorang single Parent yang merawat anak satu-satunya Jung Jeno, yang terlahir tanpa mengenal siapa ibunya. Karena ibunya meninggal saat melahirkan dirinya. Menjadi seorang ayah dan ibu sekaligus untuk anaknya membuat Jaehyun memi...