7. RINDU

4.8K 392 7
                                    

👑Happy reading👑


Disinilah chacha , di danau , bersandar pada pohon dengan tangan memeluk kedua kakinya dan menangis lepas . 

coba kalian bayangkan . 

chacha , anak cuek dan sensitif plus emosian .

chacha bukan tidak pernah mencintai laki laki , ia pernah mencintai laki laki , tapi perasaannya itu harus hilang karena laki laki yang ia cintai kembali pada pemiliknya , yaitu TUHAN . dan itu , membuat chacha sulit untuk jatuh cinta lagi , ia tidak trauma , tapi ia masih merasa terluka . 

chacha selalu merasa terpuruk , ia harus kehilangan ibunya yang paling ia sayang , ia juga harus kehilangan laki laki pertama yang membuatnya jatuh cinta . kedua orang yang ia sayang itu hilang untuk selama lamanya . 

sekarang , hanya ayah dan kakaknya yang ia sayang , hanya itu yang tersisa dalam keluarganya , chacha tidak ingin ayahnya harus menua di sel , chacha juga tidak ingin kakaknya harus berhenti kuliah hanya untuk memenuhi kebutuhannya nanti . 

tapi , menikah dengan rey akan menjadi kesalahan besar dalam hidupnya , rey yang sombong , rey yang licik , dan ya , usia . chacha juga masih ingin merasakan masa remaja seperti teman teman lainnya . bukan seperti ini yang chacha inginkan .

chacha merasa lelah , ia merasa semuanya akan berakhir dengan sia sia . impiannya yang sudah di tata rapih , kebiasaannya yang sudah terasa nyaman , dan kehidupannya yang terasa tenang . 

mengenal rey saja sudah rumit bagi chacha , apalagi ia harus hidup dengan rey . chacha dan rey beda , beda dari segala sisi . tidak ada kecocokan antara mereka sama sekali , dan semuanya akan dicocokkan secara sepihak dan paksa .

chacha mengubah dirinya sendiri , chacha dulu bukanlah chacha yang sekarang . dulu ia ramah , sopan , sedikit manja , peminim dan ceria . tapi semua itu hilang sejak orang yang selalu mensupport dan menyayanginya tiada . 

chacha merasa ia sudah tidak memiliki kebahagian utuh ketika dua orang itu tiada , kebahagiaan chacha semakin hilang ketika kedatangan ibu barunya . kebahagian keluarganya terhenti , chacha hanya merasa bahagia seketika , saat disekolah . setelah itu , ia tidak lagi merasa tenang , ia tidak lagi merasa bahagia . 

di belakang sana , rey diam mengawasi chacha dari jauh , entah mengapa rey merasa iba melihat chacha menangis , rey merasa bersalah , tapi ia segera membuang simpatinya itu . jangan sampai ia melepaskan chacha hanya karena ibanya yang tidak seberapa . 

chacha mengambil potongan genting  yang ada disisinya , ia tahu tindakan yang akan dilakukannya itu sangat beresiko, bahkan berbahaya , tapi entahlah chacha merasa capek , chacha merasa lelah , ia ingin bertemu dua orang yang sudah tiada itu , ia ingin menjadi pengecut , lari dari masalah yang dihadapinya . 

'' hey ! jangan aneh aneh kamu ! '' cegah rey menepis tangan chacha yang memegang benda itu.

chacha mendongak menatap rey , jangan sampai ia malah membunuh rey karena emosi . ingatlah , rey salah satu penyebab kehancuran hatinya . 

chacha berdiri mengepal tangannya kuat kuat , ia ingin memukul rey sekuat mungkin , ia ingin menghabiskan rey , ia ingin melihat rey masuk rumah sakit , ia ingin melihat rey tidak sadar . 

''apa ?! kamu mau mukul saya ? pukul saya ! silahkan pukul !'' seru rey menawarkan diri melihat tangan chacha yang terangkat .

dugh !

dengan kencang , keras , dan puas chacha memukul perut rey membuat sang rey terhormat itu melebarkan matanya full

'' kalo lo mau laporin gue ke polisi , SILAHKAN ! '' tegas chacha pergi meninggalkan rey yang masih meneguk ludah karena sakit perutnya . 

PAK REY TERHORMAT ! (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang