Kelopak mata itu bergerak perlahan saat berjuta cahaya menyerangnya, membuat sang empu terganggu dalam tidurnya.
Mata cantik terbuka, dia membiasakan diri menatap sekitarnya. Bukan kamarnya, ini kamar Jaehyun dia ingat betul bentuknya.
Taeyong mendudukkan dirinya mengumpulkan nyawanya, kemaren kepalanya pusing dan dia tertidur. Rupanya Jaehyun membawanya ke sini.
Tapi, di kamar itu tidak ada Jaehyun. Hanya ada bekas nya tidur di sofa yang ada di kamar itu. Taeyong melihat ke arah jam, sudah hampir jam 6 pagi. Jeno dan Mark sekolah.
Pelan-pelan Taeyong mencoba berdiri, kakinya masih sakit. Dia bangun dan merapikan tempat dia tidur, sekalian bekas Jaehyun tadi.
Pintu kamar mandi terbuka, Taeyong langsung terkejut. Rupanya itu Jaehyun, tapi gak ada suara air tadi.
"Apa?" Tanya Jaehyun waktu Taeyong menatapnya, cepat-cepat Taeyong menggeleng dan melanjutkan melipat selimut nya.
"Aku... Mau bikin sarapan dulu." Ujar Taeyong, dia juga bingung kenapa dia bisa bilang gitu ke Jaehyun. Kan tinggal keluar.
"Hm..." Jawab Jaehyun, Taeyong merutuki dirinya yang dengan bodohnya melontarkan ucapan tadi. Pelan-pelan Taeyong keluar dari kamar itu menuju ke dapur.
Waktu dia ke dapur rupanya Jeno sudah bangun, anak itu sedang menuangkan minumannya.
"Jeno, penuh!" Tegur Taeyong, dia langsung mendekati Jeno dan menahan botol air tadi. Jeno juga jadi terkejut. Jeno melamun.
"Ah, sorry mom." Ujarnya, Jeno cepat-cepat mengambil pel untuk mengelap lantai yang basah.
"Kamu kenapa?" Tanya Taeyong, dia jadi heran lihat Jeno yang melamun. Jeno menggeleng sambil tersenyum, dia menaruh pelnya dan kembali untuk minum.
"Mengantuk mom..." Jawab Jeno, Taeyong mengangguk dia pun membuka kulkas yang ada di belakangnya mencari bahan buat masak.
"Kamu mau sarapan apa?" Tanya Taeyong, dia melihat apa saja yang ada di kulkas rumah Jaehyun itu.
"Terserah mommy saja, Jeno ke atas dulu mau siap-siap." Jeno pun pergi, Taeyong menatap Jeno, rasanya ada yang aneh. Tapi dia tidak terlalu berpikiran yang macam-macam.
Taeyong pun langsung fokus menyiapkan sarapannya, lagi-lagi para maid di rumah Jaehyun menawarkan bantuan untuknya. Taeyong tersenyum mengatakan dia bisa sendiri, akhirnya para maid itu pun meninggalkan nya sendiri.
Gak butuh waktu lama untuk Taeyong menyiapkan sarapan, gak banyak juga. Cukup untuk sarapan mereka ber-4 lah ya, gak usah di sebutin kita yang sarapan nasi goreng nasi sisa semalam bisa insinyur.
Pas sekali, Mark dan Jeno turun waktu dia selesai menghidangkan makanan nya. Sebenarnya Taeyong agak kesusahan karena kakinya, tapi ya gak sesakit sebelumnya.
Jeno dan Mark langsung mengambil tempat duduk mereka, Taeyong balik lagi ke dapur ngambil obat Jeno. Jaehyun pun keluar dari kamarnya, dia langsung berjalan ke meja makan.
"Good morning..." Sapa Mark, Jaehyun tersenyum kecil membalas sapa Mark.
"Morning too." Jawab Jaehyun dia sambil duduk tapi matanya menatapku Jeno yang merebahkan kepalanya dengan lipatan tangannya di meja makan.
Gak tau, hari ini perasaan Jeno tidak nyaman. Dia seperti kehilangan sesuatu, tapi dia tidak tau apa itu.
Taeyong pun kembali sambil membawa air minum dalam botol Tupperware, kemeja makan.
Jaehyun sudah menyendok makanan nya duluan, sama Mark juga. Taeyong lagi menyiapkan obat Jeno sambil lihat resepnya.
"Jeno, ayo minum obat dulu. Baru makan." Ucap Taeyong, Jeno mengangkat kepalanya dan duduk tegak.
KAMU SEDANG MEMBACA
You're My Destiny [Jaeyong]
Ficción GeneralJung Jaehyun adalah seorang single Parent yang merawat anak satu-satunya Jung Jeno, yang terlahir tanpa mengenal siapa ibunya. Karena ibunya meninggal saat melahirkan dirinya. Menjadi seorang ayah dan ibu sekaligus untuk anaknya membuat Jaehyun memi...