57. Dieffenbachia (JaeDo)

10.3K 1.2K 114
                                    

"Kau, ahahaha..." Tawa khas anak kecil terdengar begitu lepas dia menertawai teman nya yang kini terduduk dengan napas terburu.

Keduanya baru saja selesai kejar-kejaran dengan anjing tetangga, tadinya keduanya hanya lewat untuk bermain, tapi tiba-tiba anjing itu menyalak dan langsung berlari. Mereka yang panik berlari juga.

Sudah terhitung 1 Minggu kedua anak ini kenal, dari ketidak sengajaan yang berujung yang lebih tua menolong yang lebih muda saat di bully ketika main bola.

"Apa yang lucu?" Sahutnya, telinga nya memerah. Dia juga ikut duduk di samping yang lebih tua.

"Kau... Hahh kau paling kencang berlari. Hahaha, jadinya anjing nya mengejarmu. Jaehyun." Anak yang di panggil Jaehyun tadi ikut tertawa mendengar tawanya.

Padang rumput hijau, menjadi alas keduanya. Tawa terdengar dari sana. Hanya mereka berdua, namun sangat bahagia.

"Doyoung Hyung cantik..." Puji Jaehyun, dia menatap yang lebih tua dengan senyum tampannya. Anak kecil ini, bagaimana besarnya. Pasti sangat tampan.

Doyoung yang mendengar itu senang, dia merebahkan dirinya sambil mengatakan terimakasih. Jaehyun yang lihat langsung ikut.

"Jaehyun juga baik ternyata." Sahutnya. Diam setelahnya, tidak ada percakapan. Keduanya sedang menikmati sepoi angin yang menyejukkan.

"Jaehyun!" Jaehyun membuka matanya, melihat Doyoung yang tiba-tiba duduk menghadap dirinya. Dia juga ikut bangkit.

Doyoung menyodorkan kelingking nya untuk Jaehyun. Kelingking kecil dan lucu milik nya, Jaehyun yang tidak mengerti akhirnya hanya mentautkan miliknya. Jari gendutnya menenggelamkan jari kurus Doyoung.

"Mari menjadi sahabat." Ucap Doyoung, Jaehyun mengangguk.

"Heem! Mari menjadi sahabat, hari ini, besok dan selamanya." Jawab Jaehyun, keduanya tersenyum, di saksikan oleh Padang rumput hijau yang luas, beserta langit menjadi saksinya.

Semenjak janji itu, hari-hari mereka selalu bersama, Jaehyun selalu pergi bermain dengan Doyoung. Begitu juga sebaliknya. Tidak ada lagi kesedihan dan kesepian di hati Jaehyun.

Jika dulu dia sendiri, sekarang dia bersama Hyung kesayangan ini. Lama-lama, Jaehyun mulai jatuh cinta pada nya. Perasaan anak kecil.

Tawa, canda, mengiringi pertumbuhan keduanya, dimana ada Jaehyun disitu ada Doyoung. Tangan yang tak pernah lepas bertaut selalu ketika bersama. Bermain, berlarian, dan mencoba banyak hal bersama.

Sampai tiba-tiba saat mereka bermain, Doyoung terduduk lemas memegang dadanya. Jaehyun yang panik langsung menghampiri nya. Dia menatap Doyoung dengan khawatir.

"Hyung..." Panggil nya, tapi Doyoung terlihat kesakitan. Jaehyun yang berumur 10 tahun itu langsung berjongkok memberikan punggung nya untuk Doyoung.

Jaehyun kecil berlari semampunya, dengan cepat menuju ke rumah Doyoung, langkah terburu karena panik dan penuh kekhawatiran akan Doyoung yang lemas, pucat, dan sulit bernapas di belakangnya.

Hingga saat itu, Jaehyun selalu menyakinkan hatinya, bahwa dia akan selalu ada bersama Hyungnya ini, menjaganya, dan melindunginya.

Tapi semua pupus, saat langkahnya menginjak kaki di rumahnya kembali, Maminya tengah mengemas barang miliknya bersama bibi Ahn, saat Jaehyun bertanya mereka hanya bilang akan pulang.

Mendengar hal itu Jaehyun langsung menyela dan mengatakan tidak mau pulang, dia ingin di sini. Dia bahkan mendorong Maminya serta bibi Ahn dan menyuruh keduanya pergi.

You're My Destiny [Jaeyong] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang