Hari ini Taeyong mutusin buat buka toko saja tapi sampai jam pulang sekolah. Karena dia harus siap-siap ikut Jaehyun. Mark juga udah dia bilangin untuk langsung pulang ke toko dulu.
Dari tadi Taeyong habis-habisan di ejek sama Jungwoo dan Winwin. Bahkan Jungwoo bilang dia akan mengikhlaskan Jaehyun untuknya. Kan Jungwoo fans berat Jaehyun.
Toko udah tutup, sekarang mereka lagi beres-beres. Jungwoo dan Winwin di dapur, sedangkan Taeyong merapikan meja kursi. Seharusnya Mark sudah pulang tapi anak itu belum datang.
"Aunty cantik!!" Taeyong langsung berbalik waktu dengar suara Jeno. Tubuhnya langsung di terjang oleh Jeno. Ah, dia juga rindu sama Jeno hampir satu Minggu gak ada ketemu.
Di belakang Jeno ada Mark sama Jaehyun yang masuk samaan. Oh jadi Jaehyun jemput mereka gitu.
"Apa kabar Jeno?" Tanya Taeyong, Jeno melonggarkan pelukannya terus natap Taeyong.
"Baik dong, kalau aunty gimana? Oh iya motor nya bisa di pake?" Jeno belum sempat lihat motor yang dia belikan untuk Taeyong.
"Bisa, makasih banyak ya sayang..." Ucap Taeyong, dia mengusap Surai Jeno. Di balas sama senyum andalan Jeno.
"Eh? Aunty salah lihat atau betul ini Jeno kurusan?" Taeyong memegang pipi Jeno, pipi Jeno semakin tirus."Hah? Enggak kok. Justru Jeno itu semakin gendut karena setiap hari makan masakan aunty yang enak-enak." Jawab Jeno, Taeyong masih gak yakin, dia pasti kalau Jeno keliatan kurus.
"Kamu sakit ya?" Tanya Taeyong. Jeno langsung menggeleng.
"Enggak aunty astaga... Jeno tu baik-baik aja. Ya kan dad?" Jaehyun yang mau duduk sama Mark langsung noleh ke mereka berdua.
"Iya sehat, sampai pulang malam setiap hari." Jawab Jaehyun, Jeno mendumel dalam hatinya. Ini Daddynya tidak bisa di ajak kerja sama.
"Memang pulang malam kemana?" Muka Taeyong sudah mengerikan untuk Jeno, dia jadi merasa kaya di marahin sama Jaehyun. Jeno melepaskan pelukannya, tersenyum canggung.
"Hehehe, itu belajar di perpustakaan... Peace." Jeno membuat tanda V dengan jarinya di hadapan Taeyong yang natap dia marah.
"Jeno, belajar memang penting. Tapi belajar itu ada batasan waktunya, kalau kamu sakit gimana? Kesehatan itu sangat penting. Ngapain belajar sampai malam, di luar lagi. Ini juga sudah mau musim dingin." Jeno meringis karena di omelin sama Taeyong. Mark sama Jaehyun pura-pura gak dengar. Mereka berdua malah asik bahas cara bisnis.
"Iya aunty cantik, maaf. Soalnya kan gak lihat jam makanya sering kemalaman. Janji deh gak lagi." Ujar Jeno, Taeyong menahan amarahnya. Gak tega dia lihat muka Jeno.
"Ngapain sih belajar sekeras itu? Ini hanya ulangan semester pertama. Kamu juga masih kelas 10."
"Ya soalnya Jeno mau liburan sama Aunty cantik sama Mark Hyung, sama daddy. Soalnya kata daddy kalau Jeno bisa rangking kita liburan sama-sama." Taeyong langsung natap ke Jaehyun, benar-benar dia kesal sama Jaehyun. Masa Jeno di biarin gitu aja.
"Iya tapi gak gitu. Pokoknya kalau pulang malam lewat jam 9 lagi. Aunty datang ke rumah kamu, aunty tarik telinga kamu." Habis bilang gitu ke Jeno Taeyong balik ke dapur dia sudah selesai beres-beres plus mengomel.
Jeno memegang telinganya yang terancam akan di tarik Taeyong. Dia meringis, datang-datang kena omel. Tapi Jeno malah senang.
"Cerewet sekali." Komen Jaehyun, Mark yang ada di depannya lagi baca buku bisnis yang Jaehyun kasih langsung menyahut setuju.
"Begitulah uncle, setiap hari selalu mengomel." Jawab Mark sudah mulai dekat sama Jaehyun dia. Jeno menghampiri mereka. Mark ketawa lihat muka Jeno.
KAMU SEDANG MEMBACA
You're My Destiny [Jaeyong]
General FictionJung Jaehyun adalah seorang single Parent yang merawat anak satu-satunya Jung Jeno, yang terlahir tanpa mengenal siapa ibunya. Karena ibunya meninggal saat melahirkan dirinya. Menjadi seorang ayah dan ibu sekaligus untuk anaknya membuat Jaehyun memi...