Hari pertama sekolah bagi Jeno sungguh berat. Dia belum memiliki teman sama sekali.
Sekolahnya belum mulai belajar, tadi hanya pengenalan. Tentang sekolah, pengenalan para guru, anggota OSIS, dan murid-murid berprestasi.
Jeno terus terkagum kala kepala sekolah membaca kan prestasi yang di bawa oleh seseorang murid yang mendapat kan beasiswa. Lee Minhyung, Kaka kelas yang tadi menegur nya.
Apalagi kala Jeno tau, kalau Kaka kelasnya itu adalah kapten tim sepak bola untuk sekolah mereka. Sekolah ini terkenal dalam bidang baik akademik maupun non akademik. Apalagi sepak bola.
Jeno rasanya ingin mendaftar jadi tim sepak bola, tapi pasti nanti Daddy tidak setuju karena alasan Jeno pasti akan kelelahan. Padahal Jeno sangat suka sepak bola.
Dia jadi berpikir, jika Mark adalah dirinya. Apa Jaehyun akan senang?
Jeno mengecek jam tangannya, sudah hampir jam 3 sore. Tapi jemputan nya belum datang juga. Supirnya lama sekali.
Mata Jeno melihat bagaimana murid lainnya di jemput oleh orang tua mereka, ada yang jalan kaki, naik sepeda juga.
"Kapan ya, Daddy yang jemput?" Tanya Jeno, dia tersenyum hambar sambil menunduk menatap kakinya yang kini tengah menggambarkan random di pasir.
Jeno mendongak, dia kembali melihat kakak kelas tadi. Entah kenapa Jeno jadi begitu kagum pada Kaka itu, setaunya nama panggilan Kaka itu Mark.
Mata Jeno tidak lepas dari Mark dan teman-temannya yang berjalan keluar dari sekolah. Jeno jadi iri, dia juga ingin bisa seperti Mark.
Mobil jemputan Jeno pun datang, dia berhenti menatap Mark dan langsung masuk ke mobilnya.
***
"Mom..." Mark datang ke toko tempat Taeyong bersama Lucas dan Hendery. Ketiganya masuk dan langsung menyapa Taeyong.
"Eh, sudah pulang?" Taeyong tersenyum menyapa mereka.
"Duduk, nanti mom bawakan kue sama minum untuk kalian. Sebentar ya..." Kata Taeyong, dia masuk menyiapkan minuman untuk Mark dan teman-temannya."Aunty Taeyong memang the best." Kata Lucas, Hendery mengangguk setuju.
"Ada mau nya aja bilang gitu... Huh." Mereka bertiga tertawa, lalu kembali berbagi cerita sampai Taeyong datang membawakan Jus Mangga dengan cheesecake untuk mereka.
"Gratis kan aunty?" Tanya Lucas, Taeyong tersenyum menatap anak itu.
"Untuk Dery free, untuk Lucas bayar ya?" Canda Taeyong, Lucas pura-pura meraju dengan mengambil tasnya seakan mau pergi. Mereka tertawa akan tingkah Lucas.
"Kok duduk lagi?" Kata Taeyong, pada Lucas yang malah kembali duduk.
"Haus..." Taeyong maklum akan tingkah sahabat anaknya ini.
"Mom, ini kenapa?" Mark terlihat khawatir saat melihat luka di siku Taeyong.
"Oh, tadi ke gesek gembok, luka kecil ini. Tidak apa-apa. Sudah, makan lah. Mom mau lanjut lagi ya, ayo di makan." Ujar Taeyong pada mereka, setelahnya dia pergi. Mark masih menatap Taeyong, masa iya tergores tembok sampai begitu. Batin Mark.
"Taeyong Hyung, ini kue pesanan dimana ya?" Tanya Jungwoo yang keluar dari dapur membawa sepotong kue pesanan.
"Omaygad, so pretty!" Kata Lucas yang langsung tertuju pada Jungwoo. Mark dan Dery yang lagi minum langsung noleh ke arah pandang Lucas.
"Siapa?" Tanya Mark, Lucas langsung menunjuk ke arah Jungwoo.
"Aahh, Jungwoo Hyung? Dia asisten nya mommy. Anak kedokteran di Kyunghee yang kerja sambilan sama mommy." Jelas Mark, Lucas semakin terpana dong dengar penjelasan Mark.
KAMU SEDANG MEMBACA
You're My Destiny [Jaeyong]
Algemene fictieJung Jaehyun adalah seorang single Parent yang merawat anak satu-satunya Jung Jeno, yang terlahir tanpa mengenal siapa ibunya. Karena ibunya meninggal saat melahirkan dirinya. Menjadi seorang ayah dan ibu sekaligus untuk anaknya membuat Jaehyun memi...