14 Februari
Rumah dengan nuansa sederhana di hiasi ornamen cina itu terasa begitu nyaman. Lucas menjatuhkan tubuhnya pada lantai yang dingin. Debu beterbangan di langit-langit menjadi tontonan nya.
Tidak terlalu ingat pasti, tapi dia pernah bahagia dan merasakan hangat kasih sayang di rumah ini. Di besarkan dan di cintai.
Bangkit Lucas membawa dirinya duduk, dia memandangi banyak foto-foto kecil dirinya. Kakinya tertantang untuk bangkit.
Senyumnya hadir melihat masa lalunya, Lucas meninggalkan rumah ini karena trauma itu menghantui dirinya di sertai sedih mendalam.
Saat jemarinya hendak menyentuh foto dirinya yang masih bayi, foto itu terjatuh begitu saja. Mata Lucas menyipit saat melihat tulisan di balik foto itu. Tangan besarnya langsung mengambil lembar usang itu.
Choi XuXi, putra dari Choi Minho dan Choi Taemin.
Getaran hebat menyerang dirinya, kakinya melemas. Matanya memerah. Rasa terkejut itu menghantam dirinya.
Belum sadar dirinya akan kenyataan, pintu terbuka. Pandangan Lucas langsung menatap pada siapa yang bertamu dirumah nya.
Mata itu saling menyapa, menyoroti banyak sekali tanda tanya satu sama lain. Lucas meremat pelan foto di tangannya.
"Uncle Minho?" Sapanya dengan suaranya yang bergetar.
Minho membeku, dia yang memang selalu rutin ketempat ini hanya sekedar untuk merapikan atau melihat masa lalunya sungguh sangat di kejutkan akan kehadiran Lucas.
Pemuda yang sangat menguji amarahnya, yang dengan kurang ajarnya merusak keponakannya yang kini berdiri di hadapannya.
***
Ketukan di pintu menarik atensi Jaehyun, dia mempersilahkan tamunya itu masuk, walaupun tidak tau siapa yang datang.
"Papi?" Dia langsung bangkit dari kursi kebanggaan nya, wajahnya kusut pening akibat masalah dengan perusahaan nya.
"Belum selesai juga masalahnya?" Tanya Suho yang langsung mengambil duduk dengan angkuh di hadapan Jaehyun.
"Hampir, tinggal menunggu sidang terakhir dan-"
"Pulanglah." Suruh Suho, Jaehyun sudah hampir satu minggu mendekam dalam kantornya.
"Aku pusing mendengar Jeno merengek meminta mu pulang.""Nanti-"
"Sekarang, biar aku yang selesaikan. Itu lawanku."
Jaehyun yang kebingungan tetap menuruti kemauan dari Suho, dia mengemasi barangnya dengan Suho yang masih duduk di hadapannya.
"Aku pulang." Pamitnya. Suho tidak menjawab, pandangannya tertuju pada berkas persidangan di meja itu. Merasa tidak ada jawaban, Jaehyun memutuskan untuk berlalu.
"Itu... selamat ulang tahun."
Jaehyun mengangguk, dia bahkan lupa jika hari ini hari spesialnya.
"Terimakasih." Jawab Jaehyun dengan canggung mengingat bagaimana dia dan Suho sebelum berlalu.
***
Jeno tersenyum senang melihat kue yang dia buat bersama Haechan dan Jaemin. Kue menyambut hari ulang tahun Daddynya.
Kue coklat bertuliskan nama serta ucapan untuk Jaehyun itu kini di hiasi lilin olehnya. Jeno tidak sabar menunggu kepulangan Jaehyun, setelah merengek pada Granpanya untuk menyuruh Jaehyun pulang.
Suara handphone miliknya menarik atensi Jeno, dia tersenyum saat melihat itu dari Jaehyun. Lekas dia mengangkat nya.
Halo dad?
KAMU SEDANG MEMBACA
You're My Destiny [Jaeyong]
General FictionJung Jaehyun adalah seorang single Parent yang merawat anak satu-satunya Jung Jeno, yang terlahir tanpa mengenal siapa ibunya. Karena ibunya meninggal saat melahirkan dirinya. Menjadi seorang ayah dan ibu sekaligus untuk anaknya membuat Jaehyun memi...