43. Schlumbergera truncata

16K 2.1K 639
                                    

Johnny dari tadi terus saja mengomel, mereka sudah lama terjebak di bandara karena penerbangan mereka di delay. Tapi mereka di minta menunggu tanpa kejelasan.

Jaehyun mengecek jam tangan nya, sambil menelpon dan mengecek proposal perusahaan mereka. Ternyata banyak dari para koleganya yang terdelay penerbangan.

Cuaca sangat buruk, badai salju di beberapa tempat yang besar di beberapa tempat yang akan mereka lintasi tidak memungkinkan mereka untuk melakukan penerbangan.

Jadi dari tadi sore, mereka menunggu di bandara. Karena awalnya hanya di delay 1 jam, lalu 1 jam dan terus bertambah sampai sekarang hampir pukul 12 malam.

Johnny juga menelpon para kolega lainnya, karena semuanya terdelay badai.

Akhirnya di putuskan, kalau rapat kerja sama mereka akan di tunda sampai awal tahun baru.

Karena begitu, Johnny dan Jaehyun pun memutuskan untuk pulang. Di jalan Johhny terus saja menyumpahi pihak bandara.

Coba mereka bilang, tidak bisa penerbangan hari ini. Dia akan pulang dan merayakan natal dengan keluarganya. Sial.

"Kenapa susah sekali mengatakan ada badai besar dan tidak ada penerbangan. Kenapa di ulur dan disuruh menunggu. Fuck!" Ujar Johnny, Jaehyun diam saja. Dia masih fokus untuk melihat gambaran untuk kerja sama mereka awal tahun nanti.

"Kau dengar aku berbicara Jaehyun?" Tanya Johnny, Jaehyun menoleh ke dia sebentar.

"Hm, dengar." Johnny meliriknya dan berdecih pada Jaehyun.

"Cih, kerja sama itu masih satu Minggu lagi, kau tidak akan jatuh miskin karena tidak membacanya." Ujar Johnny, Jaehyun pun menutup Ipad-nya.

"Minho ikut dalam kerja sama ini." Johnny melirik ke Jaehyun, dia tau sobatnya ini khawatir.

"Is okay, we can do it. Now we need to go home. Hari belum berganti, masih sempat merayakan natal bersama. Kau juga bersama Jeno."

"Hm, iya."

***

Sementara itu di rumah besar Jaehyun suasananya sangat amat ramai, di isi dengan suara Haechan yang berkaraoke dengan Jaemin yang membawa kaleng Coca-Cola seakan mereka tengah mabuk.

Jeno dan Mark menggunakan atribut dan berjoget mengikuti beat lagu Haechan. Ten dan Taeyong hanya menonton mereka.

Mereka sangat senang bersama-sama. Apalagi ketika lagu Bigbang - Fantastic baby itu memasuki bagian chorus. Mereka langsung heboh melompat-lompat dan Haechan yang berteriak memimpin.

Tidak terbayang bagaimana jika ada Lucas, mungkin rumah Jaehyun akan runtuh. Di bawa oleh mereka.

Taeyong mengeluarkan handphone nya dan memvidio mereka yang heboh itu, Ten juga menikmati hiburan dari anak-anaknya itu.

Lagu pun habis, mereka langsung terduduk karena kelelahan. Tapi mereka senang, Haechan langsung minum suaranya habis.

"Sudah mau jam 12 malam, ayo buat permohonan sebelum Santa datang." Ajak Ten, ya mereka masih membuat anak-anak mereka percaya akan hadirnya Santa. Sebenarnya ini salah satu cara agar mereka tau keinginan anak-anaknya.

Jeno langsung berdiri, dia mengambil kertas permohonan yang dia beli. Itu sudah di lengkapi gantungan. Dia membagikan itu untuk yang lainnya.

Mereka juga mulai menulis, tadi Mark yang mengambil spidol miliknya. Mereka tidak membiarkan satu sama lain melihat permohonan mereka.

"Tulis apa?" Tanya Jeno pada Haechan, karena Haechan ada di depannya.

"Mau tau?" Tanya Haechan balik, Jeno mengangguk.
"Bukan urusan mu." Ujarnya yang membuat Jeno kesal. Jeno pun menendang kaki Haechan yang ada di bawah meja.

You're My Destiny [Jaeyong] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang