Di sinilah mereka, setelah mengantar Mark dan Taeyong pulang ngambil baju mereka pun pergi ke supermarket untuk belanja bahan makanan.
Jeno dari tadi terus menempel pada Taeyong. Mark berjalan berdampingan bersama Jaehyun di belakang mereka.
"Maaf ya, Jeno memang begitu." Ucap Jaehyun, dia merasa gak enak sama Mark.
"Biasa saja kok Uncle, he just feeling happy with him." Sahut Mark, Jaehyun tersenyum sambil menepuk punggung Mark.
"Thank you ya, dewasa sekali kamu." Ujar Jaehyun, setelahnya dia jalan duluan nyusul Jeno dan Taeyong. Mark terdiam, dia merasa ada sesuatu yang menggelitik nya saat mendengar ucapan Jaehyun. Dan hal itu berhasil menarik senyuman nya.
"Aunty, ini enak." Jeno memasukkan apa yang dia lihat dan dia mau langsung ke keranjang. Tapi langsung di keluarkan oleh Taeyong.
"Tidak boleh, makanan instan tidak baik untuk kesehatan." Ucap Taeyong, dia mengembalikan semua yang Jeno masukan kembali ke tempatnya lagi.
"Aaa-ahh, why? Ini enak... Jeno mau." Jeno mencoba mengambil lagi tapi Taeyong langsung pergi membawa trolinya.
"Bawa saja, nanti masukan pas mau bayar." Saran Mark, Jaehyun menggeleng melihat tingkah mereka. Dia pun pergi mengikuti Taeyong.
Taeyong langsung pergi ke tempat buah dan sayuran tadi waktu di rumah Jaehyun masak dia lihat hanya ada makanan instan. Jadi dia mau memasukkan banyak sayur dan buah saja.
"Jeno suka sayur apa?" Tanya Taeyong, pada Jaehyun yang berdiri di sampingnya memilih buah.
"Hm? Jeno makan apapun itu." Jawab Jaehyun, dia memasukkan beberapa buah ke keranjang. Taeyong jadi bingung dia mau nanya Jeno tapi Jeno sama Mark tidak ada.
"Ini saja kah?" Monolog Taeyong mengambil wortel dan sawi putih sekalian sama selada. Dia ngambil beberapa jamur juga. Buat masak sup.
Jaehyun natap Taeyong, kenapa dia harus bingung milih kan tinggal masukkan semuanya saja. Repot sekali. Batin Jaehyun, dia jalan duluan ke tempat daging-dagingan.
Lain lagi dengan Jeno yang menarik Mark ke tempat snack-snack. Dia langsung mengambil semua Snack yang menurut dia enak.
"Mommy bakal memulangkan itu balik. Percaya deh." Ujar Mark saat melihat tangan Jeno banyak jajan.
"Enggak, kan yang bayar daddy. Ayo Hyung ambil yang Hyung mau." Mark menggeleng pelan dengan sikap Jeno, tidak ada dewasanya. Mark mengambil satu kotak cookies saja. Dia suka cookies.
Pas mereka selesai mereka pun langsung pergi ke kasir. Rupanya di sana sudah ada Jaehyun dan Taeyong yang lagi menghitung belanjaan.
Jeno langsung memasukkan jajan nya ke keranjang. Taeyong terkejut melihat nya yang sangat banyak, Jaehyun sih biasa saja lihatnya.
"Apa ini?" Tanya Taeyong, dia melihat semua jajan yang mengandung banyak MSG.
"Jajan." Jawab Jeno dengan santai, Taeyong langsung menatapnya dengan kesal.
"Kembalikan." Suruh Taeyong, Jeno menatap tidak percaya dengan Taeyong. Kenapa dari tadi di suruh kembalikan.
"Aaaaa Aunty kenapaa? Dari tadi di suruh balikan teruss. Jeno pake uang sendiri deh bayarnya." Kata Jeno, dia mencoba melindungi jajannya.
"Bukan masalah uang Jeno! Ini makanan tidak sehat jika di makan banyak. Cepat kembalikan atau aunty tidak jadi menginap." Ancam Taeyong. Jaehyun sama Mark diam saja. Sedangkan Jeno hampir menangis.
Dia mengambil kembali jajannya.
"Memang lebih asik belanja sama daddy." Sindir Jeno pelan, dia pun kembali untuk menyimpan snack-snack nya tadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
You're My Destiny [Jaeyong]
General FictionJung Jaehyun adalah seorang single Parent yang merawat anak satu-satunya Jung Jeno, yang terlahir tanpa mengenal siapa ibunya. Karena ibunya meninggal saat melahirkan dirinya. Menjadi seorang ayah dan ibu sekaligus untuk anaknya membuat Jaehyun memi...