Semenjak pulang dari pesta ulang tahun pernikahan waktu itu, sudah hampir 3 hari Taeyong dan Jaehyun tidak bertemu. Karena Jaehyun pergi keluar negeri mengurus bisnis.
Mark dan Jeno lagi masa-masa ulangan semester. Jeno di rumah sendirian.
Taeyong setiap hari datang ke sana ngantar makanan untuk Jeno tapi penjaga atau supir selalu bilang Jeno belum pulang. Jadilah hanya di titip.
Dia gak ada mendengar kabar Jeno, tapi anak itu setiap malam mengirimkan nya ucapan selamat malam. Taeyong gak terlalu khawatir karena Mark biasanya pulang dan bilang habis belajar sama Jeno.
Tentang Jaehyun, Taeyong tidak mengerti ada apa dengan nya akhir-akhir ini. Apapun yang dia lakukan selalu ada Jaehyun.
Seperti sekarang, dia yang lagi duduk di dapur sebelum mengantarkan pesanan sedang membaca kembali chatnya dengan Jaehyun.
Gak banyak sih, hanya berbagai macam perintah Jaehyun untuknya. Tapi dengan gilanya dia malah tersenyum. Memori Taeyong kembali saat pertama dia bertemu di insiden dulu bersama Jaehyun.
"Anda kalau jalan bisa pake mata tidak??"
"Maaf? Seharusnya saya yang bertanya apakah anda tidak bisa membaca rambu-rambu batas kecepatan?"
"Cih, anda berlari menyebrang dengan sengaja agar seolah saya menabrak anda dan anda bisa meminta ganti rugi kan?? Baiklah, taktik lama."
Taeyong tersenyum, dia kembali mengingat bagaimana kesalnya dia dengan wajah sombong Jaehyun. Sungguh apalagi saat Jaehyun memberikannya uang.
"Anda pikir saya mau bertemu anda kembali? Lihat, anda menginjak buah saya."
"Lalu, anda salahkan saya lagi??? Saya terjatuh karena kecerobohan anda lagi ya! Aahhh benar-benar!"
"Cerewet sekali."
Apalagi saat dia bertemu Jaehyun di supermarket, dia yang terjatuh karena menginjak buah Jaehyun. Dan berujung mereka berdua yang berdebat.
Entah kenapa Taeyong malah tersenyum mengingat kekesalannya dulu pada Jaehyun.
Tiba-tiba ponsel Taeyong berdering ada sebuah pesan masuk. Taeyong terdiam saat melihat pesan tadi dari notif, pesan yang sudah lama tidak dia terima karena membuat hidupnya tidak nyaman.
Unknown:
Jahat sekali tidak pernah membalas pesan ku sayang...
Hmmmhh aku merindukan aroma mu Taeyong, aku rindu saat kau mendesah di bawah ku.
Send a picture.
Taeyong terkejut dan langsung keluar dari room pesannya dia begitu shock melihat hal yang tidak senonoh itu.
Tapi tiba-tiba dia kembali mendapatkan pesan dari orang tadi. Taeyong ragu tapi dia mencoba untuk membuka pesan nya.
Anak itu, dia penyakitan. Aku kasian melihatnya.
Taeyong mengerutkan keningnya, anak? Anak siapa. Dia menatap pesan tadi sangat lamat.
Dia hampir mati di parkiran. Kasian tidak ada yang melihatnya. Sibuk pesta. Hahaha, memang anak-anak selalu menyusahkan, kenapa tidak di buang saja?
Apa yang mantan suaminya maksud, anak siapa? Setaunya Mark tidak punya penyakit--- Jeno. Pikiran Taeyong langsung datang ke Jeno.
Tapi seingat Taeyong Jeno selalu sama mereka, terus sama Jaemin. Tidak ada yang di parkiran, apa iya Mark?
KAMU SEDANG MEMBACA
You're My Destiny [Jaeyong]
General FictionJung Jaehyun adalah seorang single Parent yang merawat anak satu-satunya Jung Jeno, yang terlahir tanpa mengenal siapa ibunya. Karena ibunya meninggal saat melahirkan dirinya. Menjadi seorang ayah dan ibu sekaligus untuk anaknya membuat Jaehyun memi...