33: Platycerium bifurcatum (Jeno last)

15.2K 2.1K 379
                                    

Bagaimana anak yang berumur 2 tahun (umur Korea) bisa mengenal rasa rindu? Terlalu mustahil jika dipikir kan karena anak-anak umur segitu masih belum mengerti apa-apa. Terlebih orang yang dirindukan baru dia temui.

Tapi, itulah yang di rasakan oleh Jeno, setiap hari dia menunggu, diam di depan pintu menunggu kehadiran Daddynya.

Tidak ada lagi Jeno kecil yang semangat, berlari kesana-kemari di rumah, atau menonton tv animasi kesukaan nya atau Naruto.

Semua waktunya dia gunakan untuk duduk di depan pintu sambil bermain dengan robot besar miliknya guna mengusir rasa bosan.

Kyungsoo sedih melihat cucunya seperti itu. Sudah terhitung 2 mingguan lebih Jeno melakukannya. Apalagi saat dia tau Jeno mengidap asma sama seperti ibunya.

"Nono, makan ayo?" Ajak Kyungsoo, Jeno mau makan. Tapi dia akan menarik Kyungsoo untuk makan di depan pintu saja. Jeno tidak mau terlewat jika tau-tau nanti Daddy nya datang.
"Nono, dengar Nenek sini sayang." Kyungsoo menarik Jeno agar mendekat ke dirinya yang duduk agar tingginya sama dengan Jeno.

Jeno diam, dia menatap Kyungsoo dengan mata sipit kecilnya.

"Daddy Nono itu kerja buat Nono... Nanti kalau Daddy kerja Nono bisa beli banyak robot sama Naruto... Nono tidak boleh seperti ini, nanti Daddy sedih..." Jeno tidak mengerti beberapa kata yang di bilang Kyungsoo. Tapi dia bisa paham saat Kyungsoo menyebutkan Daddy.

Wajah Jeno langsung cemberut menahan tangisnya, air matanya sudah berjatuhan dari mata sipit kecilnya. Dia tidak mau menangis, jadi dia menahan nya.

Dia natap Kyungsoo yang tersenyum ke dia. Jeno tu cuma mau ketemu sama Jaehyun, daddynya.

Gini nih muka Jeno.

"Dydi??" Bibirnya sudah melengkung ke bawah pertanda dia akan menangis

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Dydi??" Bibirnya sudah melengkung ke bawah pertanda dia akan menangis. Kyungsoo langsung memeluknya.

"Kan, Nono sudah besar jadi gak boleh nangis. Ya?" Kata Kyungsoo memeluk Jeno.

Jeno mengangguk tapi tetap saja dia terus menangis. Akhir-akhir ini Jeno lemas dan kurang aktif, bukan cuman karena sedih menunggu Jaehyun, tapi karena sesak pada asmanya.

Tapi anehnya Jeno tidak rewel, dia diam saja tapi sering batuk-batuk. Dari sinilah, Jeno harus minum obatnya.

Kyungsoo pun menggendong Jeno, mengajaknya untuk makan malam. Karena Jeno belum makan dan minum obat lalu menidurkan Jeno.

Dia tidak di beri susu formula dulu sampai asmanya mendingan. Soalnya takut menyebabkan alergi gitu.

Ya, untung saja Jeno masih mau makan. Tapi pandangannya gak lepas dari arah pintu.

"Habis ini Nono minum obat lalu Bobo ya?" Tanya Kyungsoo, Jeno menatap nya sambil minum air. Setelah dia mengangguk.

Setelah selesai makan malam. Kyungsoo betul-betul membawa Jeno tidur. Tapi sebelum itu Jeno di bawa menggosok gigi dan mencuci tangan dengan kakinya.

You're My Destiny [Jaeyong] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang