27 . BABY ABIZAR

3.4K 185 5
                                    

Jangan lupa bersyukur hari ini....

Aku mau minta maaf, sebesar besarnya.. Maaf ya tulisannya gak rapih, tapi perlahan bakal aku rapihin seiring berjalannya waktu...eaaaa waktu.

Maaf juga banyak Typo, maklumlah yang nulis agak gasabaran, jadi suka gak teliti, sama kaya kalian yang gak sabaran baca part selanjutnya... Benerkan? Bener dong....

Makasih buat yang suka komen, Vote, Sama lainnya...

🙈HAPPY READING🙉

Biasanya setiap malam minggu, Chacha berkumpul dengan teman temannya, tapi tidak untuk malam sekarang.

Pulang dari kantor Rey tadi, Dua orang itu hanya saling diam, melaksanakan aktivitas masing masing. Seperti sekarang , Chacha sudah mandi, ia mengenakan baju tidur berwarna pink dan rambutnya yang diikat satu. Chacha sudah solat magrib , dan ini saatnya ia bersantai setelah bersih bersih seluruh ruangan.

Sedangkan Rey , ia masih sok sibuk dengan laptopnya, entahlah sibuk tentang hal apa, Chacha tidak mau tahu, begitupun Rey yang tidak mau memberitahu.

Bagi Chacha, diam diaman seperti itu nyaman nyaman saja, Chacha lebih senang tidak banyak berbicara, jadi ia tidak menjadikan itu semua beban .

Sedangakan Rey, ia tidak biasa seperti itu, Rey berusaha menahan segala pertanyaan dan perbuatannya agar tidak memulai pembicaraan .

Berkutat pada laptop selama berjam jam dan tidak memberikan hasil apa apa, karena apa? karena Rey hanya mengetik nama Tasya disana . sungguh Rey gabut .

Chacha duduk diatas kasur dengan kaki terulur dan novel di tangannya. Kini waktunya Chacha membaca, daripada ia harus diam tidak jelas, lebih baik membaca dulu , toh, berkumpul dengan temannya tidak akan di bolehkan Rey.

Sesekali Rey menoleh pada Chacha yang asik membaca buku , sedangkan dirinya? merasa gabut .

tok tok tok

Suara ketukan pintu membuat dua orang itu saling menatap lalu saling membuang tatapan itu.

''lo buka sana ''

''kamu buka sana ''

Ucap mereka bebarengan. Chacha beranjak dari kasurnya, begitupun Rey yang berdiri. Chacha kembali duduk, begitupun Rey . keduanya menarik nafas, keduanya berdecak . keduanya berdiri.

'' lo duduk !''

''kamu duduk !''

Lagi lagi harus mengatakan hal yang sama .

tok tok tok

Ketukan pintu lagi. Chacha diam niat mengalah, begitupun Rey yang diam niat mengalah. Chacha melangkahkan kakinya, begitupun Rey yang sama membuat mereka lagi lagi saling diam .

Chacha berjalan cepat saja, tak mau seperti itu terus menerus. Chacha membuka pintu.

'' eh tante '' seru Chacha begitu melihat ibu mertuanya. Chacha menyalami ibu mertuanya yang baik hati itu.

Satu hal yang membuat Chacha berkerut kening , bayi yang digendong nya''masuk tan '' ucap Chacha membukakan pintu lebih lebar.

Ibu Rey masuk dengan supir dibelakangnya yang memegang tas. Perasaan Chacha tidak enak. ibu duduk , supir yang memegang tas itu hanya menyimpan tasnya kembali keluar , Chacha ikut duduk dengan ekspresi Datar.

'' rey mana ?'' tanya nya.

'' oh bentar '' Chacha kembali berdiri melihat kamar. Rey sedang solat , Chacha kembali menghampiri ibu ''lagi solat tan'' beritahu Chacha yang diangguki ibu.

PAK REY TERHORMAT ! (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang