Pesta masih belum di mulai, mereka masih saling menyapa sesama rekan bisnis maupun kolega. Taeyong hanya menggandeng tangan Jaehyun dan tersenyum sambil mengobrol sesekali.
Dia gak paham, untung ada Ten jadi dia gak malu-malu sekali lah. Dia sama Ten mah ikut-ikutan saja walaupun mereka gak paham apa yang suami mereka obrolkan.
"Oh, Presdir Jung Jungmyeon." Jaehyun langsung menoleh ke belakang saat tuan Yook memanggil nama Ayahnya. Betul saja, Suho datang bersama Lay.
Taeyong langsung menunduk sopan menyapa keduanya, beda sama Jaehyun yang cuman menundukkan kepalanya sedikit.
Lay tersenyum membalas sapaan Taeyong, Suho hanya menatapnya sekilas. Taeyong jadi gak nyaman. Ten sama Johnny juga nyapa mereka.
"Wah, wah sebuah kehormatan kalian datang ke sini." Ucap Tuan Yook pada Suho.
"Ck, biasa saja. Kau ini..." Ujar Suho, setelahnya mereka malah asik mengobrol. Hanya Lay yang tersisa di sana dengan mereka.
"Jeno kemana?" Tanya Lay.
"Lagi main mungkin Tante." Sahut Taeyong sehalus mungkin, Lay tersenyum mengangguk. Kemudian dia mengajak Taeyong dan Ten untuk mengobrol bersama nya.
Johnny mendekat ke Jaehyun. Dia berbisik pada Jaehyun.
"Papi mu masih belum setuju kah dengan Taeyong?" Tanya Johnny.
"Ck, panjang ceritanya. Sudahlah ayo minum, lama tidak."
"Call!" Keduanya pun langsung pergi ke arah minuman untuk minum berdua.
***
""Kamu tau gak? Aku merasa gak berguna sebagai sahabat mu Jeno." Ujar Jaemin, dia ngelepasin tangannya yang di pegang Jeno.
"Tunggu dulu, aku minta maaf Na. Jangan marah ya?" Tanya Jeno, dia nahan tangan Jaemin. Kenapa sih dia gak bisa bohong kalau sudah natap mata Jaemin.
Jaemin juga gak bisa marah sama Jeno, dia menghembuskan napas kesalnya. Setelahnya dia mengangguk.
"Jangan marah ya? Hm? Aku baik-baik aja kok Na. Betul deh." Jaemin mengangguk, dia mencoba natap Jeno.
"Lain kali bilang ya? Ayo masuk." Jeno tersenyum terus menggandeng tangan Jaemin untuk kembali masuk ke dalam gedung.
Waktu keduanya masuk rupanya acaranya belum mulai. Para tamu masih asik berbincang dan saling sambut satu sama lain.
"Grandma!" Panggil Jeno waktu lihat Lay di sana lagi ngobrol sama Taeyong dan Ten.
"Hi, dari mana kalian berdua." Tanya Lay, jadi ini tuh kaya di meja bundar gitu. Lay, Taeyong sama Ten. Yang lain masih kesana-kemari ngobrol.
"Dari--"
"Dari toilet." Jeno langsung motong ucapan Jaemin. Jaemin diam saja menatap Jeno.
"Oh, terus Haechan mana?" Tanya Ten lagi, soalnya biasanya anak nya selalu berdua.
"Sama Mark Hyung aunty..." Jawab Jeno, Ten tersenyum sambil mengangguk saja.
"Selamat malam, tuan, nyonya yang terhormat. Terimakasih sudah hadir di acara spesial kami hari ini. Semoga para tamu yang datang bisa langgeng seperti tuan Yook dan yang belum menikah bisa secepatnya. Oke, langsung saja kita mulai acaranya ya." Suara MC dari atas panggung mengalihkan atensi mereka ke sana. Rupanya acara sudah di mulai.
Acara pembukaan di mulai dengan ucapan sambutan, dan segala macam. Lalu di lanjutkan acara inti mulai dari tuan Yook dan pasangan nya naik ke panggung, berbagi kisah romantis mereka, bernyanyi bersama. Sampai potong kue.
KAMU SEDANG MEMBACA
You're My Destiny [Jaeyong]
General FictionJung Jaehyun adalah seorang single Parent yang merawat anak satu-satunya Jung Jeno, yang terlahir tanpa mengenal siapa ibunya. Karena ibunya meninggal saat melahirkan dirinya. Menjadi seorang ayah dan ibu sekaligus untuk anaknya membuat Jaehyun memi...