45. Myosotis sylvatica

15K 1.9K 432
                                    

Taeyong berjalan dengan Jaehyun, mereka sudah selesai berbelanja tinggal menuju ke kasir untuk membayar. Di sana sudah ada Ten dan Johnny.

"Sudah?" Tanya Taeyong, Ten mengangguk dia lagi mengeluarkan barang nya dari troli. Taeyong juga melakukan hal yang sama.

"Di gabung saja hitungannya." Ucap Jaehyun, pelayan itu pun mengangguk sambil menscan belanjaan mereka.

"Wah wah, lama nih antrinya." Mereka menoleh, lagi-lagi Minho. Jaehyun kesal sekali.
"Oh, seperti takdir ya. Kita bertemu terus. Kan? Taeyong-ssi?"

Taeyong terkejut, kenapa jadi nama dia lagi yang di sebut. Tapi, yang dasarnya Taeyong itu ramah. Dia mengangguk sambil tersenyum.

Jaehyun mencoba tidak peduli. Gantian kali ini Jaehyun yang mengeluarkan belanjaan mereka dari troli.

"Jeno bagaimana? Wah, sudah lama tidak bertemu dia. Pasti dia rindu pada uncle nya ini. Kan?" Ucap Minho, Jaehyun diam saja. Dia malas berbicara pada Minho.
"Kau tidak mentelantarkan anakmu kan?"

"Bukannya kau yang menelantarkan anakmu. Ah, i mean membuang nya?" Minho yang tadi tersenyum berubah mengeras pada raut mukanya.

"Tau apa kau?"

"Kau membuang nya karena kau takut bisnis dan citra mu hancur kan?" Kerah baju Jaehyun langsung di tarik oleh Minho. Jaehyun tidak mau kalah, dia mendorong tubuh Minho agar bisa lepas.

Semua langsung terkejut, Johnny dengan sigap memisahkan mereka berdua.

"Stop! Kenapa kalian seperti anak-anak begini!" Kesal Johnny. Taeyong juga reflek memegangi tangan Jaehyun. Berniat menahannya padahal sekali tepis bisa Taeyong yang terbang.

"Tidak usah besar mulutmu mengurus keluarga orang. Urus saja dirimu sendiri!" Tunjuk Jaehyun, dia betul-betul marah. Cara bicaranya menakutkan.

"Kau lupa? Milikmu, bisa menjadi milikku." Ujar Minho menerobos dan meminta pelayan menghitung miliknya lebih dulu. Setelahnya dia pergi.

"Brengsek!" Maki Jaehyun.

Taeyong masih memegangi tangan Jaehyun, walaupun dia takut sebenarnya. Tapi daripada Jaehyun baku hantam lebih baik dia tahan.

"Jaehyun, Minho punya anak?" Tanya Ten. Dia kenal siapa Minho, tapi dia tidak pernah melihat Minho punya kekasih atau istri sampai punya anak.

Johnny juga terkejut mendengar faktanya. Apa iya? Lalu dengan siapa setaunya Minho sendiri.

"Tangan." Ujar Jaehyun, Taeyong langsung melepaskan tangannya. .

"Jae, dia betul punya anak?" Tanya Johnny memastikan. Jaehyun belum jawab pertanyaan Ten.

"Tapi, masa aku perhatikan dia mirip Lucas. Temannya Mark." Ucap Taeyong lagi. Jaehyun menyunggingkan senyumnya.

"Memperhatikan sekali. Suka?" Ujarnya sarkas pada Taeyong.

"Hah? Kok jadi suka?" Oke apakah bapak Jung Jaehyun merasakan kecemburuan di sini.
"Oh, cemburu?" Ejek Taeyong, dia harus maju kan kalau mau dekat dengan hatinya Jaehyun.

"Gak. Untuk apa?" Jawab Jaehyun, belanjaan mereka sudah selesai di hitung tinggal Jaehyun membayarnya saja.

"Untuk apa??? Untuk apa sayang cemburu." Ujar Johnny membantu, dia memeluk Ten dari belakang.

"Untuk memastikan perasaan mu." Jawab Ten, Jaehyun dan Taeyong malah jadi geli memandang ke duanya.

***

"Jungwoo Hyung..." Lucas mengetuk pintu apartemen Jungwoo. Dia mau menjemput Jungwoo buat bersama ke rumah Jaehyun.

Sudah lama Lucas menunggu, tapi pintu tak kunjung di buka oleh Jungwoo. Dia juga sudah menelpon tapi Jungwoo tidak mengangkat.

You're My Destiny [Jaeyong] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang