Taeyong dan Mark sedang berkebun di halaman mereka. Oh ya toko sudah tidak buka hampir satu Minggu ini. Jadi besok Taeyong mutusin untuk buka toko saja.
"Mark, tolong ambilkan di gudang belakang pupuk ya." Suruh Taeyong, Mark sedang menyiram tanaman.
"Dimana nya mom?" Tanya Mark lagi, dia melepaskan selangnya dan mematikan krannya terlebih dahulu.
"Cari saja, di box box. Mommy lupa yang mana." Taeyong lagi mindahin tanamannya dari pot gitu. Mark mengangguk dia masuk ke dalam rumahnya ninggalin Taeyong sendiri.
Sambil menanam bunga Taeyong pikiran nya kacau karena teringat dia yang mencium Jaehyun semalam. Astaga dia jera mabuk-mabukan kalau seperti ini.
"Isssshh apa yang kau lakukan Taeyong!!! Apaaa, kenapa aaahh bodoh sekali!" Taeyong menusuk-nusuk sekop tanamannya di tanah. Dia meratapi kebodohannya semalam.
"Aaaaaaahhhh Lee Taeyong bodoh sekali." Dia memukul kepalanya saat ingatan-ingatan memalukan itu muncul. Sehabisnya dia megang bibirnya.
Taeyong mendongak dan lihat ada Jaehyun di depannya. Dia gak percaya, dia memejamkan matanya sambil memukul pelan kepalanya. Kalau-kalau seperti dulu lagi kan salah orang.
"Bukan Taeyong, bukan, bukan. Aaaaiyooo sadarkan dirimu!" Ujar Taeyong sambil kembali memukul kepalanya, wah dia rasa dia masih mabuk.
"Aunty cantik kenapa?" Taeyong membuka lebar matanya waktu dengar suara Jeno. Betul saja, rupanya orang yang dia lihat betul Jaehyun. Tolong, Taeyong ingin tembus pandang saja.
"Belum minum obat ya?" Tanya Jaehyun, Jeno bingung dong, kenapa Aunty cantik nya harus minum obat.
"Loh? Aunty sakit kah?" Taeyong langsung berdiri, dia menggeleng sambil tersenyum ke Jeno.
"Sakit jiwa." Lanjut Jaehyun, Taeyong natap dia sambil senyum nahan kesalnya. Jeno yang kira itu bercanda ketawa aja dengar joke Jaehyun.
"Aku kira sakit, oh ya Aunty. Malam ini boleh makan malam bersama tidak? Tadi sudah beli kok bahannya, soalnya bibi Ahn pulang kampung lagi." Taeyong mengangguk dong menjawab ucapan Jeno. Dia lihat Jaehyun nenteng belanjaan.
"Mom, yang ini kah?" Mark keluar membawa pupuk yang di minta sama Taeyong tadi. Dia kaget waktu lihat Jeno sama Jaehyun ada di sana. Dia nunduk sopan nyapa Jaehyun.
"Sedang apa?" Tanya Jaehyun pada Mark, awalnya Mark mau tanya tapi duluan di jawab Taeyong.
"Sedang berkebun lah, buta apa gimana?" Katanya sinis, dia pun melanjutkan menanam bunganya. Jaehyun menatap kesal pada Taeyong.
Mark sama Jeno bingung, tapi mereka mah ngira itu cuman becanda saja. Mark pun kembali ngambil selangnya mau lanjut siram tanaman. Dia udah ngidupin krannya.
"Hyung!! Aku saja!" Jeno mengambil alih selang tadi, tapi Jeno gak lihat selangnya terlipat.
"Hah? Gak keluar Hyung." Jeno narik selangnya dan lipatan jadi lurus dong akhirnya air tadi langsung keluar nerpa mukanya.Mark yang melihat kelakuan Jeno langsung tertawa, Bisa-bisanya Jeno kena siram selang. Jaehyun sama Taeyong kaget.
"Hahaha, makanya di lihat dulu." Kata Mark, dia ketawa puas sekali lihat eskpresi Jeno.
"Ish, gak usah ketawa ya Hyung. Nihh nihhh rasain basah juga." Jeno nyemprot Mark pake selang itu. Mark langsung mencoba berlindung dong dari serangan Jeno. Mereka berdua malah kaya anak kecil main siram-siram.
"Sini belanjaan nya." Taeyong meminta belanjaan yang di tangan Jaehyun tapi Jaehyun gak ngasih untuk Taeyong. Dia berlalu langsung masuk gitu aja ke rumah Taeyong. Taeyong mendumel setelahnya dia nyusul Jaehyun masuk, biar sana Jeno sama Mark di luar.
KAMU SEDANG MEMBACA
You're My Destiny [Jaeyong]
General FictionJung Jaehyun adalah seorang single Parent yang merawat anak satu-satunya Jung Jeno, yang terlahir tanpa mengenal siapa ibunya. Karena ibunya meninggal saat melahirkan dirinya. Menjadi seorang ayah dan ibu sekaligus untuk anaknya membuat Jaehyun memi...