48: Navulia rl

14.1K 1.8K 350
                                    

Taeyong sedang memasak di dapur, dia dari tadi menunggu Jaehyun menelpon nya. Tapi sama sekali tidak ada, dia ingin tau keadaan Jeno. Masalahnya dia tidak tega meninggalkan Mark.

"Mom?" Mark keluar, dia lemas sekali. Kepalanya juga masih sakit, terbentur kan walau gak parah, mungkin masih shock.

"Ya sayang? Ada yang sakit?" Tanya Taeyong, dia mau menghampiri Mark yang mendudukkan dirinya di meja makan.

"No, mommy tidak kerumah sakit?" Tanya Mark, dia menatap Taeyong yang kembali melanjutkan memasak nya.

"Kamu gimana? Masa mommy tinggalkan?" Tanya Taeyong dia bingung sekarang, satu sisi dia khawatir pada Jeno dan sini ada Mark yang butuh dia.

"I'm okay mom, nanti bisa telpon pake handphone mommy minta Lucas atau Dery ke sini. Mommy ke rumah sakit saja. Atau kita berdua ke sana?" Ujar Mark, dia memakan apel yang ada di atas meja.

"Kamu saja masih lemas, gak. Istirahat saja." Mark diam, sampai tiba-tiba bel rumahnya berbunyi.

"Nanti aku saja yang buka." Ujar Mark, dia berdiri dan berjalan ke arah pintu. Gak langsung di buka, Mark melihat siapa yang datang dari intercom. Setelah tau siapa yang datang dia langsung membuka pintunya.

"Mina?"

***

Disinilah Johnny, dia mengurus mobil milik Jeno atas perintah Jaehyun. Dia belum ngasih tau Jaehyun kronologi nya. Biar saja dia menjaga Jeno.

Johnny yang masih di kantor polisi melihat mobil Jeno yang sudah rusak itu pun mengambil barang-barang Jeno dan Mark yang tertinggal. Seperti handphone dan sebagainya.

Tapi waktu lagi ngambil handphone Jeno, dia menemukan sebuah MAP amplop di sana.

"Punya Jaehyun kah?" Ujar Johnny, dia pun mengambil juga benda itu. Tapi pikir Johnny, bukannya Jaehyun gak pernah pakai mobil Jeno. Ah yasudah dia bawa saja.

"Terimakasih pak." Ucap Johnny pada kepala kepolisian yang langsung turun menemui nya. Hei, semua orang tau siapa Johnny yang datang dengan perintah Jaehyun.

"Tidak apa-apa tuan Seo, saya dan rekan akan mencari pelaku yang mencelakai tuan muda dengan segera. Kami akan kabarkan jika menemukan petunjuk."

"Tentu, terimakasih banyak atas bantuannya. Kalau begitu saya pamit. Terimakasih kerja sama nya." Johnny dan kepala polisi tadi pun berjabat tangan, setelahnya Johnny pun pergi untuk pulang. Dia belum mandi.

Setelah itu rencananya dia akan kerumah sakit untuk menyerahkan semua barang dari mobil Jeno.

***

Jaehyun diam, di ruangan yang sepi itu, hanya ada suara detik jam yang mengisinya. Dia menatap Jeno yang terbaring masih belum sadarkan diri. Ini sudah 5 jam setelah operasi nya. Hari juga mulai memanggil senja.

Dia tidak melakukan apa-apa, dia duduk diam dengan tubuhnya yang bergetar, tangannya juga bergetar hebat. Jaehyun takut, dia takut melihat Jeno yang seperti ini.

Semua bayangan buruk dari masa lalunya terus menerus hadir di kepalanya. Bagaimana dia kehilangan, dia takut itu terulang kembali.

You're My Destiny [Jaeyong] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang