Mereka pun akhirnya sampai di rumah Taeyong, Mark dan Jaehyun lagi-lagi yang ngurus barang. Sedangkan Jeno yang bantu Taeyong.
Jeno sama Taeyong sangat terkejut waktu lihat ganggang dan pin pintunya rusak. Jeno langsung dorong pintunya dan berhasil terbuka.
"Dad!" Panggil Jeno, Jaehyun yang di panggil cepat menutup bagasi mobilnya, barangnya udah di ambil Mark. Mereka berdua pun cepat menyusul Jeno dan Taeyong.
"Pintunya gak terkunci.""Loh? Pintunya semalam yang kunciin aku, sudah di pastikan juga. Kenapa bisa?" Kata Mark, dia yakin sekali yang ngunci pintu itu dia. Soalnya Mark belum lihat kalau pintunya di rusak.
"Minggir." Suruh Jaehyun pada mereka, dia membuka pintu itu perlahan takut terjadi sesuatu kan.
Rumah Taeyong sangat berantakan, semua barang-barangnya berserakan. Mulai dari baju-bajunya juga. Taeyong shock. Uang toko dia tinggal semalam.
Mereka masuk bersama, aman tidak ada orang. Taeyong langsung berjalan di bantu Jeno untuk menuju kamarnya. Jaehyun dan Mark memeriksa keliling rumah.
"Ada!" Taeyong lega, ternyata uangnya di bawah kasur aman. Uang toko yang selama ini dia belum setor ke bank. Jumlahnya banyak.
"Lain kali jangan di tinggal mom!" Ujar Jeno, Taeyong mengangguk. Jeno berkeliling di kamar Taeyong yang berantakan sekali, habis semua baju Taeyong bertebaran. Mata Jeno menangkap di atas meja rias Taeyong ada surat.
Hi sayang ku...
Ini aku suami tercinta mu...
Aku merindukan mu...
Kim Taeyong.Hah? Jeno bingung. Bukannya nama Taeyong itu Lee, lalu kenapa dia menulis surat dan bilang Taeyong istrinya.
"Mom? Ini ada surat..." Jeno ngasih surat tadi untuk Taeyong. Mata Taeyong terbuka lebar waktu lihat surat itu, jadi yang melakukan ini mantan suaminya.
"Suami mommy?" Tanya Jeno lagi Taeyong natap dia. Wajah Taeyong pucat, dia jadi takut.Dia diam saja tidak menjawab ucapan Jeno. Tangannya meremat kuat tangan Jeno. Apa lagi cobaan nya tuhan, keluh Taeyong dalam hatinya.
"Mom, you okay? Sorry..." Jeno jadi merasa tidak enak menanyakan hal tadi, dia pun berjongkok di depan Taeyong. Agar dia bisa menatap mata Mommynya itu.
"No, you don't need to say that." Taeyong mencoba tersenyum, bisa Jeno lihat ketakutan di wajah Taeyong. Dia gak paham tapi kenapa Taeyong takut.
"Ada yang hilang?" Tanya Mark tiba-tiba datang, dia juga membawa keranjang untuk memungut baju-bajunya.
"Tidak ada, uangnya aman." Ucap Jeno, dia pun berdiri dan membantu Mark mengumpulkan baju-baju milik Taeyong yang berserakan.
Mark dan Jeno selesai memungut baju-bajunya. Jaehyun juga udah memanggil tukang pintu untuk memperbaiki pintunya. Dan selesai, Jaehyun memasukkan kodenya yang baru.
Taeyong lagi duduk di sofa ruang tamu, dia melipat semua bajunya. Tangan nya bergetar, dia gak tau kenapa merasa seperti ini. Kertas tadi belum dia bilang untuk Jaehyun.
"Mommy, tidur di rumah Jeno saja, ya?" Ajak Jeno dia khawatir apalagi lihat yang seperti ini. Jaehyun juga ada kerjaan, mereka gak bisa lama disini. Obat Jeno juga stok perjalanan udah habis.
"Tidak apa-apa Jeno... Mommy disini saja, beres-beres rumah. Kamu pulang saja istirahat ya?" Ujar Taeyong pada Jeno yang malah duduk disampingnya dan memeluknya.
Taeyong merasa beda saja melihat wajah Jeno, tulang pipinya semakin terlihat. Tapi tidak ada yang berubah Jeno tetap tampan.
"Tapi..."
KAMU SEDANG MEMBACA
You're My Destiny [Jaeyong]
General FictionJung Jaehyun adalah seorang single Parent yang merawat anak satu-satunya Jung Jeno, yang terlahir tanpa mengenal siapa ibunya. Karena ibunya meninggal saat melahirkan dirinya. Menjadi seorang ayah dan ibu sekaligus untuk anaknya membuat Jaehyun memi...