🚫 WARNING!!!🚫 YANG MASIH DI BAWAH 18 TAHUN DI LARANG MEMBACA BAGIAN AKHIRNYA🔞 TERIMAKASIH.
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
"Sudah?" Tanya Lucas, dia sedang menunggu Jungwoo. Mereka berdua mau kerumah sakit, toko libur hari ini. Karena Taeyong mengurus Jeno.
Hari ini jadwal kemoterapi mamahnya Jungwoo. Lucas sih tadinya mau berkunjung ke tempat Jungwoo, ya sekalian saja lah.
"Sudah, ayo." Jungwoo menutup pintu apartemennya. Keduanya pun berjalan bersama.
Hidup Jungwoo jauh berubah semenjak Lucas datang. Lucas seperti memberi nya hal yang tidak bisa dia punya. Jungwoo seperti ada tempat bersandar.
"Hyung, tidak apa-apa aku ikut? Takutnya nanti Hyung di marahi di kira macam-macam." Ucap Lucas, tangannya bergandengan dengan Jungwoo.
"Memang di kira apa?" Tanya Jungwoo, Lucas tersenyum malu-malu Dugong.
"Dikira kita pacaran gitu." Ujar Lucas, pipi Jungwoo langsung bersemu merah.
"Apa sih Lucas, sekolah dulu yang betul." Sial sekali Lucas, selalu bisa membuat degub jantung nya tidak beraturan.
Tangan keduanya tetap bertautan. Menawarkan sensasi aneh yang menjalar sampai ke hati.
Lucas senang, Jungwoo bisa meninggalkan hal buruknya perlahan. Lebih tepatnya menjadi dirinya sendiri.
"Percaya cinta pandangan pertama Hyung?" Tanya Lucas, Jungwoo menoleh ke dirinya. Membuat mimik berpikir yang sangat lucu bagi Lucas.
"Tidak, mana bisa begitu." Jawab Jungwoo.
"Bisa, coba tanya sama mata aku yang langsung membawa perasaan ke hati saat bertemu Hyung pertama kali." Lucas melebar matanya, Jungwoo terdiam menghentikan langkahnya.
"Lucas..."
"Iya Hyung?"
"Ada kotoran di matamu."
***
Taemin membuka matanya, lagi tempat ini lagi, tempat yang sangat di bencinya.
Tempat gelap yang menenggelamkan dirinya pada dasar tergelap rasa bersalah. Taemin terduduk, kakinya lemas saat tangisan bayi kembali terdengar olehnya.
"Hentikan... Hentikan..." Taemin ketakutan dalam gelap itu, dia menutup mata nya dan telinga nya.
Tiba-tiba cahaya berkilau, Taemin membuka matanya saat di rasa ada sinar yang mau menerobos masuk matanya.
Tempat tidur bayi, di depannya ada tempat tidur bayi. Ada tangisan kecil dari dalam sana, Taemin berdiri, dia berjalan perlahan mendekat ke tempat tidur bayi itu.
Tiba-tiba sorot lampu di sertai suara klakson yang nyaring memekak telinganya. Dia menoleh, sebuah mobil melaju dan langsung menabrak tempat tidur bayi itu.
"Tidak! Tidak tidak!!!"
"Taemin-ah, hei,hei." Minho membangunkan Taemin yang berteriak dalam tidurnya, peluh membasahi dahinya, tubuhnya bergetar ketakutan.
Minho langsung memeluknya, memberi ketenangan untuk Taemin, dia juga mengusap lembut Surai Taemin membisikkan kata penenang.
"Tidak apa-apa Taeminie, aku disini. Aku disini sayang, ssshhttt." Taemin mulai tenang, tapi tubuhnya masih bergetar.
"Mimpi buruk lagi?" Tanya Minho, Taemin hanya diam bersembunyi dalam pelukan Minho.Hari jadwal check up Taemin, dia harus konsultasi pada Dokter tentang psikisnya.
"Ayo siap-siap, kita bertemu dokter ya?" Minho melepaskan pelukannya dia menatap dalam mata Taemin, tangannya terulur mengusap peluh di dahi Taemin.
KAMU SEDANG MEMBACA
You're My Destiny [Jaeyong]
General FictionJung Jaehyun adalah seorang single Parent yang merawat anak satu-satunya Jung Jeno, yang terlahir tanpa mengenal siapa ibunya. Karena ibunya meninggal saat melahirkan dirinya. Menjadi seorang ayah dan ibu sekaligus untuk anaknya membuat Jaehyun memi...