38: Caladium schomburgkii

17.8K 2.3K 497
                                    

Sesampainya di rumah, Jeno langsung naik ke kamarnya. Awalnya Taeyong yang mau nyusul, tapi Jaehyun nahan tangan nya.

"Mandi sana." Suruh Jaehyun, setelahnya dia naik menyusul Jeno sambil membawa sebuah kotak yang di berikan oleh anaknya alm bibi Ahn.

Taeyong mengangguk, dia membiarkan Jaehyun yang pergi. Lagian dia mana sanggup naik tangga.

Oh iya, sudah berapa lama dia tidak membuka toko kuenya. Taeyong jadi kasian sama Jungwoo dan Winwin, mereka tidak kerja jadinya.

Nanti saja memikirkan itu, Taeyong pun pergi ke kamar Jaehyun dan mengambil tas bajunya. Dia mandi di toilet tamu saja.

Ngomong-ngomong masalah kemarin, kemana perginya mantan suaminya sampai saat Jaehyun datang dia tidak ada.

Kepala Taeyong jadi sakit, banyak hal yang dipikiran nya. Belum selesai satu datang lagi, dan sekarang tentang Jeno. Taeyong bingung dengan semua yang seperti nya terjadi begitu saja dalam hidupnya.

Ya sudahlah, biarkan dia mandi dulu. Mendinginkan kepalanya yang pening.

Di atas, Jaehyun masuk perlahan ke kamar Jeno. Anak itu tidak ada, tapi pintul balkon miliknya terbuka.

Jaehyun pun berjalan menuju balkonnya, dia melihat Jeno duduk bersandar di pagar besi pembatas dengan menyembunyikan wajahnya di kedua lututnya.

Dia ikut duduk di sebelah Jeno, hal itu buat Jeno sedikit terkejut dan menoleh. Rupanya daddynya.

"Pernah di ajarkan menghitung cepat oleh bibi Ahn?" Tanya Jaehyun, Jeno mengangguk. Dari kecil bibi Ahn selalu mengajarkan Jeno cara menghitung cepat.

"Daddy pernah?" Tanya Jeno balik, Jaehyun mengangguk. Dari kecil bibi Ahn lah yang mengajarkan dan membantu Jaehyun.

"Dari bibi Ahn." Jaehyun memberikan kotak tadi untuk Jeno, kotak biru dengan tulisan 'Merry Christmas' untuk Jeno.

Tangan Jeno gemetar saat dia mengambil kotak yang di beri Jaehyun, dan langsung membukanya. Di dalamnya ada syal rajut warna biru. Ada sebuah surat juga di sana.

Jeno membuka dan membaca suratnya. Jaehyun masih ada di sana duduk menemani Jeno.

Selama Natal den Jeno, hadiah Natal nya nanti di sampaikan lewat Santa ya. Di luar dingin, di pakai ya syal nya...
Jangan sampai sakit, bibi senang akhir-akhir ini lihat den Jeno sering senyum, sering cerita tentang aunty cantiknya. Besok-besok kalau bibi tidak ada kan ada aunty cantik yang menemani, ya kan? Bibi doakan apa yang den mau di kabulkan oleh tuhan.
Jangan lupa minum obat, dan makan ya den biar gak sakit. Selamat natal dan tahun baru.

Kertas tadi mulai basah oleh air mata Jeno, dia betul-betul kehilangan sosok itu. Pembimbing untuk hidupnya. Tadi Jeno dengar waktu Jaehyun bicara dengan anaknya bibi Ahn. Ternyata bibi Ahn meninggal dalam kecelakaan saat ingin kembali ke rumah Jeno. Bis yang dia pakai tergelincir ke dalam jurang karena jalanan yang licin.

Jaehyun menatap Jeno, tangannya dengan ragu terulur ingin memeluk Jeno. Tapi, dia kembali menarik tangannya.

Jeno menangis tanpa suara yang buat Jaehyun sakit hati lihatnya, tanpa ragu lagi dia langsung memeluk Jeno. Mencoba memberi sedikit kekuatan untuk anaknya.

"Is okay, bibi Ahn pergi ke tempat yang lebih indah." Ucap Jaehyun, Jeno mengangguk. Hatinya lebih lega sekarang, pelukan Jaehyun betul-betul membuat hatinya mulai kembali tegar.

"Terimakasih dad." Ucap Jeno, dia menghapus air matanya. Jaehyun juga sudah melepas pelukannya.

"Cepat masuk, di luar dingin." Jaehyun pun berdiri dan pergi duluan dari balkon kamar Jeno. Dia masuk meninggalkan Jeno di sana.

You're My Destiny [Jaeyong] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang