👑Happy reading👑
Pagi pagi Chacha sudah melihat pemandangan buruk. Dimana saat ia membuka pintu berniat keluar tapi Rey yang ia lihat berada di depan kamarnya.
''lo ngapain sih disini?!''
''tidak sopan sekali kamu.'' komentarnya.
''pak rey terhormat, anda sedang apa disini?'' tanya Chacha penuh tekanan.
''menurut kamu?'' tanya balik Rey membuat Chacha malas. Chacha dengan acuhnya melewati Rey begitu saja.
Ia yang melihat ban motornya sudah kempes lagi dan lagi jadi merasa pusing, niat ingin pergi mencari sarapan di luar malah harus seperti ini. Sudah Chacha duga, Laki laki itulah pelakunya.
''sepertinya tujuan kita sama.'' gumam Rey berdiri di sisi Chacha. Chacha dengan ngerinya memutar bola mata bergedik kembali meninggalkan Rey.
Rey yang rencananya lagi lagi harus gagal jadi merasa kesal. Susah payah ia menyusun rencana tapi tidak pernah berhasil.
Niat ingin membuat Chacha merasa hutang budi padanya tidak pernah berhasil.
Ponsel Chacha tak henti hentinya berbunyi, teman temannya terus saja menelpon dan mengirim pesan, mungkin karena tidak masuk hari ini, jadilah membuat teman temannya khawatir.
tok tok tok
Ketukan pintu membuat perempuan yang sedang diam menonton tv itu harus terganggu. Chacha beranjak dari kasur membuka pintu.
''saya mau bicara dengan kamu,'' ucap Rey setelah mendapati Chacha. ''penting.'' lanjutnya membuat perempuan itu mendengus.
''cepet ngomong.'' suruh Chacha dengan ketus.
''nama kamu siapa?'' tanya Rey dengan tegasnya, padahal ia sudah tahu nama Chacha, hanya saja pura pura.
''oh maksudnya lo ngajak kenalan?'' tanya Chacha dengan tampang menyebalkannya menurut Rey.
''kamu anak prayitno?'' tanya nya membuat Chacha diam mengamati.
''kenapa?! '' tanya Chacha dengan nyolotnya.
''benar kamu anaknya?'' tanya nya lagi. Chacha mengangguk dengan malas.
''bagus kalo begitu.'' gumam Rey membuat Chacha semakin penasaran.
''lo kalo gamau ngasih tau gue kenapanya mending gausah ngomong!'' emosinya karena Rey yang membuat penasaran.
''prayitno punya masalah dengan saya,'' beritahu Rey. ''dan kamu musuh saya.'' lanjutnya membuat Chacha mengernyit dahi tak mengerti.
''saya tidak menyayangka musuh saya anak prayitno.'' gumamnya mengangguk ngangguk seolah bangga.
''dasar orang gila!'' chacha menggesekkan telunjukan pada alis bergedik ngeri lalu menutup pintu.
Rey memperhatikan pintu yang tertutup lalu tersenyum jahat, sangat jahat.
Ia menegakkan jasnya berlalu meninggalkan tempat itu. Masuk kedalam mobil dengan rasa senangnya setelah mengetahui Vhacha anak Prayitno.
Masuk kedalam ruangan, dan yang pertama Rey lihat ibunya lagi. Membuat laki laki itu lagi lagi harus merasa pusing.
''rey, ibu sudah siapkan segala kebutuhan kamu untuk menikah nanti.'' beritahu Jbunya ketika Rey duduk.
''dulu sewaktu kakamu menikah, ibu seneng banget rey.'' ceritanya lagi.
''ibu pengen punya cucu perempuan rey, cucu laki laki ibukan sudah punya dua, jadi tinggal cucu perempuan deh yang ibu belum punya.'' ibu yang sedang menyusun keinginan.
![](https://img.wattpad.com/cover/255528570-288-k80436.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
PAK REY TERHORMAT ! (END)
Romance'' mau lo apasi ?!'' tanya Chacha dengan sewotnya pada Rey. ''memang , anak sekarang tidak tahu sopan santun'' gumam Rey menyindir Chacha. ''PAK REY TERHORMAT ! APA MAU ANDA!'' tanya Chacha dengan tertekannya pada Rey . ''saya tidak suka kamu'' j...