Jeno terkejut, dia shock sampai tidak tau harus berbuat apa. Kakinya tiba-tiba terasa berat, dia masih trauma karena kecelakaan waktu itu. Semua sangat cepat. Hingga...
Brakkk
Suara hantaman dan gesekan ban di aspal memekakkan telinga, riuh pikuk orang-orang terdengar saat mereka berkumpul.
Jeno merasa tubuhnya di tarik, dia membuka matanya saat merasa tidak ada yang terjadi padanya. Dia melihat mobil tadi menabrak trotoar pejalan kaki. Setelahnya mobil itu bergerak mundur dan langsung melaju dengan kecepatan yang sangat kencang.
Matanya Jeno menatap Mark yang berdiri di hadapannya. Wajah Mark sangat panik. Untunglah Mark tidak terlambat.
"Hyung... Mobil itu." Tunjuk Jeno, Mark menenangkan nya. Orang-orang berkumpul mengelilingi keduanya bertanya tentang keadaan mereka.
"Sudahlah, kau tidak apa-apa kan?" Tanya Mark, Jeno mengangguk kaku. Dia masih belum memahami apa yang terjadi karena semua berlalu begitu saja.
"Astaga, Nak. Kalian berdua baik-baik saja kan?" Tanya wanita paruh baya yang tadi meneriaki Jeno.
"Iya, terimakasih banyak." Mark membungkuk sopan pada orang-orang yang ada di sana mereka mamaki mobil yang melaju dengan cepat padahal sedang lampu merah. Mark menatap Jeno yang masih terkejut.
"Jeno." Panggil Mark."Hah?" Tanya Jeno, matanya masih tidak fokus. Mark menenangkan diri nya.
"Hyung kenapa disini?" Tanya Jeno lagi, dia sudah lebih tenang."Nanti saja ku jelaskan, sekarang kita pulang dulu." Ajak Mark, Jeno mengangguk. Namun perasaan Jeno masih resah, mobil tadi sama seperti yang menabrak mereka waktu itu.
"It's oke." Ucap Mark, dia merangkul Jeno."Yeah, I'm oke. Oh! Hyung habis kencan dengan Haechan? Atau jangan-jangan Hyung cari selingkuhan yaaa??"
"Otakmu eror karena hampir tertabrak rupanya."
***
Taeyong terdiam menatap Jaehyun yang duduk santai di ruang tamu rumahnya. Pikirannya menerawang jauh, sialan ini semua karena Ten.
"Sadarlah Taeyong! Kau gila." Maki Taeyong sambil memukul kepalanya. Dia kembali memfokuskan diri nya memasak.
Dia hari ini memutuskan untuk tidak ke toko, dan Jaehyun menjemputnya karena weekend adalah jadwalnya menginap di rumah Jaehyun.
Tapi, entah kenapa Taeyong merasa panas. Salahkan Ten yang mengirimkan nya Vidio yang tidak terpuji. Dia semalaman menonton Vidio itu dan lihat lah efeknya. Dia gila.
"Taeyong?"
"Hah? Ah! Aku tidak-"
"Kau ini kenapa?" Tanya Jaehyun, dia menatap aneh Taeyong. Jaehyun ingin minum dia haus. Cuaca sedang panas. Mungkin faktor ini juga Taeyong kepanasan.
"Eoh? Aku? Aku baik." Ucap Taeyong mencoba terlihat biasa. Entah kenapa pipinya bersemu merah sekali.
"Kau sakit?" Tanya Jaehyun dia mendekat dan langsung menyentuh kening Taeyong. Hal itu membuat Taeyong terkejut, untung saja dia tidak lagi memegang apa-apa.
"Aku, aku tidak. Ahahaha, panas sekali. Iya hahaha." Kata Taeyong, dia mengipasi dirinya dengan tangannya.
"Yakin?" Tanya Jaehyun. Taeyong mengangguk. Dia menjauhkan dirinya dari Jaehyun. Rasanya jantungnya ingin keluar.
KAMU SEDANG MEMBACA
You're My Destiny [Jaeyong]
General FictionJung Jaehyun adalah seorang single Parent yang merawat anak satu-satunya Jung Jeno, yang terlahir tanpa mengenal siapa ibunya. Karena ibunya meninggal saat melahirkan dirinya. Menjadi seorang ayah dan ibu sekaligus untuk anaknya membuat Jaehyun memi...