Taeyong dari tadi menemani dan terus berada di samping Jaehyun saat mereka sedang mengobrol dan membahasa hal yang tidak dia mengerti.
Sebenarnya dia lelah sekali terus berdiri, tapi Jaehyun tidak memperbolehkan dia pergi sendiri. Tangan Jaehyun juga bertengger di pinggang nya.
Nanti akan Taeyong tagih denda, lumayan buat jajan kan. Dia terus di kenalkan pada kolega milik Jaehyun yang tidak dia ketahui. Bule semua.
Ten tadi mengajak dia untuk makan, tapi Taeyong menolak dan bilang nanti saja. Akhirnya Ten ikut Johnny saja juga mengobrol.
"Hi Jaehyun..." Sapa Vincenzo, pengacara perusahaan Jaehyun yang ada di itali. Dia yang berani memanggil Jaehyun nama setelah Johnny.
Taeyong terkejut, ini pengacara favorit nya. Terkenal juga. Walaupun pengacara buat perusahaan Jaehyun tetap saja dia juga mau membantu orang dan cara kerjanya.
"This your--"
"Lee Taeyong." Taeyong menyodorkan tangan nya berkenalan terlebih dahulu. Astaga dia senang sekali bertemu langsung, tampan lagi.
"Oh, ya I'm--"
"Vincenzo, yeah i know, I'm your fans. Nice to see you in real. Wahhh." Ucap Taeyong dia betul-betul terpesona. Jaehyun menatapnya tajam, sedangkan Vincenzo ketar-ketir menatap Jaehyun.
"Boleh tidak minta foto?" Tanya Taeyong ijin pada Jaehyun sambil menyerahkan handphonenya. Waktu Taeyong merapikan penampilan nya Jaehyun memberi isyarat untuk Vincenzo pergi.
"I'm sorry, i need to go. Sir, see you at party. See you, em you look great today." Taeyong awalnya kecewa tapi dia langsung senang dengar ucapan Vincenzo beda dengan Jaehyun yang ingin marah rasanya.
"Aaahh tampan sekali." Jaehyun berdecih mendengar Taeyong memuji orang lain. Dia memberikan handphone milik Taeyong dan langsung pergi duluan mengambil minum.
"Bonjour madam..." Tiba-tiba seseorang merangkul dan berbisik di telinga menyapanya. Taeyong terkejut, dia langsung berlari menghampiri Jaehyun. Dia memegang tangan Jaehyun.
"Tunggu." Ujar Taeyong, dia tidak berani di tinggal dengan banyak nya orang disini.
Jaehyun lihat orang yang merangkul Taeyong tadi, sebenarnya mau di hampiri. Tapi Taeyong duluan lari karena terkejut, dia lucu saja lihat wajah Taeyong.
Terlihat sekali disini Jaehyun betul-betul tidak membiarkan Taeyong sendiri. Dia seperti menunjukkan Taeyong miliknya hingga orang lain enggan mendekati Taeyong saat ada Jaehyun.
Sayangnya Jaehyun lengah, saat dia sedang mengobrol dengan kolega dan Taeyong duduk karena lelah. Tiba-tiba orang lain duduk di depannya.
Ingat gak, kolega Korea milik Jaehyun yang bernama Jinwoo yang dulu Johnny ceritakan suka dari lama dengan Taeyong. Nah itu dia.
"Bertemu lagi." Ujarnya, Taeyong melihat ke kanan-kiri meyakinkan orang ini bicara padanya.
"Saya?" Tanya Taeyong. Jinwoo tertawa melihat Taeyong. Dia dengan sok kenal sok dekatnya mengacak Surai Taeyong.
Taeyong terkejut dong. Dia gak nyaman sekali. Tiba-tiba tidak kenal langsung berani begitu.
Dia mau minta tolong, tapi gak etis kalau dia berteriak apalagi dia lihat Jinwoo seperti tamu penting di sini.
Akhirnya Taeyong bergeser, tapi Jinwoo juga ikut. Taeyong panik, dia melihat Jaehyun tapi Jaehyun masih asik ngobrol di sana. Dia mencari pertolongan tapi semua sibuk.
"Tidak ingat dengan aku?" Tanya Jinwoo, Taeyong bergeser tapi tetap saja di pepet. Astaga iya, Taeyong ingat. Ini pelanggan yang setiap hari datang ke tokonya. Dia selalu memberi lebih, tapi sering Taeyong tolak.
KAMU SEDANG MEMBACA
You're My Destiny [Jaeyong]
General FictionJung Jaehyun adalah seorang single Parent yang merawat anak satu-satunya Jung Jeno, yang terlahir tanpa mengenal siapa ibunya. Karena ibunya meninggal saat melahirkan dirinya. Menjadi seorang ayah dan ibu sekaligus untuk anaknya membuat Jaehyun memi...