Taeyong sedang mengemasi barang-barangnya. Ya dia pulang ke rumahnya, tidak enak juga dia terus tinggal di rumah Jaehyun. Sudah 5 harian di sini.
Dari semalam Jeno mati-matian membujuknya untuk tidak pulang, tapi dia punya rumah, tidak mungkin terus meninggalkan rumahnya.
Masalah darah di tisu waktu itu, Taeyong sudah bertanya ke Jeno. Jeno bilang kakinya gak sengaja mijak kaca. Taeyong tentu saja percaya.
Setelah selesai berkemas tadi dia di antar Jaehyun pulang, Jeno dan Mark sedang pergi katanya mau mencari kembang api buat tahun baru yang tepat 2 hari lagi.
Awalnya Jeno mau ikut, tapi karena rumah itu udah gak di tinggalin 5 harian pasti berdebu, Taeyong takut Jeno kambuh.
Melewati banyak kata rayu Jeno agar dia tetap di rumah itu, Taeyong pun berhasil mendapatkan ijin Jeno untuk pulang.
Disinilah dia dan Jaehyun sekarang, di rumahnya yang berantakan, penuh debu. Masalah dia membersihkan rumah Jaehyun semalam, para maid yang datang pagi terkejut dengan rumah yang sudah bersih. Mereka bahkan meminta maaf, mengira Taeyong bekerja karena mereka tidak membersihkan dengan teliti.
Taeyong tersenyum dan menjelaskan bahwa dia hanya ingin, dan meminta para maid untuk membuang sampah dan menjemur baju saja.
"Kau boleh pulang, terimakas-" Taeyong awalnya mengira Jaehyun hanya mengantarnya tapi ternyata Jaehyun menerobos masuk ke rumahnya begitu saja.
Melihat Jaehyun yang sudah masuk, Taeyong pun masuk mengikutinya. Ini hari Sabtu weekend jadi Jaehyun libur.
"Aku kira mau langsung pulang." Ujar Taeyong lagi, Jaehyun tidak menjawab dia meletakkan barang-barang Taeyong di atas meja.
"Mau aku buatkan minum?" Tanya Taeyong, adab untuk tamu."Hm, iya." Mendapatkan jawaban dari Jaehyun, Taeyong pun pergi ke dapur. Habis itu dia akan bersih-bersih rumahnya. Kepalanya sudah pusing melihat debu bertebaran.
Jaehyun melihat ke sekeliling rumah Taeyong itu, dia merasa aneh saja. Akhirnya dia pun memutuskan untuk berkeliling.
Dia membuka kamar milik Mark, kamarnya cukup rapi, hanya ada beberapa buku tebal milik Mark yang bersepahan. Jaehyun pun keluar dan menutup lagi kamar Mark.
Dia berpindah ke kamar milik Taeyong yang ada di seberang kamar Mark, dia masuk.
Kamar Taeyong, rapi, semuanya tersusun dengan rapi. Jaehyun masuk, dia melihat ke sekeliling. Sampai matanya menangkap ke sesuatu, seringai hadir di wajah tampannya. Setelah itu dia pun keluar dari kamar Taeyong.
Waktu Jaehyun balik, rupanya Taeyong sudah mulai bersih-bersih.
"Minumnya di meja makan, ke sana dulu ya. Aku mau bersih-bersih disini dulu." Ujar Taeyong, waktu lihat Jaehyun.
Jaehyun tidak menjawab dia langsung saja menuju ke dapur dan melihat Taeyong membuatkan nya Teh. Dia pun mengambil duduk sambil menatap ke Taeyong yang sibuk bersih-bersih.
"Cih, bisa-bisanya." Ujar Jaehyun dia duduk menyilang kan kedua kakinya lalu minum teh yang Taeyong buat dengan santai.
***
Mark dan Jeno tidak hanya beli kembang api, ingat kan hari ini hari apa? Hari check up mingguan Jeno.
Jeno tadinya mau pergi sendiri, awalnya dia mau di antarkan oleh Taeyong dan Jaehyun. Itulah kenapa Jeno mengijinkan Taeyong pulang, biar Jaehyun mengantarkan Taeyong saja.
Tapi Mark tau niatnya, akhirnya Mark ikut dengannya.
"Aku masuk." Ucap Mark, Jeno tidak bisa berbuat apa-apa. Wajah Mark sangat serius dia takut. Mau tidak mau Jeno menurut.
KAMU SEDANG MEMBACA
You're My Destiny [Jaeyong]
General FictionJung Jaehyun adalah seorang single Parent yang merawat anak satu-satunya Jung Jeno, yang terlahir tanpa mengenal siapa ibunya. Karena ibunya meninggal saat melahirkan dirinya. Menjadi seorang ayah dan ibu sekaligus untuk anaknya membuat Jaehyun memi...